yanuar sukiadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Penerapan Metode Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Minat

Penerapan Metode Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran IPS Untuk

Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Kelas 8A Materi Konflik Sosial

Di MTS NU Walisongo Sidoarjo

Yanuar Sukiadi

[email protected]

Abstrak

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS dikelas VIII A MTS NU Wali Songo. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata persentase indikator minat belajar siswa setiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata persentase indikator minat belajar siswa adalah 60%. Pada siklus II menjadi 76% atau mengalami peningkatan sebesar 16%. Hal ini berarti bahwa rata-rata persentase indikator minat belajar siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu 75%. 2) Penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan persentase siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus I sebesar 60% meningkat menjadi 80% pada siklus II.Hal ini berarti bahwa jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (70) telah melampaui kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%.

Kata Kunci: Problem Based Learning, Minat Belajar Siswa, Pembelajaran IPS

Abstract

The results of the research can be concluded as follows: 1) Application of the methodlearning Problem Based Learning can increase student learning interestin social studies learning in class VIII A MTS NU Wali Songo. That matter evidenced by an increase in the average percentage of indicators of interest in learning students each cycle. In cycle I, the average percentage of indicators of interest in learning students is 60%. In cycle II to 76% or an increase of16%. This means that the average percentage of students' learning interest indicators hasbeyond the established action success criteria, namely 75%. 2) ApplicationProblem Based Learning learning methods can improve learning outcomesstudent. This is evidenced by the percentage of students who achieve KKM scores oncycle I by 60% increased to 80% in cycle II.This means that the number of students who achieve the KKM score (70) has exceededThe success criteria set are 75%.

Keywords: Problem Based Learning, Student Learning Interest, Social Studies Learning

PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran merupakan unsur utama suksesnya tujuan pembelajaran. Kegiatan dalam pembelajaran memiliki beberapa faktor yang saling berhubungan yaitu guru, siswa, sarana, danmedia pembelajaran serta lingkungan sekolah.

Guru merupakan seseorang yang memiliki peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Peran

guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator semua kegiatan pembelajaran siswa. Oleh karenaitu, guru dituntutuntuk memahami konsep, teori, model pembelajaran, serta karakteristik siswa.

Dengan mengetahui semua itu, guru dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai, sehinggatujuan pembelajaran dan hasil belajar dapat tercapai sesuai dengan kriteria ketuntasan.Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan suatu mata pelajaran yang membahas hubunganantara manusia dan lingkungan masyarakat. Menurut Sumaatmadja (2002:123) IPS adalah suatuprogram pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang ada pokoknya mempersoalkan manusiadan lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmusosial .

Pada dasarnya mata pelajaran IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal siswa untuk mengembangkandiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta lingkungan sekitar. Minat belajar adalah kecenderungan dan kegairahan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang ingin dicapai. Menurut Djamarah (2008:142) minat belajar adalah suatu penerimaan akansuatu hubungan individu dengan sesuatu yang ada diluar individu. Seseorang yang memiliki minat menarik minat belajar siswa. Minat belajar siswa dapat dilihat dari indikator rasa senang terhadap pelajaran, perhatian, keinginan mencari sumber belajar, dan intensitas belajar (Safari, 2003:60).

Dalam hal ini guru menjadi mediator dari materi yang disampaikan, sehingga guru harus bisa menarik minat belajar siswa. Minat belajar siswa dapat dilihat dari indikator rasa senang terhadap pelajaran, perhatian, keinginan mencari sumber belajar, dan intensitas belajar (Safari, 2003:60).

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo memiliki minat yang rendah dengan skor rata-rata 2,15.Rendahnya minat belajar selama ini terlihat saat proses pembelajaran seperti siswa kurang memperhatikan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Rendahnya minat belajar siswa dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan dokumen yang telah diberikan oleh guru IPS, nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Walisongo Sidoarjo masih rendah yaitu sebesar 69,50 dengan ketuntasan klasikal sebesar 60 %. Rendahnya minat dan hasil belajar siswa tersebut disebabkan oleh penerapan model konvensional yang sering kali digunakan oleh guru seperti ceramah dan tanya jawab.

Salah satu upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo yaitu dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dalam kegiatan pembelajaran. Model Problem Based Learning (PBL) memiliki kelebihan yaitu mendorong siswa untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah, membangun pengetahuanya sendiri melalui aktivitas belajar, pembelajaran berfokus pada masalah, terjadi aktifitas ilmiah pada siswa, terbiasa menggunakan sumber - sumber pengetahuan, memiliki kemampuan menilai kemajuan sendiri, memiliki kemampuan komunikasi ilmiah, kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching(Shoimin, 2014:132). Kelebihan-kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.Berdasarkan pemaparan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam kegiatan pembelajaran IPS Materi Konflik Sosial.

METODE

Penelitian ini dilakukan di MTS NU Wali Songo Sidoarjo yang bertempat di Jln. Raden Patah Sidoarjo Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu penyelidikan atau kajian secara sistematis dan terencana yang dilakukan oleh peneliti atau praktisi (guru) untuk memperbaiki pelajaran dengan mengadakan perbaikan atau perubahan dan mempelajari akibat yang ditimbulkan (Sunardi, 2010:33).Penelitian tindakan kelas dilakukan selama 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. subjek dari penelitian adalah siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu metode observasi, tes, wawancara,dan dokumen. Metode observasi dilakukan terhadap minat belajar siswa dan kegiatan guru dalam penerapan model Problem Based Learning selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai ulangan harian siswa dengan kriteria ketuntasanminimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu ≥ 70 dan ketuntasan klasikal 75%. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dengan memaparkan data yang diperoleh peneliti dari hasil pelaksanaan tindakan kelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mengunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pada siklus I dan siklus II, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Berikut ini rata-rata skor minat belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran IPS materi konflik sosial siklus I dan Siklus II:

Tabel 1: Minat Belajar Siswa Kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo

No

Indikator Minat belajar siswa

Hasil observasi minat belajar

Siklus 1

Kriteria

Siklus 2

Kriteria

1

Rasa senang terhadap pelajaran

2,80

Sedang

3,59

Tinggi

2

Perhatian

2,67

Sedang

3,62

Tinggi

3

Keinginan mencari sumber belajar

2,65

Sedang

3,60

Tinggi

4

Intensitas belajar

2,55

Sedang

3,63

Tinggi

Skor rata-rata minat belajar

2,67

Sedang

3,61

Tinggi

Tabel 1. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo. Pada siklus I minat belajar siswa berada dalam kategori sedang dengan skor rata - rata sebesar 2,67 dan pada siklus II minat belajar siswa meningkat menjadi kategori tinggi dengan skor rata - rata minat belajar sebesar 3.61.

Minat belajar siswa akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hasil Belajar siswa kelas VIII

MTS NU Wali Songo Sidoarjo pada siklus I dan siklus II diperoleh dari nilai ulangan harian siswa.

Data hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo pada siklus I dan siklus II ditunjukkan dalam tabel berikut:

Siklus

Kelas

Jumlah Siswa

Nilai rata-rata siswa

Jumlah siswa tuntas

Jumlah siswa tidak tuntas

Ketuntasan klasikal

I

VIII

30

69,50

18

12

60%

II

VIII

30

81,20

24

6

80%

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo

Tabel 2. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo. Peningkatan nilai rata - rata hasil belajar siswa sebesar 11,70.Pada siklus I nilai rata - rata hasil belajar siswa sebesar 69,50 menjadi 81,20 pada siklus II. Ketuntasan klasikal siswa juga mengalami peningkatan sebesar 20%, pada siklus I ketuntasan klasikal siswa sebesar 60% menjadi 80% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 1. Rata - Rata Hasil Belajar Siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo

Penelitian ini telah membuktikan hipotesis tindakan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo pada mata pelajaran IPS materi konflik sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan dari kategori sedang dengan skor rata - rata 2,67 pada siklus I menjadi kategori tinggi dengan skor rata - rata 3,61 pada siklus II. Observasi kegiatan guru pada siklus I masih ada beberapa aspek yang belum terlaksana yaitu guru belum membimbing siswa dalam kegiatan belajar kelompok, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menangggapi kelompok yang presentasi, dan memberikanapresiasi bagi siswa.

Selain itu, siswa mengalami kendala yaitu tidak sesuainya waktu dengan rencana pelaksanaanpembelajaran sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa untuk menanggapi kelompok lain. Namun setelah tindakan perbaikan, pada siklus II skor rata -rata minat belajar siswa meningkat menjadi 3,61dengan kategori tinggi. Hal ini terjadi karena semua aspek kegiatan guru telah dilaksanakan dengan baik dan optimal.

Peningkatan minat belajar dengan penerapan model Problem Based Learning tersebut, sesuaidengan pendapat Slameto (2003:180) bahwa minat belajar dapat diekpresikan melalui pernyataan yang menunjukkan partisipasi dalam suatu aktifitas, siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Selain minat belajar, hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo juga mengalami peningkatan nilai rata- rata pada siklus I sebesar 69,50 dengan ketuntasan klasikal sebesar 60 % meningkat menjadi 81,20 dengan ketuntasan klasikal sebesar 80 % pada siklus II. Hasil belajar tersebut telah memenuhi target yang telah ditentukan atau telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimu (KKM) yaitu sebesar ≥ 70 dengan ketuntasan klasikal yaitu 75%.

Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2014:5) hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh guru IPS bahwa: “Penerapan model PBL dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam belajar. Siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa terlihat senang mengikuti pelajaran. Hal ini mungkin terjadi karena siswa lebih senang belajar dengan teman sebaya daripada hanya mendengarkan penjelasan guru saja”

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta didukung oleh teori dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo pada mata pelajaran IPS Materi Konflik Sosial semester ganjil tahun ajaran 2022/2023

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII MTS NU Wali Songo Sidoarjo pada mata pelajaran IPS materi konflik sosial semester ganjil tahun ajaran2022/2023. Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat dari skor rata - rata siswa, pada siklus I skor rata - rata minat belajar siswasebesar 2,67 dengan kategori sedang sedangkan pada siklus II menjadi 3,61 dengan kategori tinggi.

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,50 dengan ketuntasan klasikal 60% menjadi 81,20 dengan ketuntasan klasikal 80% pada siklus II. Berdasarkan Hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran yaitu sebaiknya penerapanmodelProblem Based Learning dapat digunakan sebagai alternative model pembelajaran bagi guru dan guru lebih bervariasi dalam penerapan model pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, S.B. 2008.Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.

Safari. 2003.Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perada.

Shoimin, Aris. 2014.68 Model Pembelajaran INOVATIF Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sunardi. 2010.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post