Yati Kurniawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ketika Paiman Ingin Sekolah

"Bas, kapan ya kita bisa sekolah lagi ya? Biar bisa berkumpul lagi dengan teman-teman kita. Aku bosan di rumah terus." keluh Paiman kepada Basuki.

"Sabar, Man. Nanti kalau covid sudah berlalu." jawab Basuki sambil memasukkan tempe goreng ke mulutnya. "Lama banget ya, Bas. Sudah hampir setahun kita belajar di rumah." "Ya sabar, mau gimana lagi. Daripada kita kena covid." "Tapi kita kan masih muda, Bas. Tubuh kita sehat. Fit. Segar bugar. Nyatanya kamu tiap hari ke rumahku aman-aman saja." "Lha kalau kamu percaya diri gitu ngapain setiap aku datang pakai kamu semproti disinfektan kayak aku ini hama saja, Man?" tanya Basuki sambil tertawa tergelak.

Kedua anak itu tertawa bersama. Selama ini Paiman memang ketat sekali menjaga protokol kesehatan. Setiap ada tamu selalu ia minta cuci tangan dan kemudian ia semprot dengan desinfektan. Ia patuh dengan perintah ayahnya. Teman-temannya yang datang tidak memakai masker pasti ditolak.

Kedua orang tuanya pun setiap pulang kerja pasti akan mandi terlebih dahulu di kamar mandi yang terletak di samping rumah. Paiman mendapat tugas untuk menyemprot sepatu orang tuanya sebelum dibawa masuk ke dalam rumah.

"Lha gimana lagi, di rumah kan ada nenek yang sedang sakit, Bas. Kalau kamu datang bawa virus kan bahaya." jawab Paiman. "Nah, itu tahu. Kita memang strong, Man. Kita tetap sehat karena tubuh kita kuat, tapi kita bisa jadi pembawa virus. Ketika kita berinteraksi dengan orang-orang yang rentan, virus akan membuat orang-orang tersebut sakit. Begitu, Man!" papar Basuki dengan semangat 45. "Aku juga tahu, Bas. Aku kan cuma curhat. Bosan, Bas. Aku kangen sekolah, bisa kumpul-kumpul dengan teman-teman. Bisa olahraga lagi. Bisa praktik komputer. Bisa nari. Bahkan aku kangen dengan Bu Tutik yang suka bikin kaget kalau aku sedang ngantuk saat pelajaran matematika." kata Paiman.

Kedua sahabat itu melanjutkan aktivitas hari itu. Belajar bersama dengan menjaga jarak. Basuki kurang beruntung karena di rumahnya sulit sinyal seluler dan orang tuanya tidak mampu untuk berlangganan internet dari provider penyedia internet. Sebenarnya kantor kelurahan menyediakan wifi gratis pada jam belajar. Sayangnya rumah Basuki jauh dari kelurahan sehingga ia tidak bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.

Dengan seijin orang tuanya, Paiman mengajak Basuki belajar bersama menggunakan wifi di rumahnya. Setiap hari, kecuali Minggu, Basuki akan datang. Awalnya ada beberapa anak yang juga ikut bergabung, tetapi lama-lama tinggal mereka berdua yang belajar bersama. Teman-teman lain sudah mendapatkan fasilitas internet dari orang tua maupun tetangga terdekatnya.

Dua jam berlalu tanpa terasa. Hari ini istimewa karena Bu Yuni mengajak mereka belajar dengan menggunakan video conference. Rasa kangen Paiman sedikit terobati.

"Serasa reuni ya, Bas. Sudah lama nggak ketemu teman-teman. Hahaha." Paiman tergelak bahagia. "Kita berdoa semoga Covid segera berlalu ya, Man. Supaya kita bisa sekolah lagi, belajar lagi di sekolah, ketemu teman-teman, dan bisa beraktivitas seperti dulu." "Amin...." "Belajar lagi yuk, Man, kita kerjakan tugas-tugas hari ini." "Siap, Bas."

#TantanganGurusiana Hari Ke-52

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post