Kubiarkan perasaanku campur aduk saat membaca tulisan Mr. Ea yang berjudul Siapakah Dia yang Calon Bukunya sedang Saya Baca? Aku berharap yang dimaksud olehnya adalah diriku..oh diriku...huachimmm...(maaf...lagi pilek..). Aku begitu yakin, karena di gurusiana hanya aku satu-satunya yang suka menulis horor dan aku satu-satunya penulis yang berasal dari kota Purbalingga. (Maaf pak Edy...meski bapak dari Purbalingga, aku tetap menyebut bahwa aku sebagai satu-satunya...gak papa ya pak...hehehe..biar lebih seru aja).

Aku memang pemujanya. Aku suka dengan gaya bahasa yang dipakai untuk setiap tulisannya. Saking sukanya, aku pernah berharap tulisanku kelak di edit olehnya. Waktu terus berjalan hingga saat aku berkeinginan untuk mencetak buku perdana pun tiba. Kukirimkan naskah cerita horor yang pernah aku buat ke MediaGuru. Kutunggu proses dengan penuh kesabaran. Kali ini aku tak berani berfikir editor buku perdanaku adalah Mr. Ea. Aku tak berani memintanya. Karena aku tahu tulisanku terlalu lugu untuk dibacanya...hik...hik..hik..

Keajaiban pun terjadi, karena sepertinya harapanku pun terwujud tanpa aku memintanya. Allah memang maha tahu apa yang ada di dalam hatiku meski aku tak mengungkapkannya. Editor dari buku pertamaku adalah Mr. Ea. Kutarik nafas dalam-dalam, "Alhamdulillah." ucapku dalam hati. Lalu tak lupa mengucapkan rasa syukurku kepada sang pemberi nikmat. "Terima kasih ya Allah, Engkau mengabulkan keinginanku."

Belum lama berselang, entah kenapa tiba-tiba muncul kekhawatiran dalam diriku. Aku takut tulisanku yang bertema horor justru jadi cerita lucu...(hihihi...tahu sendiri kan Mr. Ea, nulis apapun tetap saja bikin orang yang membacanya tertawa). Coba bayangkan kalau itu terjadi, pasti akan terlahir tulisan jenis baru yang bergenre HORCU...horor lucu...gkgkgkgk..tapi asyik juga ya...

Setelah membayangkan akhir editan dari Mr. Ea, kekhawatiranku memudar. Tampak senyum tersungging manis di pipiku..suit..suit. Biarlah orang lain menganggapku depresi karena senyum-senyum sendiri. Yang penting aku happy. Aku yakin mereka paham dengan keadaanku menjelang akhir bulan, karena banyak cicilan yang belum aku bayar... hehehe..artinya kalau aku senyum-senyum sendiri itu karena aku butuh bantuan.

Ahhhhh...bahagianya aku... saat ini aku sangat yakin, kalau ditangan Mr. Ea tulisanku pasti bakalan lebih keren. Mr. Ea akan dengan lincah membalut tulisanku yang masih lugu dengan diksi aneh ciri khasnya. Asyik, asyik josss.

Semua lamunanku harus terhenti, karena aku harus menyelesaikan koreksianku. Tak lupa akupun berdoa, "Ya Allah, aku mohon kepadaMu, berilah kejernihan jiwa pada Mr. Ea sehingga beliau bisa membawa tulisanku menarik dan terkenal di seluruh jagat raya... bahkan sampai ke dunia antah berantah tempat tinggalnya sana ..aamiin."

Salam Ea...