Keberhasilan seseorang bisa datang kapan saja. Begitu pula kesempatan. Kesempatan itu ibarat asap, sekali lewat ia tak akan kembali lagi. 29 Juni-1 Juli 2018 adalah kesempatan yang Allah berikan padaku. Melalui teman sesama mengajar, aku memperoleh informasi tentang pelatihan menulis buku MWC IX Solok, Sumbar yang diadakan di Asrama Haji, Padang. "Pucuk Dicinta Ulam Tiba," pikirku.

Namun, keinginan ini sempat jatuh bangun karena aku dan keluarga harus berangkat ke Medan. Keraguan muncul di benak, ikut atau tidak. Sepertinya daya tarik MWC IX terus memanggil diriku. Tiba-tiba ku mendapat kabar kalau harus segera balik ke tempat dinas karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Kesempatan yang tak boleh dilewati. Dengan gesit jari kecil ini mengisi formulir pendaftaran melalui handphone. Padahal, saat itu sudah malam dan kami sedang dalam perjalanan ke Kisaran, kanan kiri di kelilingi kebun sawit dan karet. Untuk mencari keberadaan ATM saja sulit. Tetapi, harus diusahakan karena hari itu hari terakhir pendaftaran. Alhamdulillah, semua urusan selesai.

MWC IX akhirnya bisa ku ikuti. Tidak kusangka jumlah pesertanya sangat banyak. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan yang sudah hampir pensiun juga ikut dalam kegiatan itu. Tidak hanya itu, beberapa guru ada yang sudah mengoleksi buku hasil kepiawaian tangannya. Aku jadi malu, belum bisa menorehkan tulisanku. Namun, motivasi-motivasi yang diberikan oleh mediaguru melalui Pak Ihsan dan Mas Eko membangkitkan api yang sudah lama meredup. Api itu berkobar kembali dan awal September 2018 "Muara Ikhlas Seorang Guru" ikut berkobar.

Penulis adalah peserta temu nasional guru penulis Indonesia