ILALANG
Diujung senja ku meniti
Hari bemekar kuncup digenggaman
Berlari, menapaki, menelusuri
Nun pungguk di rembulan
Tergopoh
Ku coba telusuri luapan rasa
Angin berhembus, sepoi dan basah
Ulahku riak di tepian
Biduk menakar dijerat gelombang
Beralih pandang sudut menerawang
Tergopoh
Hembusan angin terpakan wajah
Coba selusur jalan merekah
Senjapun merebak ke pelataran
Berlari nuju silau kilatan
Diterpa lembayung di ufuk barat
Terpana
Ku coba tatap datangnya kilauan
Tertumpu mata di pucuk ilalang
Yah... ilalang
Ujungmu tinggi dari rerumputan
Liukmu hadir diantara desiran
Meski kau bukan rumput yang melatar
Tapi desiran hembusanmu bagaikan sutra
Ku tertegun
Ku terpana
Ku terlena
Ku terbelenggu
Akar dan ujungmu membelengguku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aku terluka dengan ujung daunmu. Kala angin menepiskan pada hatiku, duhai ilalang.heheheh sebuah untaian yang yang mendalam. Cuma rasa yang peka yang tahu itu
Akar dan ujungnya membelengguku ....... Salam literasi bunda. Semoga sukses selalu.
Salam literasi juga ibu. Sukses buat kita semua. Barakallah