Kepergian Sang Inspirator

Oleh : Wulan Sintia

Semua yang kita miliki adalah titipan, dan segala titipan suatu hari nanti akan kembali kepada sang pemilik. Begitulah sejatinya makhluk hidup yang bernyawa pasti suatu saat akan merasakan mati. kematian tak bisa dipungkiri kedatangannya, dia bisa datang kapan saja.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Imran : 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ

"setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati"

(Q.S Al-imran : 185)

Minggu, 18 April 2020, aku tak sengaja membuka media sosial instagram, yang mana aku melihat status postingan akun yang bernama @ashmakhanifah @syahidramadhan_ di postingannya tersebut tertulis :

"Assalamu'alaikum wr.wb. innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun

Telah meninggal dunia istri saya yang bernama (Asmha Hanifah) pada jum'at malam pukul 22.55 WIB meninggal di kebumen. mohon maaf jika ada kesalahan di sengaja maupun tidak di sengaja.

wassalamu'alaikum wr.wb."

Membaca postingannya itu hati bertanya-tanya. Benarkah? atau ini hanya mimpi? Mengetahui kabar dukanya hati seakan hancur. Karena di usianya yang masih muda beliau sudah di panggil oleh sang khaliq. Apakah aku mengenalnya? tidak. Apakah aku akrab denganya? tidak juga. Tapi kenapa hati merasakan kesedihan. Siapakah dia?

Dialah seorang muslimah yang tangguh, sang inspirator bagi remaja di zaman milenial ini. Ia dahulunya bercita-cita ingin berkuliah di luar negeri, dan keinginan itupun menjadi kenyataan. Ia dapat beasiswa ke turki.

Pahit manis perjuangannya telah ia rasakan, jauh dari keluarga dan LDM (Long Distance Marriage) membuat ia harus berjuang seorang diri di luar negeri. Memang benar-benar ia itu seorang muslimah yang tangguh pantang mengeluh, semangatnya yang luar biasa membuat para muslimah terinspirasi karenanya, di detik-detik semester terakhir ia sempat down karena banyak tugas yang harus ia selesaikan di tambah jauh dari keluarga dan suaminya membuat ia semakin down. Tapi sang suami selalu memotivasi dirinya sampai ia lulus dari studynya di tahun 2019.

Setelah lulus dari studynya ia kembali ke indonesia, dan di indonesia ia selalu mengadakan seminar-seminar dan selalu di undang di setiap universitas, dan lembaga-lembaga yang lainnya. Bahkan suatu ketika aku pernah mengirimkan pesan lewat instagram, "kak kapan mengadakan seminar di cikarang? iapun menjawab pesanku. Tapi, takdir berkata lain, belum sempat bertemu dengannya ia sekarang sudah kembali kepada sang khaliq, setelah melahirkan buah hatinya yang di nantikannya selama 4 tahun.

Begitu banyak orang yang merasakan kesedihannya, termasuk para muslimah yang pernah ikut seminar bersamanya. Maka, harapannya semoga kita bisa menjadi perempuan yang mampu menginsiparasi semua orang, karena kebaikannya akan selalu di kenang bahkan setelah kepergiannya.

TERUNTUK PEREMPUAN (termasuk buat diriku sendiri)

Jadilah perempuan yang mampu mengispirasi,

Bukan perempuan yang ingin di puji,

Bukan pula perempuan yang mencari sensasi,

dan bukan pula perempuan yang sibuk mempercantik diri.

(Imam Al-Ghazali)

Semangat Berliterasi....!!!

"SELAMAT HARI KARTINI"

(Habis Gelap Terbitlah Terang)

Cikarang, 21 April 2020