Dr. Hj. Yanti Dasrita, M.Si

Kepala SMAN 2 Tambang Kab. Kampar Prov. Riau; Penilai AK Jabfung Guru Provinsi Riau; Pengurus MKKS Kampar; AKSI; Pegiat Literasi Kampar; Pengurus Ikatan Pendidi...

Selengkapnya
Navigasi Web
DARURAT AKSARA

DARURAT AKSARA

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita akan menemukan banyak pengingkaran yang terjadi. Mengapa demikian? Berdasarkan pengamatan dan studi literatur, dapat disimpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena beberapa faktor.

1. Rasa Egois

Pelanggaran kewajiban warga sebagian besar terjadi karena rasa egois dan mementingkan kepentingan pribadi / kelompuk di atas kepentingan orang lain dan atau negara. Contohnya, pelanggaran terhadap lampu merah yang dilakukan oleh seorang warga yang mengendara sepeda motor, biasanya disebabkan alasan ingin cepat mencapai tujuan tanpa memperhatikan hak dan keselamatan pengguna jalan lain.

2. Rendahnya Kesadaran terhadap Kewajiban

Ini umumnya terjadi pada seseorang yang sudah tahu adanya kewajiban, namun tetap tidak melaksanakan karena belum merasa berkepentingan dan menganggap remeh peraturan. Contoh, peraturan membayar iuran sampah dan keamanan. Semua warga komplek mengetahui peraturan mengenai hal ini, namun banyak yang tidak membayarnya. Bukan karena tidak mampu, lebih karena ketidakpedulian. Bayangkan kalau dua puluh saja keluarga tidak membayar iurannya, akan berdampak pada kebersihan dan keamanan lingkungan perumahan

3. Sikap Tidak Toleransi Menghargai Orang Lain

Banyak sekali contoh pengingkaran kewajiban dikarenakan sikap intoleran. Contohnya melanggar kebijakan komplek perumahan tentang budaya hidup bersih dengan membuang sampah sembarangan. Berarti warga tidak menghargai orang lain yang memanfaatkan lingkungannya sebagai tempat yang nyaman. Atau konflik antar warga terjadi karena warga tidak saling toleran dalam perbedaan yang dimiliki.

4. Darurat aksara

Peraturan yang dibuat selalu disosialisasikan, baik dalam bentuk himbauan ataupun rambu-rambu. Namun, dengan penuh percaya diri, seseorang tidak menjalankan himbauan yang ditulis. Contohnya gambar di atas. Tangga/eskalator sebelah kanan khusus buat kaum wanita. Tapi dilewati juga oleh laki-laki.

Apakah karena tulisan yang tak bisa dibaca, atau seseorang tersebut memang tak bisa membaca? Wallahu A'lam Bishawab. Intinya sebagian besar kita belum bisa tulis baca

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post