Mengingat kematian, adalah sesuatu yang pasti dan setiap manusia akan menghadapi nya. 

Kematian datang secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan dahulu ataupun permisi dulu. Mendengar cerita dari kabar berita yang beredar membuatku ingin bercerita bahwa pentingnya kita mengingat kematian harus banyak mengingat nya guna kita mempersiapkannya. 

Kabar berita yang membuat aku miris dan merinding mendengar nya, yaitu berita mereka para pemuda yang meninggal di karenakan mengkonsumsi miras oplosan di tempat keramat yang dipercaya. Hingga  diantara nya ada yang sampe meninggal dan ada yang masih dalam kondisi kritis di RS. Entah penyebab kematian nya apa,karena miras oplosan yang mereka konsumsikah atau karena mereka mengkonsumsi nya di tempat yang di sebut keramat. Yang tidak seharusnya menjadi tempat untuk maksiat. 

Sejatinya kematian adalah sesuatu yang pasti, yang mana saat kematian itu menjemput akan di posisi manakah kita berada, dalam keadaan husnul hotimahkah? Atau tidak? 

Saat sedang dalam keadaan beribadah kepada Allah SWT kah? Atau malah sebalik nya. Semua tergantung perbuatan diri sendiri akan menempatkannya di posisi mana. 

Allah menciptakan setiap makhluk hidup khususnya manusia makhluk yang paling sempurna semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana dalam firmannya : 

                                                       وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 

" Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku " ( QS. Az-Zariyat:56). 

Sangat jelas potongan ayat di atas menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia untuk selalu beribadah kepada-Nya, dalam beribadah kepada Alloh SWT mencakup arti yang luas yakni dalam segala hal apapun yang kita lakukan baik pekerjaan ataupun bukan, niatkan semata hanya untuk beribadah kepada-Nya Dan mencari Ridho-Nya. 

Banyak diantara manusia yang lalai hingga lupa akan kodratnya di ciptakan oleh sang Maha pencipta untuk beribadah, karena kurang kuatnya keimanan dan ketakwaannya dan kurangnya pemahaman akan pengetahuan agama. Mereka terlena silau oleh indah gemerlapnya duniawi, berbuat maksiat tanpa takut dosa, sibuk mengejar urusan duniawi seolah-olah akan hidup selamanya dan tidak melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam, dengan mudahnya tergoda oleh dahsyat nya godaan syetan yang menjerumuskan ke lembah kenistaan. Hingga lupa akan ada kehidupan setelah kematian yaitu kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak.

Dunia ini semakin dikejar maka akan semakin lelah kita dalam mengejarnya. Sementara, bila kita terus-menerus mengejarnya tanpa memperhatikan urusan akhirat, sungguh kita akan termasuk orang-orang yang merugi. Dari itu kejarlah akhirat dengan mengejar urusan akhirat maka urusan duniapun akan kita raih dan akan mengikuti. Dan kita akan menjadi orang-orang yang beruntung yang mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. 

Wallahu a'lam

Salam Perindu Literasi.