Yanita Ferawati Thariq

Nama saya Yanita Ferawati Thariq saya mengajar di SMP Negeri 4 Cikakak Sukabumi Jawa Barat. Saya mengajar mapel PPKn kls 7, 8 dan 9....

Selengkapnya
Navigasi Web
Refleksi Akhir(KOMPREHENSIF) dan Rencana Tindak Lanjut PPG Dalam Jabatan pada Mata Pelajar

Refleksi Akhir(KOMPREHENSIF) dan Rencana Tindak Lanjut PPG Dalam Jabatan pada Mata Pelajar

REFLEKSI AKHIR (KOMPREHENSIF) DAN 

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PPG DALAM JABATAN PADA PELAJARAN PPKn 

DI SMP NEGERI 4 CIKAKAK

 

NAMA PESERTA : YANITA FERAWATI THARIQ, S.Pd

NO UKG : 201500520575

NUPTK : 1434762663300062

SEKOLAH/TEMPAT TUGAS : SMP NEGERI 4 CIKAKAK KABUPATEN/KOTA : SUKABUMI

PROVINSI : JAWA BARAT 

 

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SUKABUMI JAWA BARAT TAHUN 2023

BIODATA PENULIS

1. Nama : YANITA FERAWATI THARIQ, S.Pd

2. NIP : 198402012019022005

3. NUPTK : 1434762663300062

Jabatan : Guru Mata Pelajaran

Pangkat / Gol.Ruang : Penata Muda / IIIA

Tempat / Tanggal Lahir : Cianjur / 01 Februari 1984

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : S-1 

Unit Kerja : SMP Negeri 4 Cikakak

Alamat Unit Kerja : Jln. Pasir panjang Desa. Cirendang Kec. Cikakak

 

 

 

 

 

Sukabumi, 16 Januari 2023

Penulis

 

Yanita Ferawati Thariq, S.Pd

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya laporan Best Practice ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak Best Practice ini tidak akan pernah terwujud. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Ibu Prof. DR Daitje Adolfien Katuuk, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Manado

Bapak Prof. DR. Cosmas Poulakan, M.Si sebagai direktur PPG Universitas Negeri Manado

Bapak Drs. Jan A Ratu, M.Pd sebagai pengelola bidang studi PPKn Dalam Jabatan Universitas Negeri Manado

Bapak Dr. Apeles Lexi Lontoh, M.Si sebagai dosen pembimbing lapangan PPG Daljab kategori 1 gelombang 2 Universitas Negeri Manado 

Ibu Etni Langkai, S.Pd sebagai guru pamong PPG Dalam Jabatan kategori 1 gelombang 2

Bapak Antonius Eko sebagai admin kelas B PPG Dalam Jabatan kategori 1 gelombang 2 Universitas Negeri Manado

Bapak Erly Suhendar Tritanaya,S.Pd,MM sebagai Kepala Sekolah yang telah memberikan saran dan dukungan terkait pembuatan laporan ini.

Semua rekan guru di SMP Negeri 4 CIKAKAK yang telah memberi bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice ini.

Anak-anakku kelas VII SMP NEGERI 4 CIKAKAK Tahun Pelajaran 2022/2023.

Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

 

Sukabumi, 16 Januari 2023

 Penulis

 

 

 

    Yanita Ferawati Thariq, S.P

 

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i

BIODATA PENULIS ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang masalah 5

Jenis kegiatan 6

Manfaat kegiatan 7

BAB II DESKRIPSI AKSI NYATA

Tahap Persiapan 9

Tahap Pelaksanaan 10

Tahap Refleksi/Upaya Perbaikan 14

BAB III PEMBELAJARAN

Keberhasilan yang didapat 16

Masalah yang dihadapi 17

Cara menghadapi masalah. 18

BAB IV RENCANA PERBAIKAN

Simpulan 19

Rekomendasi 19

BAB V PENUTUP 20

DAFTAR PUSTAKA

 

 

BAB I PENDAHULUAN

 

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran mengenai Mapel PPKn khususnya pada materi Norma dan Keadilan dan Penetapan dan Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara di SMPN 4 Cikakak sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berorientasi HOTS.

Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku peserta didik dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan penghafalan materi. Dengan demikian proses berpikir peserta didik masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku, membosankan dan anak-anak tampak tidak ceria.

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapa peserta didik diperoleh informasi bahwa peserta didik bosan mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian peserta didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.

Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model Problem Based Learning yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan

 

 

konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam Problem Based Learning peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari- hari (kontekstual). Dengan kata lain, Problem Based Learning membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Setelah melaksanakan pembelajaran Norma dan Keadilan dengan model Problem Based Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model Problem Based Learning ini diterapkan pada kelas yang lain ternyata proses dan hasil belajar peserta didik sama baiknya. Praktik pembelajaran yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Problem Based Learning.

 

Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran melalui pendekatan scientific dengan model pembelajaran Problem based Learning berorientasi HOTS pada mata pelajaran PPKN kelas VII materi Norma dan Keadilan dan Penetapan dan Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara di SMP Negeri 4 Cikakak

Pembelajaran ini berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru profesional. Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran.

 

 

Manfaat Kegiatan

Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berikut beberapa manfaatnya bagi peserta didik, guru dan sekolah.

Bagi peserta didik

peserta didik akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.

Mempermudah peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Terkontrolnya tingkah laku positif peserta didik.

Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Bagi guru

Memperluas wawasan.

Meningkatkan profesional kerja.

Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator.

Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.

Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran PPKN khususnya pada KD Norma dan Keadilan dan Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

3. Bagi Sekolah

Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap mata pelajaran yang lain.

Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.

Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah

 

 

 

 

 

 

 

BAB II DESKRIPSI AKSI NYATA

 

Tahap Persiapan

Dalam rangkaian kegiatan PPL PPG Dalam Jabatan, mahasiswa harus benar-benar mempersiapkan kondisi sekolah yang akan digunakan untuk melaksanakan PPL siklus 1 dan 2. Sehubungan dengan hal itu maka mahasiswa melakukan persiapan sehari sebelum pelaksanaan PPL dengan mengecek kondisi ruang kelas, alat-alat yang digunakan, kestabilan jaringan wifi dan listrik kemudian mempersiapkan peserta didik karena pada kegiatan PPL siklus ke 2 peserta didik masih dalam keadaan libur semester 1. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempersiapkan program-program kegiatan yang akan dilaksanakan. 

SMP Negeri 4 Cikakak terletak di Desa Cirendang Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat merupakan sekolah yang ada di pegunungan. Di sekolah ini mahasiswa mengajar mata pelajaran PPKn kelas 7, 8 dan 9 dengan jumlah 6 rombel.

Sebelumnya mahasiswa mengikuti pengantar persiapan PPL 1 melalui vicon di Gmeet bersama dosen dan guru pamong, menyiapkan perangkat pembelajaran untuk di unggah di LMS, mengajukan jadwal PPL sesuai dengan kondisi kita, mengunggah link Zoom ke dosen melalui WAG, mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan persiapan pembelajaran dan perekaman dengan peserta didik , kepala sekolah, operator dan teman sejawat sehari sebelumnya, menyiapkan perangkat perekaman yaitu 2 buah laptop, 1 untuk proses zoom dan 1 untuk pembelajaran, 3 kamera HP untuk merekam, serta menyiapkan ruangan kelas, infocus, mengarahkan kameramen dalam hal ini adalah teman sejawat yang akan mengambil gambar dan video saat PPL Ke 1, mempelajari perangkat pembelajaran, mulai dari RPP, LKPD, bahan ajar dan media pembelajaran serta kisi-kisi dan instrumen penilaiannya, melakukan kolaborasi dengan mengunggah link video untuk mendapat ide baru dan saran dari rekan-rekan peserta PPG serta dosen dan guru pamong, kolaborasi juga dilanjutkan di LMS berkaitan dengan edit video full menjadi video yang berdurasi 15 menit. Video yang sudah diedit menjadi 15 menit, kemudian diunggah di LMS 8.d.1 dan 8.i.1

Tujuan penulisan Best Practise ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thinking skills (HOTS).

Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas VII semester 1 di SMP NEGERI 4 Cikakak sebanyak 20 peserta didik.

Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan Best Practice ini adalah menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.

Pemetaan KD

Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan KD yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Norma dan Keadilan dan Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara . Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas VII, penulis memilih model Pembelajaran Problem Based Learning

Analisis Target Kompetensi

Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (Norma dan Keadilan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menghargai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dengan jujur sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

Afektif :

1.2.1 Melaksanakan(A3) norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat

 

 

2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan

Mengikuti(A3) norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat 

 

 

 

3.4. Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.

Kognitif :

3.4.1 Menganalisis (C4) pentingnya norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara 

3.4.2 Menelaah (C4) pentingnya norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat

4.4. Mengkampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.

Psikomotor :

4.4.1 Menyajikan (P3) pentingnya norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara. 

4.4.2. Menyimpulkan (P5) perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

 

 

 

 

Kompetensi Dasar

 

 

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semangat dan komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Dasar Negara Pancasila

Afektif

Bersyukur atas perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Bersyukur memiliki para pendiri Negara yang memiliki komitmen terhadap bangsa dan negara.(religius)(A3)

2.1 Mengembangkan sikap bertanggung jawab dan berkomitmen sebagai warga negara indonesia seperti yang diteladani para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

 

Berperilaku peduli sebagai wujud pelaksanaan semangat dan komitmen para pendiri negara.( nasionalisme)(A2)

Berani berperan/mensimulasikan sebagai pendiri negara.

3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kognitif

Menganalisis proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.(C4)

Membandingkan perumusan Pancasila menurut tokoh pendiri Negara(C4)

4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Psikomotor

4.1.1 Menyusun hasil telaah penetapan Pancasila sebagai dasar Negara.(P3)

4.1.2 Menyajikan hasil telaah penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara(P3)

 

 

Pemilihan Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang dipilih adalah Pembelajaran Problem Based Learning.

Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran 

yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem Based Learning.

 

Berikut ini adalah Sintak kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model Problem Based Learning.

 

LANGKAH KERJA

AKTIVITAS GURU

AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Orientasi peserta didik pada masalah

Guru menyampaikan masalah yang akan memecahkan secara kelompok.

Masalah yang diangkat dalam kontekstual. Masalah dapat ditemukan sendiri oleh peserta didik melalui bahan bacaan atau lembar kegiatan.

Peserta didik diberikan stimulus berupa gambar dan video untuk di analisis.

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.

Guru membagi kelompok dan memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing.

Guru membagikan LKPD

Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok dan membagi tugas untuk mencari data/ bahan-bahan/ alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Peserta didik mengerjakan LKPD

Membimbing penyelidikan

Guru menyatukan peserta didik dalam pengumpulan data/ bahan selama proses penyelidikan.

 

 

 

 

Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber) untuk bahan diskusi kelompok.

Mengembangkan dan menyajikan

Guru menyatukan diskusi dan memandu pembuatan laporan sehingga setiap kelompok untuk dipresentasikan.

Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan/disajikan.

Menganalisis dan menemukan proses pemecahan masalah.

Guru menyajikan presentasi dan mendorong kelompok memberikan penghargaan serta masukan kelompok lain.

Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/ membuat kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.

 

 

Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan sintaks 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

 

 

 

Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan adalah 2 Laptop, LCD proyektor, video, power point, handphone sedangkan Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu :

 Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan 

 Instrumen untuk melihat hasil belajar peserta didik dengan menggunakan tes tulis uraian singkat.

 

Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu Kegiatan PPL 1 ini dilaksanakan pada tanggal 08 Desember 2022 pukul 09.30 WIB bertempat di SMP Negeri 4 Cikakak Desa Cirendang Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat dan aksi PPL siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 05 Januari tahun 2023 pukul 10.00 WIB bertempat di SDN Cirendang 1 Desa Cirendang Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

C. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dilakukan oleh guru yang hasilnya menunjukan bahwa praktik pembelajaran yang dikatakan masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya.

Kegiatan yang belum dilaksanakan : 

     Audio perekaman masih belum jelas, teknik pengambilan video masih belum stabil sehingga di beberapa adegan dalam video yang diambil belum maksimal, tidak menggunakan mic untuk guru saat mengajar ditambah dengan gangguan jaringan yang menghambat terjadinya zoom meeting dengan dosen dikarenakan jaringan WIFI terputus dan harus pindah tempat ke sekolah terdekat, masih kurang lengkap dalam menjelaskan model pembelajaran PBL kepada peserta didik

Kegiatan yang sudah dilaksanakan :

      Mengikuti pengantar persiapan PPL 2 melalui vicon di Gmeet bersama bapak dosen dan ibu guru pamong, menyiapkan perangkat pembelajaran untuk di unggah di LMS, mengajukan jadwal PPL sesuai dengan kondisi kita, mengunggah link Zoom ke dosen melalui WAG, mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan persiapan pembelajaran dan perekaman dengan peserta didik , kepala sekolah, dan teman sejawat sehari sebelumnya, menyiapkan perangkat perekaman yaitu 2 buah laptop, 1 untuk proses 

 

zoom dan 1 untuk pembelajaran, 3 kamera HP untuk merekam, serta menyiapkan ruangan kelas, infocus, mengarahkan kameramen dalam hal ini adalah teman sejawat yang akan mengambil gambar dan video saat PPL Ke 1, mempelajari perangkat pembelajaran, mulai dari RPP, LKPD, Bahan ajar dan media pembelajaran serta kisi-kisi dan instrumen penilaiannya, melakukan kolaborasi dengan mengunggah link video untuk mendapat ide baru dan saran dari rekan-rekan peserta PPG serta dosen dan guru pamong, kolaborasi juga dilanjutkan di LMS berkaitan dengan edit video full menjadi durasi 15 menit, video yang sudah diedit menjadi 15 menit, kemudian diunggah di LMS

Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan

      Mengkomunikasikan teknik perekaman kepada teman sejawat dari segi pencahayaan, mengoptimalkan pengambilan suara saat perekaman, mempersiapkan, peralatan yang dibutuhkan harus dipersiapkan dengan baik

Upaya yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan

      Kedepan saya akan terus berupaya dalam persiapan melakukan praktik pengalaman belajar lebih maksimal melalui koordinasi dengan kepala sekolah dan rekan-rekan guru serta kolaborasi dengan dosen, guru pamong, dan rekan-rekan peserta PPG agar mendapat masukan perbaikan perangkat pembelajaran serta Praktik Pengalaman Lapangan pada pembuatan Video untuk UKIN agar dapat berjalan dengan lebih baik.

 

 

 

 

BAB III PEMBELAJARAN

 

Keberhasilan yang Didapat

Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut :

Proses pembelajaran pada materi Norma dan Keadilan dan Penetapan dan Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung aktif. peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktivitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning mengharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran.

Pembelajaran pada materi Norma dan Keadilan dan Penetapan dan Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung membosankan. Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir peserta didik. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik cenderung menghafalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru.

 

 

 

 

 

 

 

 

Berbeda kondisinya dengan pembelajaran Norma dan Keadilan berorientasi HOTS dengan menerapkan Problem Based Learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman peserta didik tentang Pengertian norma, macam – macam norma yang berlaku di masyarakat, pelanggaran norma dan sanksi bagi pelanggar norma mampu dipahami peserta didik dengan baik. Melalui pengamatan dan diskusi ini juga menuntut kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ini juga meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah (problem solving). Model Problem Based Learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan gambar berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan masalah.

Sebelum menerapkan Problem Based Learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku peserta didik. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.

Dengan menerapkan Problem Based Learning, peserta didik tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari gambar serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.

 

Masalah yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi yang paling utama adalah peserta didik belum terbiasa belajar dengan model Problem Based Learning. Peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.

Selain itu masalah yang dihadapi dan tidak terduga yaitu masalah jaringan yang tiba-tiba mati, sebelumnya persiapan sudah disiapkan semaksimal mungkin. Karena cuaca yang tidak menentu sehingga membuat jaringan Wifi di sekolah mengalami gangguan dan harus berpindah tempat ke tempat baru yang memiliki akses internet yang bagus untuk melaksanakan PPL siklus 2.

Perekaman video pun menjadi suatu masalah karena kamera 3 yang berada di belakang tidak tersimpan hasil rekamannya dan itu membuat penulis kesulitan untuk mengedit video.

 

Cara Mengatasi Masalah

Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran sistem rem konvensional dengan Problem Based Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan berorientasi pada HOTS. 

Kekurang mampuan guru pun dalam membuat media pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh gambar sesuai dengan KD yang akan diberikan baik dari google atau sumber belajar yang lainya. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca dan tulis, peserta didik juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.

Untuk masalah jaringan wifi yang tiba-tiba mati penulis berinisiatif untuk melaksanakan PPL siklus 2 di sekolah terdekat yaitu di SDN Cirendang 1 dengan fasilitas seadanya.

 

 

 

 

BAB IV

RENCANA PERBAIKAN

 

 

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Pembelajaran sistem konvensional dengan model pembelajaran Problem Based Learning layak dijadikan Best Practice pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

Dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran Norma dan Keadilan dan Penetapan dan Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

 

Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.

Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreatifitas pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang dan karakteristik peserta didik dan. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.

Peserta Didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama / tidak mudah lupa.

Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan pembelajaran ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

 

BAB V 

PENUTUP

 

 

Kegiatan praktik pembelajaran inovatif sangat penting bagi guru dalam meningkatkan pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah agar menjadi guru yang profesional.

Pembelajaran yang berkualitas berawal dari guru yang berkualitas juga. Guru yang berkualitas diharapkan selalu melakukan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman. Melalui kegiatan Pendidikan Profesi Guru khususnya pada praktik pembelajaran inovatif, diharapkan guru-guru bisa merancang dan menyelenggarakan pembelajaran yang kontekstual dan berkarakter melalui penerapan model, metode, dan media pembelajaran yang inovatif. 

Secara keseluruhan, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap penerapan model problem based learning dengan media pembelajaran berbasis TPACK, dapat disimpulkan bahwa bisa dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik terutama mata pelajaran PPKn. Melalui penerapan model problem based learning selain dapat mengatasi salah satu kesulitan belajar yang dialami peserta didik, juga dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan memecahkan masalah.

Agar pembelajaran lebih menarik, perlu dipadukan dengan berbagai model pembelajaran berbasis aktivitas sehingga memungkinkan untuk menghasilkan inovasi dalam model pembelajaran. 

Diharapkan dengan adanya penulisan laporan ini, guru sebagai pendidik tidak hanya mendapatkan ilmu atau menambah wawasan tetapi juga diharapkan dapat menerapkan ilmu tersebut baik kepada peserta didik maupun teman sejawat.

Selain itu, kami selaku pendidik sangat mengharapkan agar Pendidikan Profesi Guru ini tidak hanya bersifat formalitas saja, namun dapat diterapkan dan dikembangkan lagi agar benar-benar layak menyandang guru yang profesional dengan menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga wawasannya bertambah luas.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Bachman, Edmund. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif.Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Raya.

 

Bell, S. (2010). Project-Based Learning for the 21st Century: Skills for the Future. [Versi Elektronik]. The Clearing House, 83: 39–43, 2010. Taylor & Francis Group, LLC.

 

Depdikbud. 2003. Undang-undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Puskurbuk balitbang.

Izzaty, R.E., Suardiman, S.P., Ayriza, Y., dkk. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

 

Kader, S.A. 2008. Enhancing Creative Behavioral Expressions in School Systems: The Need For Educational Reform and A Center For Creativity (Order No. 3325877). Available from Education Database. (304495840). Diambil tanggal 8 Desember 2019.

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII.Jakarta :Puskurbukbalitbangkemendikbud.

Kusumaningrum, S. & Djukri, D. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Project-Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Kreativitas. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 2016, 241 – 251.

Lupiya, 2019. Pendidikan Pancasila.Malang : CV Litera Mediatama.

M.Furqon Hidayatullah, 2010. Pendidikan Karakter. Surakarta : UNS Press.

Mulyasa H.E, 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian.Jakarta:Ghalia Indonesia.

Sani, R.A. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses dan Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

 

Zaini, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. 

 

 

 

Lampiran :

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan

Lampiran 2 : RPP

Lamp

iran 3 : Bahan Ajar

Lampiran 4 : Penilaian Sikap

Lampiran 5 : Penilaian Pengetahuan

Lampiran 6 : Penilaian Keterampilan

Lampiran 7 : Kisi-kisi Soal, Soal, Kunci Jawab, Rubrik Penilaian

Lampiran 8 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lampiran 9 : Media Pembelajaran power point

Lampiran 10 : Video Pembelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPL Siklus 1

Lampiran 1

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post