Wurti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Konsistensi, Sebuah Tantangan Pasca Tantangan

#Tantangangurusiana

Tantangan hari ke-91

Konsistensi, Sebuah Tantangan Pasca Tantangan

Awal mengikuti tantangan menulis gurusiana layaknya uji nyali bagi kemampuan diri. Terseok, tertatih dan berkeringat bahkan dirasakan sampai sekarang. Dengan modal kepercayaan bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri dan nasihat dari orang bijak bahwa jika seseorang ingin memperbaiki diri, dia harus berubah.

Berbagai manfaat dapat dipetik melalui kegiatan ini, diantaranya: (1) untuk mengembangkan potensi diri; (2) menyebarluaskan ide atau gagasan melalui tulisan; (3) upaya mengembangkan kemampuan di bidang teknologi, informasi dan komunikasi; (4) meningkatkan daya saing secara kompetitf melalui lomba menulis yang dilaksanakan setiap bulan; (5) transfer ilmu.

Tantangan pada dasarnya adalah sesuatu yang bertujuan menggugah kemampuan. Jika tantangan menulis adalah sebuah rangsangan atau stimulus, kemudian kita merespons tantangan itu dengan membuat tulisan setiap hari sampai hari ke-90, selanjutnya tinggal bagaimana kita memelihara dan menjaga apa yang telah kita dapatkan. Bukan hanya tulisan ataupun sertifikat biru, perak, dan emas, tetapi yang dipelihara dan dijaga adalah konsistensi kita untuk tetap menulis. Kita harus memiliki kebulatan tekad untuk terus menulis sambil meningkatkan kualitas tulisan kita.

Ini memang bukan sesuatu yang mudah. Kita, manusia, selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Dan yang diutamakan itulah yang akan kita pilih. Konsistensi itu penting agar apa yang dipilih sebagai prioritas utama memiliki nilai kebermanfaatan.

Pertanyaannya adalah, prioritas utamanya apa? Sekedar menerima tantangan untuk menulis atau membiasakan untuk menulis? Jika hanya menerima tantangan untuk menulis, maka setelah 90 hari kita berhenti karena kita telah menyelesaikan tantangannya. Akan tetapi apabila kita membiasakan menulis dijadikan sebagai prioritas dan tantangan menulis itu sebagai batu loncatan, mestinya kita tidak akan berhenti pada tulisan yang ke-90. Lalu, setelah melampaui tantangan 90 hari menulis, mampukah kita mempertahankan eksistensi kita untuk selalu menulis secara produktif?

Maka tak ayal lagi bahwa konsistensi merupakan tantangan berikutnya setelah kita berhasil menghadapi dan melewati tantangan menulis gurusiana.

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post