#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe18

Harga Masker Melambung, Konsumen Bingung

Selepas magrib tadi aku pergi ke salah satu apotek di dekat rumah. Niat beli masker dan minyak kayu putih. “mbak masker 3 dan minyak kayu putih 60ml satu” pinta ku pada salah satu penjaga apotek itu. “berapa mbak?” tanya ku. “29.500 bu” jawabanya. ”Wuiik..harga minyak kayu putih naik mbak?” tanya ku kaget. “ Yang naik bukan minyak kayu putihnya bu, tapi maskernya, biasanya kan 1.000 sekarang 2.500” jelas mbak-mbak berjilbab biru itu. “ooo gitu ya” jawab ku pasrah sambil membayar “iya bu, sekarang masker langka” tambahnya.

Aku pun keluar apotek itu dengan sedikit dongkol dan bertanya-tanya. Bukan masalah harganya sih. Tapi kenapa kok sampai di desa pun terdampak kelangkaan masker?. Bukannya yang sedang ramai butuh masker itu di negara Cina sana?. Apakah masyarakat Indonesia begitu parnonya terhadap virus yang sedang mewabah di Cina yaitu Corrona? Atau ketakutan masyarakat karena banyaknya mereka mengkonsumsi berita hoax tentang corrona? Entahlah.

Bahkan kemarin beberapa channel TV memberitakan setiap daerah yang terjadi kelangkaan masker, kabarnya sih dikirim ke Cina sana. Tapi aku tidak menyangka terjadi juga di daerah ku, yang notabene letaknya jauh dari kota.

Ah sudahlah, yang paling penting aku sudah dapat masker untuk dipakai saat berkendara motor. Hukum permintaan sedang berlaku, jika permintaan barang naik maka harga barang pun akan naik, begitu pula sebaliknya yang disebut juga ceteris paribus.

Harga mahal pun akan dicari orang, asalkan mampu untuk membeli, apalagi orang tersebut sangat membutuhkan masker karena sedang mengidap penyakit tertentu.dan asalkan juga barangnya atau maskernya masih tetap tersedia. Kalau sudah tidak ada stoknya dipasaran kan susah.

Semoga kepanikan dunia segera berakhir, wabah corrona segera lenyap dari muka bumi ini, dan ada hikmah dibalik munculnya corrona. aaamiin