Yati Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KEJAR INSPIRASIKU

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG MENENTUKAN FAKTOR DAN KELIPATAN SUATU BILANGAN MELALUI METODE KEJAR

Yati Nurhayati

SDN Tunggakjati V Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa sangat tergantung pada metode pembelajaran dan alat peraga. Dalam rangka menigkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok tentang Faktor dan Kelipatan suatu bilangan dengan menggunakan metode Kejar (Kelipatan Jari).

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “ Apakah dengan menggunakan metode Kejar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Tunggakjati V pada materi Faktor dan Kelipatan suatu Bilangan? ”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penerapan metode kejar pada peningkatan pemahaman siswa tentang materi Faktor dan Kelipatan suatu Bilangan.

Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode kejar (Kelipatan Jari).

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan prosentase diperoleh kesimpulan sebagai berikut : ternyata aktivitas dan hasil belajar siswa dalam materi pokok Faktor dan Kelipatan suatu bilangan meningkat melalui metode kejar.

Kata Kunci : Metode kejar meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

PENDAHULUAN

Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat vital dan berperan strategis dalam perkembangan peradaban manusia. Semakin mempelajari matematika maka semakin baik alat-alat yang dihasilkan karena matematika merupakan ilmu yang Universal yang mendasari perkembangan teknologi. Mempelajari matematika sangat penting bagi setiap orang karena mempelajari matematika sama halnya melatih pola pikir inovatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Heruman (2008:4) pada pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar peserta didik sebelumnya dengan konsep yang diajarkan. Dalam matematika, setiap konsep berkaitan dengan konsep lain, dan suatu konsep menjadi prasyarat bagi konsep yang lain. Jadi konsep-konsep dalam pembelajaran matematika merupakan Suatu rangkaian kegiatan sebab akibat yang harus dipahami oleh Semua orang. Suatu konsep disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya dan akan menjadi dasar bagi konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-konsep selanjutnya. Banyak diperdebatkan dalam pemahaman konsep matematika ini, terutama tentang konsep dasar

Pentingnya ilmu Matematika dalam kehidupan manusia tidak perlu diperdebatkan lagi. “Ilmu Matematika tidak hanya untuk matematika saja, tetapi teori maupun pemakaiannya praktis banyak membantu dan melayani ilmu-ilmu lain.” (Ruseffendi dkk 1993:106). Dapat dikatakan bahwa semua aspek kehidupan manusia tidak dapat lepas dari ilmu Matematika. Artinya bahwa Matematika digunakan oleh manusia disegala bidang.

“Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, Matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitn belajar” (Mulyono Abdurrahman, 2003:252). Sebagian besar siswa mengganggap Matematika itu menakutkan, membosankan dan sangat tidak menyenangkan. Terlebih lagi guru dalam menyampaikan materi sering sulit dipahami oleh siswa dikarenakan dalam proses pembelajaran Matematika kurang variatif. Pada pembelajaran konvensional atau tradisional, kebanyakan guru mengajar di dalam kelas hanya menggunakan metode ceramah dan menyampaikan materi dengan memberikan contoh dalam bentuk soal, tidak menggunakan media pembelajaran sebagai perantara untuk mempermudah pemahaman siswa sehingga hasil belajar Matematika kurang dari yang diharapkan.

Dari hasil observasi yang dilakukan di SDN Tunggakjati V kecamatan Karawang Barat kabupaten Karawang khususnya kelas IV diperoleh data yang menunjukkan bahwa “Kurangnya penggunaan media pembelajaran Matematika, sehingga motivasi belajar siswa rendah dan mengakibatkan hasil belajar Matematika pun rendah. Berdasarkan hasil tes awal sebelum penulis melakukan tindakan , dari 36 siswa kelas IV SDN Tunggakjati V kecamatan Karawang Barat kabupaten Karawang diketahui bahwa ada 15 siswa atau 41,67% yang sudah mencapai KKM yang ditentukan sekolah untuk mata pelajaran Matematika yaitu > 65, sedangkan yang belum mencapai KKM > 65 ada 21 siswa atau 58,33%

Media meliputi segala sesuatu yang berupa ala/ benda yang digunakan guru dalam menyampaikan pesan pada siswa untuk memperlancar, memperjelas, merangsang motivasi dan meningkatkan efektifitas serta efesiensi proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Mengingat perkembangan siswa SD masih berada pada tahap operasional kongkrit maka dalam penyampaian materi pelajaran matematika SD terutama pada faktor dan kelipatan bilangan diperlukan media pembelajaran yang tepat.

"Metode Kejar” adalah merupakan metode pembelajaran kelipatan jari dalam Konsep Perkalian dan Pembagian. Metode ini dapat memudahkan menghitung perkalian dasar dengan mudah (Yatni Turyatni, 2018). Sehingga siswa dapat dengan mudah mencari kelipatan dan faktor bilangan. Dengan metode ini anak-anak tidak lagi merasa takut untuk belajar matematika bahkan sebaliknya dengan belajar matematika menggunakan metode kejar ini anak-anak menjadi senang.

Berdasarkan uraian diatas, Penulis menggunakan metode KEJAR (Kelipatan Jari) untuk menanamkan pemahaman siswa dalam kompetensi dasar Menjelaskan Faktor dan kelipatan suatu bilangan, di kelas IV SDN Tunggakjati V, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Penggunaan metode tersebut atas dasar pertimbangan dapat mempermudah siswa untuk menemukan sendiri konsep menentukan faktor dan keliptan suatu bilangan.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah maka penulis merumuskan masalah : “Apakah dengan menggunakan metode Kejar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Tunggakjati V pada materi Faktor dan Kelipatan suatu Bilangan? ”.

TUJUAN PENELITIAN

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

1. Bagi siswa bertujuan untuk :

a. Meningkatkan keaktifan siswa dan antusias pembelajaran

b. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika

c. Mempermudah kemampuan pemahaman siswa tentang mencari Faktor dan kelipatan suatu bilangan dengan menggunakan metode KEJAR.

2. Bagi guru dan peneliti, bertujuan untuk :

a. Mengetahui sejauh mana efektifitas metode KEJAR (Kelipatan Jari) dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi mencari Faktor Kelipatan suatu bilangan.

b. Meningkatkan kwalitas pembelajaran melalui penggunaan metode KEJAR

(Kelipatan Jari)

c. Memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam

memahami konsep mencari Faktor dan Kelipatan suatu bilangan.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Ø Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode KEJAR (Kelipatan Jari)

Ø Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

Ø Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika

b. Bagi Guru

Ø Meningkatkan kwalitas pembelajaran

Ø Mengembangkan sikap kritis dan tanggap terhadap masalah pembelajaran dan kreatif mencari alternatif pemecahannya

Ø Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang PTK

Ø Mengembangkan profesi guru

Ø Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi penelitian berikutnya,

c. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dari guru lain dalam mengajarkan materi Faktor dan Kelipatan suatu bilangan Sebagai acuan untuk mengadakan kegiatan penelitian sejenis

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar mengajar menjadi meningkat (Wardani dkk.2002) Hal ini berarti bahwa guru adalah orang yang dianggap paling tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas sehingga perlu mengadakan sebuah tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran yang telah dilakukan.

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan metematika yang dipelajari (Gatot Muh setyo dkk.2007) Salah satu bentuk dari serangkaian kegiatan tersebut adalah menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Dalam hal ini menggunakan metode KEJAR (Kelipatan Jari) dipandang sesuai untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi dasar menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan.

Belajar penemuan (discovery learning) salah satu model / pembelajaran atau belajar kognitif yang dikembangkan oleh Bruner (1966). Menurut Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan. Agar menjadi lebih bermakna dan memiliki struktur informasi yang kuat, siswa harus aktif mengidentifikasi prinsip-prinsip kunci yang ditemukan sendiri. Bukan hanya sekedar menerima penjelasan dari guru saja (gagne/ berlener).

7

Berkaitan dengan belajar bermakna seperti pada teori di atas, proses pembelajaran dengan menggunakan metode Kejar bentuk pelaksanaannya berupa permainan mind map (peta pikiran) yang dapat membuat peserta didik belajar lebih fokus, kreatif, dan dapat mengingat dengan mudah secara alami. Melalui metode Kejar dapat juga merangsang otak kiri dan otak kanan anak. Menurut Tony Buzan (2007) mind map adalah suatu teknik berpikir paling efektif untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil keluar otak yang sudah teruji selama 40 tahun. Mind map membantu peserta didik mengerti konsep dan ide dalam mempelajari ilmu pengetahuan salah satunya yaitu matematika.

Mengapa metode Kejar ini harus dibarengi dengan raraban perkalian dan cara kerjanya sama dengan melakukan mind map? Kita lihat contoh berikut ini: Setiap jari yang diacungkan peserta didik mulai dari jari 1, jari 2, jari 3, dan seterusnya memiliki nilai angka dengan kelipatannya. Misal kita akan mengajarkan perkalian dua, satu ibu jari kanan kita acungkan, nilai angka ibu jari tersebut adalah dua.

Sambil mengacungkan satu ibu jari peserta didik diarahkan untuk fokus, bahwa ibu jari yang diacungkan itu bernilaí 2. Kemudian ibu jari kita acungkan berbarengan dengan jari telunjuk (jadi jumlah jarinya ada dua) maka berlaku kelipatan angka untuk nilai jari telunjuknya 2 + 2 adalah empat ibu jari dan telunjuk yang dibuka merupakan perkalian dari 2 X 2 = 4 itu artinya adalah 2 x 2 = 2 + 2 = 4 jadi duanya itu ada 2, maka jari yang dibuka hanya 2 yaitu ibu jari bernilai 2 ditambah dengan jari telunjuk yang merupakan kelipatannya apabila dijumlahkan menjadi 4 (2 + 2 = 4).

Saat anak mengacungkan ibu jari terlintas dibenaknya bahwa ibu jari tersebut bilangan 2, tambah lagi peta pikirannya apabila ibu jari bernilai 2, maka sepuluh jari kita itu bernilai 2. Sekarang kita perhatikan raraban pembagian dengan metode Kejar ini, pada dasarnya hampir sama dengan cara kerja raraban perkalian. Untuk tahap awal, sebaiknya peserta didik mengerjakan pembagian dengan cara mengubah terlebih dahulu pembagian ke dalam pengurangan supaya mereka memahami benar konsep pembagian sebagai pengurangan berulang. Misal 8 : 2 = 8 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0. Setelah itu baru kita terapkan ke dalam metode kelipatan jari. Apabila 8:2 maka bilangan pembagi yang menjadi patokan jarinya yaitu angka 2. Maka yang harus dilakukan dalam mengerjakan soal delapan dibagi dua adalah angkat tangan kanan kita buka ibu jari sambil mengucapkan 2, kemudian dengan mengangkat telunjuk sambil mengucapkan 4, angkat lagi jari tengah dan ucapkan 6, angkat lagi jari manis ucapkan 8. Pas menyebutkan bilangan 8 dengan empat jari tangan terbuka kita berhenti, karena kita sudah menemukan bilangan yang dibaginya yaitu 8. Kita ulangi lagi pengucapan 2, 4, 6, 8 sambil membuka jari satu per satu. Kemudian kita hitung terbuka yaitu 4. Jadi 8 : 2= 4.

Timbulnya ide untuk mengembangkan metode Kejar dilandasi oleh teori-teori yang telah disebutkan di atas. Metode Kejar merupakan penekanan terhadap raraban perkalian pembagian kontemporer. Dijelaskan bahwa raraban perkalian dan pembagian merupakan suatu hafalan berdasarkan ilmu dalam bidang penjumlahan berulang yang telah diperolehnya. Hafalan yang sudah diperolehnya itu dikembangkan ke dalam sebuah metode yang diberi nama metode Kejar (kelipatan jari) yang dihubungkan dengan konsep-konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar menjelaskan faktor dan kelipatan suatu bilangan dikelas IV SDN Tunggakjati V dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan sebagai berikut

1. Siklus 1

Pada siklus I perbaikan pembelajaran menekankan pada meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan metode KEJAR pada materi Faktor dan kelipatan suatu dua bilangan. Dalam proses penelitian ditemukan adanya berbagai faktor

a) Peraga kelipatan jari cukup menarik perhatian siswa karena melatih motorik anak

b) Demonstrasi guru dengan penggunaan kelipatan jari membuat konsep yang diterangkan cukup jelas bagi sebagian siswa.

c) Penggunaan jari yang terlalu cepat agak menyulitkan pemahaman anak

d) Hasil tes formatif belum mencapai taraf tuntas karena dari 36 siswa hanya 19 siswa yang berhasil mencapai nilai 70. Jadi tingkat ketuntasan baru mencapai 52,78 %. secara umum proses berbaikan pada siklus I berialan sesuai rencana meskipun setelah diperbaiki fakta/ fakta hasil penelitian ternyata belum menunjukkan hasil yang maksimal baik dalam proses maupun hasil perbikan. Oleh karena itu penelitian dilanjutklan pada perbaikan pembelajaran siklus II

2. Siklus II

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya pada siklus II matematika di kelas IV SDN Tunggakjati V dilaksanakan sesuai rencana skenario pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari akhir pembelajaran setelah diadakan tes akhir pembelajaran sudah memuaskan dengan peningkatan hasil yang sudah banyak mencapai standar ketuntasan. Penggunaan metode KEJAR dapat menggairahkan siswa untuk belajar. Peserta didik diberi kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan konsep tentang mencari faktor dan kelipatan suatu bilangan sehingga konsep tersebut tertanam dalam dirinya dengan baik. Setelah diadakan tes akhir pembelajaran mendapatkan dari siklus I hanya 19 siswa atau dari 36 siswa, menjadi 33 siswa atau 91,67% mencapai taraf ketuntasan.

KESIMPULAN

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas melalui kegiatan perbaikan pembelajaran matematika tentang mencari faktor dan kelipatan suatu bilangan di kelas IV SDN Tunggakjati V dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaan Metode KEJAR (Kelipatan Jari) sesuai untuk menanamkan pemahaman siswa dalam mencari Faktor dan Kelipatan.

2. Belajar menjadi lebih bervariatif, menyenangkan dan bermakna, karena dengan cara seperti ini siswa dapat menemukan sendiri konsep yang dipelajari .

3. Melalul metode KEJAR (Kelipatan Jari) hasil evaluasi belajar siswa dapat meningkat.

SARAN

Untuk menanamkan konsep mencari Faktor dan kelipatan suatu bilangan agar proses dan hasil belajar dapat optimal khususnya dalam mata pelajaran matematika penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Pemilihan alat peraga/ media pembelajaran hendaknya disesualkan dengan materi pembelajaran dan jumlah siswa dalam kelas.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun konsep sendiri

3. Perlu kerjasama dengan teman sejawat dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Buzan, Tony.2007.Buku Pintar Mind Map untuk anak agar mudaha menghafal dan berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Gatot Muh Setyo. Dkk (2007) Pembelajaran Matematika SD Jakarta : universitas Terbuka

Heruman (2008). Model Pembelajaran Matematika di sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Yatni Turyanti, M.Pd (2018) Buku Belajar cepat perkalian dan pembagian melalui metode Kejar. Karawang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post