Yanisa Yuni Alfiati

Guru SMA Negeri 1 Padamara Mapel Biologi Unnes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Cinta Arumi dan Adit  1

Cerita Cinta Arumi dan Adit 1

Acara kemah akhir tahun kali ini diselenggarakan di Serang, lereng gunung Slamet. Kemah yang akan berlangsung selama tiga hari ini rencananya dilaksanakan pada awal liburan akhir semester dua. Kebetulan Arumi sendiri menjadi panitia kegiatan. Dia terpilih sebagai ketua kegiatan yang bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan kemah secara keseluruhan. Demi tanggung jawab yang sudah dibebankan kepadanya. Arumi sangat fokus dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Dan untuk semua itu waktu Arumi banyak tersita untuk rapat panitia dan mempersiapkan administrasi termasuk perizinan.

Kesibukan Arumi sebagai panitia kegiatan rupanya menjadi masalah bagi hubungannya dengan Adit. Adit yang merasa terabaikan pun komplain pada Arumi. Dia meminta Arumi bisa membagi waktu antara tanggung jawab sebagai ketua dengan dirinya yang menjadi pacarnya. Sementara Arumi yang merasa punya tanggung jawab justru berpikiran sebaliknya. Dia menganggap bahwa Aditlah yang harus bisa memaklumi keadaannya saat ini.

"Ini kan sudah jadi tanggung jawabku Dit. Tidak mungkin aku lepas tangan pada saat panitia lain mempersiapkan acaranya." Jelas Arumi.

"Tapi bukan berarti kamu mengabaikan aku Arumi." Suara Adit mulai meninggi.

"Aku tidak mengabaikan kamu Dit. Kamu tahu sendiri bagaimana repotnya mempersiapkan sebuah acara." Arumi mencoba membela diri.

"Terserah kamu. Yang jelas aku tidak suka kamu abaikan begini." Tegas Adit sambil berlalu pergi. Ditinggalkannya Arumi sendiri di sekolah. Kali ini Adit pulang tanpa menunggu Arumi. Arumi pun segera melangkahkan kakinya menuju ruang rapat persiapan akhir. Kepergian Adit yang begitu saja tak membuat Arumi surut langkah. Dia tetap pada prinsipnya. Tanggung jawab sebagai ketua panitia tetap yang utama dari pada urusan pribadi.

***

Arumi segera membuka rapat persiapan terakhir. Segala perlengkapan dan rencana di tanyakan kepada masing-masing koordinator. Tentu saja termasuk masalah pembiayaan. Alhamdulillah tak ada masalah yang berarti. Kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya. Rapat yang berlangsung hampir satu setengah jam itupun segera ditutup oleh Arumi.

" Baiklah teman-teman saya kira semua persiapan telah selesai. Tinggal nanti untuk kendaraan mohon Tri dan Adnan menghubungi untuk menanyakan kepastiannya. Oke."Ucap Arumi mengakhiri rapat kali ini.

"Mari kita akhiri rapat kali ini dengan bacaan hamdallah."

***

Kali ini Arumi harus pulang naik gojek. Adit tak mau mengantarkan pulang seperti biasanya. Diambilnya handphone dari sakunya. Tak ada whatsapp dadi Adit. Ada kekecewaan di raut muka Arumi mengingat sikap Adit padanya kali ini. Arumi pun segera menuju ke pintu gerbang untuk menunggu jemputan gojek pesanannya tadi datang.

Sesampainya di rumah Arumi kembali membuka handphonenya. Masih seperti tadi, Adit belum juga menghubunginya. Sejak awal Adit memang sudah melarang Arumi untuk ikut kegiatan apalagi menjadi panitia. Adit ingin liburan kali ini di gunakan untuk jalan-jalan bersamanya. Namun Arumi tetap berkeras. Arumi terlalu mencintaimu pramuka. Sehingga tidak mungkin dia melewatkan acara yang akan diadakan oleh pramuka di sekolahnya.

Ditungguinya whatsapp ataupun telpon dari Adit. Namun sampai larut malam handphone Arumi belum juga disambangi oleh nomor Adit. Menunggu membuat Arumi merasa lelah. Rasa kantuk pun datang, hingga tanpa sadar Arumi tertidur pulas diatas ranjangnya yang empuk sampai pagi hari menjelang.

***

Pagi itu Arumi terbangun dari tidurnya. Segera diambil handphone yang tergeletak disisi tubuhnya. Arumi kembali memeriksa handphonenya. Namun Adit belum juga menghubunginya. "Apa Adit benar-benar marah padaku." Guman Arumi dalam hati. Menyadari kemarahan Adit, Arumi pun berinisiatif untuk menelpon Adit. Dia ingin meminta maaf dan meminta pengertian Adit untuk kali ini. Arumi tidak ingin ada kesalahpahaman yang akan merusak hubungannya dengan Adit.

ttuuuuttt.... tuuuuuutttt... tuuuttttt

Handphone Adit tidak diangkat. Berkali-kali Arumi mengulang memencet nomor Adit, tapi tetap saja tak diangkat olehnya. "Ahhh Adit, kenapa sih kamu tidak mau mengerti keadaanku." Bisik Arumi dalam hati. Kali ini Arumi kecewa dengan sikap Adit yang tidak mau mengangkat telponnya. Dia juga kecewa karena Adit tidak mensuportnya mengikuti kegiatan kemah tahunan kali ini. Padahal apa yang dilakukan Arumi adalah kegiatan yang positif.

Sementara itu disisi lain, Adit juga merasa kecewa dengan Arumi yang lebih mementingkan pramuka dari pada hubungan mereka berdua. Adit sengaja tak menghubungi Arumi supaya Arumi mengerti apa yang diinginkannya. Ah... dasar anak-anak, rasa egoisnya masih sama-sama besarnya. Mereka tidak menyediakan kalau perbedaan pemikiran mereka berdua membuat hubungan mereka renggang. kalau salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengalah.

Ya sudahlah, kenyataannya semua tetap kekeh dengan pemikiran masing-masing. Mereka lebih memilih untuk sama-sama diam. Bahkan hingga berhari-hari lamanya mereka nekad tak saling berkomunikasi. Padahal dalam hati mereka sama-sama kangen.... hehehe...

***

Arumi sudah bersiap menuju ke sekolah. Hari ini dia akan membawa adik kelasnya untuk kemah di Serang seperti yang direncanakan. Diapun berniat kembali memesan gojek untuk mengantarnya ke sekolah. Namun baru saja dia mengambil handphonenya, terdengar suara motor Adit berhenti di depan rumah.

Dilihatnya Adit yang masih duduk di atas sepeda motornya. Tampak sebuah tas besar berada di punggungnya. Kedatangan Adit yang tiba tiba membuat Arumi bertanya-tanya. "Adit mau kemana? Apa dia akan pergi ke luar kota dan meninggalkan aku. Begitu marahkah dia kepadaku?" Pertanyaan itu mulai muncul di benak Arumi. Arumi menundukkan kepalanya. Dia tak berani menatap Adit. Ada rasa bersalah yang tiba-tiba muncul dalam hatinya. Dia merasa begitu egois tak mau mendengar sedikitpun keinginan Adit.

"Ayo naik. Kenapa masih berdiri di situ." Suara Adit memanggil Arumi yang masih berdiri di depan pintu.

"Kemana?" Jawab Arumi kaget.

"Ke sekolah. Bukankah hari ini kamu harus berangkat untuk kemah di Serang."Jawab Adit sambil tersenyum. Arumi makin bingung dengan keinginan Adit.

"Terus kamu sendiri mau kemana membawa tas besar itu?" Tanya Arumi sambil menatap Adit penuh tanda tanya. Arumi tetap saja terdiam menunggu jawaban dari Adit.

"Aku akan ikut dengan kamu. Aku akan membantu kegiatan ini. Aku sudah menghadap pak Arif. Dan aku diperbolehkan ikut." Jawab Adit. Mendengar jawaban Adit Arumi tak percaya. Adit yang sudah tiga hari ini marah padanya dan tak mau menghubunginya tiba-tiba mai ikut kemah bersamanya.

"Benarkah? "Tanya Arumi girang.

" Iya dong. Aku tak mau kamu sendirian di sana. Aku takut terjadi apa apa denganmu dan tak ada aku di sisihmu. ciye... ciye.... duh... romantis banget aih Adit. Arumi aja pas mendengarnya hampir saja pingsan. Untung Arumi ingat kalau dia ketua panitia kegiatan.

"Ayo cepetan. Koq masih bengong."Ajak Adit.

"Oke. "Jawab Arumi penuh semangat....

Iiiihhhh so sweet banget sih...Mereka berdua segera berlalu, melaju dengan perasaan bahagia. Ehem.. ehem.. Adit...... Adit..... kamu romantis banget....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hihihi...Uthi jadi hanyut juga...so sweet. Maaf, Bunda cantik. Itu lho...."berpikiran" bukan "berfikiran", ntar alien ea...ea...baca...hihihi. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Bunda.

06 Mar
Balas

upz... lupa... aku edit bunda... jangan bilang - bilang ya sama Mr Ea

06 Mar

Wowwww, akhirnya Adit yang mengalah. Nah kalau gitu khan lebih manis, hehehe. Sukses selalu dan barakallah fiik

06 Mar
Balas

Memang harus ada yang mengalah ya bun... hehehe sukses selalu bunda

06 Mar

Oh...so sweet..berasa muda lagi nih..Bu Yanisa....Mantappp...cerpennya..

06 Mar
Balas

hehehe... begitulah bunda Rini... sukses selalu bunda

06 Mar

Asyiik ...Arumi hadir lagi. Lanjutkan Bund. Salam sukses Barakah.

08 Mar
Balas

semangat...baru muncul pak Mardi... sukses selalu

08 Mar



search

New Post