#Tantanganharike52

#SuarahatiMurni

"Din...dinda tau nggak kenapa jari dinda begini?"

Aku bingung apa maksudmu, terkadang memang bahasamu susah kumengerti,

"Maksudnya Bang?" Aku memperhatikan jariku, gak ada yang berbeda dengan jarimu, sama sama lima jumlahnya.

"Bercelah!" Jawabmu,

Aku mau tertawa, tapi aku tahan, karena jarimu juga bercelah,jari semua orang bercelah, mungkin kau ingin mengatakan sesuatu tapi kurang bisa mengolah bahasanya.

"Kenapa?"

"Biar bisa begini!" Katamu sambil memasukkan jemarimu kecelah tanganku. Dan kita bergenggaman.

Aku tertawa terbahak, sekarang giliranmu yang bingung melihatku.

"Lucu apa romantis? Kau menanyakanku.

"Ya Allaaah romantisnya!" Jawabku.

Kau tersenyum canggung, "serius lah din, lucu ya?" Kau mulai tak percaya diri.

"Romantiiiiis sekali!" Aku meyakinkanmu kalau itu romantis.

Untung saja aku seorang guru, aku menilai usaha dulu baru hasil, bagiku usahamu untuk menjadi romantis sudah membuatku memberimu angka sembilan, walau tata bahasamu berantakan.

"Bang, Abang tau nggak kenapa lubang hidung itu dua?" Aku membalasnya.

"Kenapa?"

"Karena kalau empat udaranya mubazir bang!" Aku tertawa lagi, tapi kau tidak.

"Kenapa? Bingung?" Aku menebak wajahmu yang masih mencerna bahasaku.

"Ooooo hahahhahaha!" Kau tertawa, ternyata baru loading.

"Dinda tau nggak kenapa Allah swt ciptakan dinda?" Kau tak mau kalah.

"Untuk beribadah!" Jawabku singkat.

"Iya itu betul, tapi ada lagi jawabannya yang lain!" Kau memaksaku berpikir sampai aku menyerah.

"Dinda diciptakan untuk Abang, menemani hidup Abang!" Kau menang, aku terenyuh, kau selalu memberikan aku rasa percaya diri betapa aku berarti dalam hidupmu.

Katamu aku diciptakan untuk menemanimu, dan kau kini kau pergi...lalu untuk apa aku diciptakan?

و ما خلقت الجن و الانس الا ليعبدون