Andi Muhammad Yasin

Tinggal di Sidoarjo. Ayah 4 orang putera. Penulis buku-buku biografi...

Selengkapnya
Navigasi Web
MASJID DR. H. MOELDOKO YANG MEGAH

MASJID DR. H. MOELDOKO YANG MEGAH

Sepulang takziah di Nganjuk siang tadi, saya melaksanakan shalat Jumat di Masjid Dr. H. Moeldoko, Jombang. Letaknya di depan pintu tol Bandar Kedungmulyo Jombang.

Dari nama masjid ini anda mungkin bertanya, apakah ada hubungannya dengan Kepala Staf Kepresidenan RI? Betul. Memang sangat berhubungan. Dana pembangunan masjid berasal dari beliau pribadi. Tanahnya sih milik Pemda Jombang. Tapi semua sudah diwakafkan untuk dikelola pemda. Info tentang ini akan banyak kita temukan di berbagai portal berita.

Dulu, sebelum tol lintas Jawa ini terhubung, posisi masjid ini sangat strategis. Tol bandar Kedungmulyo adalah pintu keluar paling barat kalau kita berangkat dari Surabaya. Sehingga masjid ini menjadi jujukan para musafir. Lagi pula saat ini orang masih males masuk tol. Tanggung.

Kini sepertinya volume orang yang mampir ke sini berkurang. Karena sebagian orang lebih suka lewat jalan tol, kecuali kalau mau ke Jombang, Nganjuk, Kertosono, atau Kediri.

Halaman parkir masjid yang cukup luas memudahkan untuk memarkir kendaraan. Di luar masjid kita bisa menemukan gedung-gedung pendukung. Contohnya gedung serba guna, pusat oleh-oleh, dan yang terpenting toilet. Mungkin itu sebabnya lokasi ini disebut Islamic Center. Sepertinya masih banyak bangunan lain di sisi samping atau belakang. Namun, saya tidak sempat menelusuri lebih jauh.

Arsitektur masjid sangat indah. Tempat shalat letaknya di lantai atas. Di lantai bawah digunakan untuk tempat wudu dan kantor takmir.

Di lantai dua tempat shalat lantai dan dindingnya terbuat dari marmer. Cukup nyaman. Walaupun tidak ada AC, tapi suhu dalam masjid tetap segar. Dinding depan juga dihiasi tulisan indah kaligrafi ayat kursi.

Sayangnya sound sistem masjid kurang mantap saat dipakai khotib Jumat khutbah. Justru mic yang dipakai bilal jumatan tadi lebih mantap.

Selain itu, untuk menyikapi masa pandemi ini, takmir juga kurang tegas. Di tembok depan shof shalat terpampang tulisan, "SELAIN WARGA SEKITAR HARAP JAGA JARAK 1 METER." Menurut saya ini kurang tegas.

Kalau mau dibuat jarak harusnya semuanya. Kalau tidak pakai jarak atau shaf rapat, harusnya juga untuk semuanya. Tidak membeda-bedakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jalur itu saya suka lewat kalau mau ke Malang... Nanti deh mampir, jadi ingin tahu... Makasih Mas Yasin infonya

06 Sep
Balas



search

New Post