Yanisa Yuni Alfiati

Guru SMA Negeri 1 Padamara Mapel Biologi Unnes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Cinta si Gigi Ompong

Cerita Cinta si Gigi Ompong

Cewek ini sebenarnya gak cantik-cantik amat, tubuhnya kecil dan kulitnya hitam. Teman sekelas memanggilnya Arumi. Nama sebenarnya sih Suprihatin, hehehe. Maklum, Arumi memang lahir di keluarga yang sederhana. Mulai masuk SMA Arumi memutuskan untuk memakai kerudung. Anaknya super cerewet dan pedenya minta ampun. Meski Arumi sudah menginjak remaja, ia tetap membiarkan giginya ompong karena kebanyakan makan permen.

Arumi sendiri sangat aktif dalam organisasi pramuka di sekolahnya. Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan membuatnya di sukai teman-temannya. Kalau di kelas Arumi selalu membuat suasana jadi menyenangkan. Selalu ada celetukan-celetukan Arumi yang mengundang tawa.

Saat ini Arumi duduk di kelas XI IPA 3. Arumi lebih suka menempati bangku belakang kalau ada kegiatan belajar. Namun begitu Arumi selalu aktif saat proses belajar mengajar. Dan itu membuat dia sering sekali di tunjuk bapak ibu guru untuk menjawab pertanyaan seputar materi pelajaran. Dia juga paling sering di suruh untuk mengambil perlengkapan seperti LCD, roll kabel atau speaker ke kantor tata usaha.

Seperti remaja yang lain, dalam hati Arumi pun ingin sekali punya pacar. Tapi entah kenapa pria yang di sukai olehnya tak ada yang memberikan respon positif untuk menjadikan Arumi pacarnya. Mungkin penyebabnya adalah gigi ompong Arumi. Karena tampangnya jadi kaya anak-anak yang belum tumbuh gigi susu keduanya, padahal gigi sudah gupis semua. Hihihi...Dasar Arumi cewek super cuek. Dia tetep saja pede dengan gigi ompongnya.

"Gak dapat pacar gak apa-apa, yang penting aku jadi diri aku sendiri. Kalau dia cinta beneran sama aku, dia pasti akan menerima aku apa adanya." Begitulah Arumi selalu berucap jika ada seseorang yang menyuruhnya pasang gigi. Maksudnya sih biar Arumi tampil lebih cantik. Jadi ada pria yang naksir sama dia. Gitu. Soalnya kalau Arumi ompong gak ada yang bakalan naksir.

Cerita Arumi si gigi ompong pun berlanjut. Suatu hari Arumi kenalan dengan Sigit. Anak kampung yang tampangnya perlente. Bapaknya juragan baju. Anaknya tinggi dan kulitnya hitam. Badannya kurus, rambutnya keriting. Lucu sih tampangnya. Tapi kalau di lihat dari motornya lumayan juga. hehehe...

Setelah satu minggu berkenalan, Arumi yang sejak awal sudah naksir sama Sigit dapat kejutan. Malam Minggu tepat pukul tujuh, Sigit nembak Arumi.

" Arumi, aku suka sama kamu." Ucap Sigit malu-malu. Jantung Arumi berhenti berdetak sekitar lima detik. Mungkin satu detik lagi Arumi kebablasan sampai kuburan. Gkgkgkgk... Entah seperti apa rasanya hati Arumi saat itu. Bayangkan saja selama bertahun-tahun dia menunggu ada pria yang menyukainya, dan malam itu semua mimpinya jadi kenyataan. Sigit mengungkapkan perasaannya. Eit tunggu dulu. Kenapa Sigit tidak meminta Arumi untuk jadi pacarnya ya. Hati Arumi jadi gundah, ia menunggu kalimat itu keluar dari bibir Sigit.

" Hmmmmm... terus?" Tanya Arumi malu.

" Kamu mau gak jadi pacar aku." Ucap Sigit. Kepala Arumi terasa ringan, rasanya mau pingsan. Akhirnya kalimat itu di dengarnya dari Sigit. Tak mau membuang waktu lama Arumi pun langsung menerimanya. Hehehe... maklum, takut Sigit berubah pikiran.

Malam itu menjadi malam paling indah dalam hidup Arumi. Rasanya Arumi gak ingin waktunya berganti pagi. Hihihi...Pokoknya malam ini Arumi ingin tetap berada di dekat Sigit. Memandang wajah Sigit, bercanda dengannya dan berbagi cerita. Asyik...asyik...jadi pengin muda lagi... hehehe

Seperti remaja pada umumnya, Arumi menjalani hari-harinya dengan penuh bahagia. WA dari Sigit selalu menghiasi layar handphone Arumi. Kadang weekend Arumi jalan bareng Sigit. Masih keingat pas jalan-jalan ke Serang, kaki gunung Slamet, Arumi serasa jadi Milea dan Dilan.

Waktu terus berjalan. Kebersamaan Arumi dan Sigit memberikan motivasi Arumi untuk menjadi lebih baik. Dia semakin rajin belajar karena Sigit selalu mengingatkan. Begitu pun urusan makan. Arumi sekarang lebih teratur dengan jam makan. Maklum Sigit suka bertanya, "udah makan belum?" Hihihi...dan itu membuat Arumi langsung merasa lapar.

Shalatnya jangan di tanya. Arumi lebih shalehah sekarang. Setiap jam shalat dhuhur pasti tepat waktu. Dan itu semua karena Sigit yang selalu mengingatkan. Sebagai tanda terima kasih, Arumi pun ingin memberikan penampilan terbaiknya untuk Sigit. Ini bicara soal gigi ompongnya. Arumi berencana untuk memasang gigi supaya gigi ompongnya tertutupi. Arumi sengaja tidak memberi tahu Sigit soal keinginannya. Begitu giginya dipasang, Arumi langsung menemui Sigit. Maksud hati ingin memberikan surprise ke Sigit. Sayangnya bukannya senang, Sigit justru tampak kecewa.

" Kenapa kamu pasang gigi palsu Arumi?" Tanya Sigit dengan wajah muram. Arumi bingung mau jawab apa. Bukannya Arumi ingin merubah penampilannya biar terlihat lebih cantik, sehingga Sigit lebih menyukainya. Arumi pun memilih diam.

" Aku lebih suka kamu tampil apa adanya. Aku tidak suka dengan apapun yang palsu." Sigit tampak benar-benar kecewa. Pertemuan yang Arumi pikir membuat Sigit bahagia justru sebaliknya. Pertemuan itu menjadi akhir dari impiannya. Pembicaraan menjadi kaku. Semua terasa hambar. Hingga akhirnya Arumi memilih pamit pulang dan meninggalkan Sigit yang masih bermain dengan kecewanya.

Setelah pertemuan itu, Arumi tak bisa lagi menghubungi Sigit. Sungguh aneh tapi nyata, Arumi harus kehilangan pacarnya hanya karena dia mengganti gigi ompongnya menjadi gigi palsu. Nasib...nasib...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hihihi...Arumi...Arumi...kacian banget. Udah pasang gigi mahal-mahal...e.e.e..pacar hilang melayang. Bunda Yanisa bisa aja deh, mau nyampaikan pesan "jadilah kamu apa adanya", A.S.L.I...gak usah yang kawe...hehehe. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Bunda.

17 Feb
Balas

Begitulah bunda...kadang kita lebih suka apa adanya...dari pada di buat-buat tapi palsu.. hehehe Sukses selalu bunda

17 Feb

Aah..Arumi....hi..hi...Cerpen yang lucu dan asyik Bu Yanisa....Semoga Arumi dapat menyadarinya bahwa jadi sendiri itu lebih baik..Kutunggu cerpen lucu berikutnya.....Barakallah Bun....

17 Feb
Balas

Gkgkgkgk...oke bunda...doakan aku dapat inspirasi ya Sukses selalu bunda...

17 Feb

Jos. Gandos. Diksinya keren. Barakallah Bunda. Yanisa.

17 Feb
Balas

Terimakasih pak Mahfud...anda guru saya... hehehe... Sukses selalu pak Mahfud

17 Feb

Luar biasa itu Sigit Di tengah hiruk pikuk orang mengejar kepalsuan demi penampilan, justeru dia mempertahankan penampilan demi ke aslian.

18 Feb
Balas

Gkgkgkgk...manusia aneh...hidup Sigit... Sukses selalu pak Noto

18 Feb



search

New Post