PADANG-Dalam pembukaan Kelas Editor Buku di Hotel Axana, sambutan diawali dari Ketua Panitia, Iswandi. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 24-25 Agustus 2019 dengan jumlah peserta kelas editor sebanyak 82 orang, 2 diantaranya sudah memasuki masa pensiun. Sambutan berikutnya sekaligus membuka kegiatan Kelas Editor adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Adib Alfikri. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa kegitan ini merupakan kegiatan yang sangat baik karena mendukung program literasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.

Atmosfer Kelas Editor Buku semakin menyenangkan saat Eko Prasetyo selaku narasumber dari Mediaguru memancing pengetahuan peserta dengan memberikan satu contoh kalimat tidak efektif. Peserta sangat antusias menyunting kalimat tersebut walaupun belum ada jawaban peserta yang benar. Akhirnya, Eko Prasetyo memberikan kata kunci yang menjadi sumber kesalahan dari kalimat tidak efektif tersebut. Suasana kelas editor semakin menggetarkan saat Mahyeldi Ansharullah, Wali Kota Sumatera Barat masuk ruangan dan berjalan ke depan melewati para peserta. Semua peserta bertepuk tangan menyambut kehadirannya.

Dalam arahannya, Mahyeldi mengemukakan literasi dan perkembangan penulis-penulis dari Minangkabau. "Minangkabau terkenal dengan para penulisnya", ujarnya. Ia sangat mendukung dan menyambut baik pelaksanaan kelas editor ini dan meminta para penulis menuliskan tentang kebudayaan Minangkabau atau tempat peninggalan sejarah yang ada di Sumatera Barat. Ia juga berharap, setiap tahunnya IGPPL Sumbar melalui IGPPL di masing-masing kota/kabupaten untuk mengadakan lomba menulis buku. Yang memperoleh juara 1, 2, dan 3, bukunya diserahkan kepada wali kota. Para peserta bertepuk tangan, tak ketinggalan para peserta yang telah pensiun, ibu yang berkaca mata dan duduk di baris paling depan yang sedari tadi sibuk menulis apa yang disampaikan oleh wali kota, terlihat senang menyambut harapan wali kota itu. (yanderina fajarini)