Yati Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui TS-TS

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SDN Tunggakjati V Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang

e-mail : [email protected]

Hj. Yati Nurhayati, S.Pd

NIP.19700917 200012 2 002

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh anggapan akan perlunya metode pembelajaran yang inovatif yakni metode two stay two stray dalam menulis karangan deskripsi disekolah dasar. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Kalangsari IV Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang.

Metode two stay two stray adalah pemerolehan suatu konsep atau informasi baru melalui kerjasama kelompok dimana dua siswa mencari informasi di kelompok lain dan dua orang memberikan informasi kepada kelompok lain kemudian hasil dari pemerolehan informasi tersebut didiskusikan oleh kelompok untuk memeperoleh hasil diskusi kelompok. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan model Kemmis dan McTaggart. Penelitian dilakukan dua siklus dengan menerapkan metode two stay two stray dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Subjek penelitian ini 28 siswa kelas V SD Negeri Kalagsari IV. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan lembar observasi. Instrument berupa soal tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan, metode two stay two stray dilaksanakan dengan memperhatikan gambar kemudian siswa menulis karangan deskripsi berdasarkan objek yang diamati. Peningkatan proses terlihat dari kondisi siswa lebih aktif dan antusias dalam pembelajran. Peningkatan produk terlihat dari nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa. Nilai rata-rata meningkat sebesar 1.78 pada siklus I ( kondisi awal 64.29 meningkat menjadi 66.07) dan sebesar 6.43 pada siklus II ( kondisi awal 66.07 meningkat menjadi 72,50). Ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 21.43% pada siklus I (kondisi awal 17.85% meningkat menjadi 39.28%). Dan sebesar 53.57% pada siklus II ( kondisi awal 39.28% meningkat menjadi 92.85%).

Kata kunci: Metode Two Stay Two Stray , Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

PENDAHULUAN

Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 diungkapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga mutu pendidikan dapat diukur dari aspek mutu masukan (input quality), mutu proses (proses quality), mutu keluaran (output quality) dan dampak mutu lulusan (outcome quality). Namun mutu pendidikan dasar yaitu sekolah dasar masih rendah pada level internasional, sebagaimana dikemukakan oleh Mudjito (2010) yang dikutip dari Trends in International Mathematich and Science Study (TIMSS) tahun 2000 dan 2003, serta The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) tahun 2004 bahwa kemampuan membaca, menulis , dan berhitung siswa di Sekolah Dasar (SD) di Indonesia masih rendah, yaitu menempati urutan ke-38 dari 39 negara.

Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis di sekolah dasar masih dirasa kurang maksimal. Pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga ketika siswa mengikuti pembelajaran sering merasa bosan dan jenuh. Banyak sekali kesalahan-kesalahan yang ditemukan di kelas V SDN Kalangsari IV dalam menulis, seperti penulisan huruf capital yang masih berantakan, penggunaan EYD yang kurang , masih kurang mengerti peletakan tanda baca, dan kesalahan kecil lainnya. Salah satu alternative untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning merupakan alternatif pengajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Model pembelajaran cooperative learning siswa dapat bekerjasama dan saling membantu untuk belajar dan mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu tipe model pembelajaran cooperative learning adalah Two Stay Two Stray

Spancer Kagan mengungkapkan bahwa metode Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Metode ini dapat meningkatkan minat, motivasi dan sikap siswa terhadap pembelajaran menulis yang berakibat pada meningkatnya prestasi belajar siswa.

Metode ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah dengan penerapan metode ini dapat lebih mengaktifkan ide-ide kreatif siswa dalam keterampilan menulis karangan deskripsi, meningkatkan komunikasi dan hubungan antar siswa di kelas sehingga setiap siswa memiliki peran penting dalam proses pembelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ penerapan metode two stay two stray untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN Kalangsari IV kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang”.

RUMUSAN MASALAH

Dalam setiap penelitian suatu masalah diperlukan adanya kejelasan dari masalah yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini diperlukan rumusan sehingga tidak terjadi kesalahan. Berdasarkan hal tersebut kemudian dirumuskan pokok pembahasan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Kalangsari IV?

2. Bagaimana hasil penerapan ketrampilan menulis karangan deskripsi setelah penerapan metode Two Stay Two Stray pada siswa kelas V SDN Kalangsari IV?

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan metode Two Stay Two Stray terhadap peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Kalangsari IV

2. Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran melalui metode Two Stray Two Stay dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN KalangsariIV

MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa, membantu meningkatnya keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi serta meningkatkannya motivasi siswa terhadap pembelajaran menulis karangan.

2. Bagi guru, meningkatnya profesional guru, berkembangnya pembelajaran yang lebih inovatif dengan metode pembelajaraan Two Stay Two Stray dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi menulis karangan deskripsi pada siswa.

3. Bagi Sekolah, meningkatnya kualitas pembelajaran menulis karangan deskripsi baik proses maupun hasil dalam pelajaran bahasa Indonesia dan memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah.

4. Bagi Peneliti, memberikan ilmu pengetahuan dan gambaran tentang model pembelajaran Two Stay Two Stray untuk penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi.

KAJIAN PUSTAKA

Tarigan ( 2008:2) mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan lambang-lambang atau grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga seseorang atau orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan (Rusyan, 1988:191). Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami oleh pembaca ( Tarigan, 1986).

Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai. Banyak para ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapakan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.

Menurut Ahmad Rofi’I dan Darmiyati Zuhdi (1999: 159), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan fikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa tulis.

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan puhak lain. Sedangkan menurut Byrne ( Haryadi dan Zamzani, 1996: 77), keterampilan menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran kedalam bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa keterampialn menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalalm bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.

H.G. Tarigan (Nurjanah, 1996. hlm.3) menyatakan bahwa: ‘Menulis sangatlah penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Memudahkan merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah dan menyusun urutan pengalaman’.

Tarigan (2008, hlm. 2) menyatakan bahwa fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Dengan kata lain tulisan dapat membantu menjelaskan pikiran, gagasan, masalah dan kejadian-kejadian yang disampaikan dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis bagi seorang siswa adalah proses berpikir dan membantu untuk lebih berpikir kritis mengenai kejadian-kejadian yang terjadi pada diri sendiri atau di sekelilingnya. Siswa diharapkan dapat menciptakan sebuah karya melalui proses berpikir. Proses berpikir dalam pembelajaran ini menjembatani antara imajinasi dan penciptaan karya sastra yang akhirnya menghasilkan sebuah puisi yang indah.

Pembelajaran adalah proses belajar dimana didalamnya terdapat interaksi, bahan dan penilaian. Sedangkan tentang pengertian belajar banyak para ahli pendidikan berbeda-beda dalam memberikan devinisi belajar tersebut. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam mengidentifikasi fakta serta perbedaan dalam menginterprestasikannya.

Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa belajar adalah kegiatan fisisk atau badaniah, hasil belajar yang dicapainya adalah perubahan dalam fisik sedangkan para ahli pendidikan modern merumuskan belajar sebagai suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri individu yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang baru, berkat adanya pengalaman, latihan tingkah laku yang timbul sebagai pengaruh atau akibat belajar misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, perubahan dalam sikap dan kebiasaan-kebiasaan, perubahan alam, keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sikap-sikap dan sifat-sifat sosial, emosional dan perkembangan jasmani (Oemar Hamalik, 1983:21). Secara psikologi belajar merupakan salah satu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup (Slameto: 1998: 2).

Dari hasil uraian diatas mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan mengarang menjelaskan betapa banyak manfaat yang di dapat dari kegiatan mengarang, baik itu segi pendidikan, kecerdasan, keuangan bahkan nilai filosofi yang dapat menjadikan seorang pengarang atau penulis dapat selalu di kenang tulisannya meskipun orang tersebut telah tiada.

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaiknnya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Hal ini sejalan dengan pendapat Finoza (2008, hlm.234) mengemukakan bahwa karangan merupakan hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Sementara itu The Liang Gie (2002, hlm.3) mengungkapkan bahwa hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca. Sama halnya dengan pendapat E Kosasih (2003, hlm.9) yang mengungkapkan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dn perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan kedalam bentuk yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, musik dan nyayian).

Deskripsi adalah salah satu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera, seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan perasaan. Deskripsi memberikan suatu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah.

Menurut Keraf (1981, hlm.93), Deskripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang dibicarakan, “Rusyana (1986, hlm.131) mengemukakan bahwa, deskripsi, lukisan atau pemerian ialah karangan yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang diindera, melukiskan perasaan dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat”.

Karangan deskripsi adalah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain). Atau karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

Klasifikasi karangan deskripsi juga dikemukakan oleh Atar Semi (2007, hlm. 67) bahwa “karangan deskripsi dapat dibagi atas dua jenis, yaitu deskripsi artistik, dan deskripsi ekspositorik”. Deskripsi artistik merupakan deskripsi yang memiliki nilai artistik atau nilai keindahan karena penyajiannya dengan menggunakan gaya bahasa sastra. Deskripsi artistik ini biasanya dijumpai di dalam karya sastra seperti novel atau cerita pendek. Sedangkan deskripsi ekspositorik ialah deskripsi yang mendekati bentuk eksposisi, baik mengenai isi yang cenderung berupa fakta, maupun gaya penyajiannya yang lugas. Disajikan dengan menekankan pada detil dan rincian yang menyebabkan tulisan semacam ini dinamakan deskripsi ekspositorik.

Deskripsi adalah salah satu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera, seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan perasaan. Deskripsi memberikan suatu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah.

Karangan deskripsi adalah tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain). Atau karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka diduga penerapan metode two stay two stray dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dikelas V SDN Kalangsari IV

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 semester genap tahun ajaran 2016/2017.

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 28 orang siswa, terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.

Penelitian dilakukan di SD Negeri Kalangsari IV dengan jumlah siswa 28 orang siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Siklus ke-1

Berdasarkan observasi sebelum penelitian diperoleh data siswa yang masih di bawah KKM. Upaya untuk mengatasi rendahnya keterampilan menulis karangan deskripsi, peneliti membuat perencanaan tindakan siklus 1 yang terdiri dari beberapa tahap yaitu peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah kemudian peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), selain mempersiapkan RPP peneliti juga mempersiapkan instrument pembelajaran berupa lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajran, Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk tugas kelompok dan lembar evaluasi untuk individu.

Pada tanggal 03 April 2017 dilakukan siklus pertama. Siklus pertama ini dilakukan dengan dua kali pertemuan, setiap satu kali pertemuan waktu yang digunakan 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran yang dia awali dengan guru mengkondisikan siswa agar siap belajar kemudian guru meminta ketua kelasnya untuk memimpin doa. Kemudian guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa hadir dan tidak hadir, lalu guru pun memberikan pertanyaan acuan seputar materi yang akan di pelajari. Kemudian memotivasi siswa dengan mengajak bertepuk tanagn semanagt agar siswa bersemangat mengikuti pelajaran. Guru menyampaiakn pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan metode two stay two stray kemudian guru membagikan siswa kedalam 7 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa kelompok yang dibentuk pun kelompok heterogen.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru melakukan langkah-langkah membuat karanagn, selanjutnya guru membagikan contoh karangan deskripsi kemudian siswa mengamatinya. Guru menjelaskan karangan deskripsi melalui contoh yang diberikan dan siswapun menyikmak penjelasan serta contoh tentang karanagn deskripsi. Kemudian masing-masing kelompok diberikan LKS untuk dibahsa bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing, lalu siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam prosesberfikir. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk berkunjung kekelompok lain, kemudian dua orang bahkan ada tiga orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasimereka ke tamu mereka. Setelah selesai berkunjung tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok pun mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Kemudian masing-masing kelompok membacakan hasil karanagnnya didepan kelas.

Pada kegiatan akhir guru beserta siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang pembelajran yang belum di pahami kemudian guru menyiapkan tes akhir untuk mengetahui perkembangan keterampilan menulis karangan deskripsi, setelah selesai guru menutup pembelajaran dengan salam.

Disimpulkan secara individual banyak siswa di kelas V berjumlah 28 siswa. Kemudian siswa yang tuntas belajar berjumlah 11 siswa dengan presentase 39.28%. sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 17 orang dengan presentase 60.71%.

Secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena menurut standar ketuntasan belajar secara klasikal harus mencapai 85%, sedangkan pencapaian hasil belajar setelah siklus 1 baru mencapai 39.28 %, sehingga untuk mencapai ketuntasan klasikal masih kurang 45.72 %. Rata-rata skor sebelum perbaikan (pra siklus) 64.29 , kemudian setelah perbaikan nilai rata-ratanya 66.07 , kemudian gain/range skor (perolehan nilai) rata-rata 1.78.

Diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan pencapaian hasil belajar oleh siswa, tetapi belum mencapai tingkat ketuntasan sebagaimana telah ditetapkan. 2. 2. Siklus ke-2

Pada tahap perencanaan siklus II, guru mempersiapkan rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, membuat lembar pengamatan, menyiapkan LKS, menyiapkan soal sebagai alat pengumpulan data.

Pelaksanaan siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 24 April 2017. Kegiatan awal yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran sama dengan bkegiatan sebelumnya guru mengkondisikan siswa agar siap belajar kemudian guru meminta ketua kelasnya untuk memimpin doa. Kemudian guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa hadir dan tidak hadir, kemudian guru memotivasi siswa dengan mengajak bernyanyi naik-naik ke puncak gunung agar siswa bersemangat mengikuti pelajaran. Lalu guru mengaitkan pertanyaan pembelajaran dengan seputar lagu yang dinyanyikan. Guru menyampaiakn pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan metode two stay two stray kemudian guru membagikan siswa kedalam 7 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa kelompok yang dibentuk pun kelompok heterogen.

Pada kegiatan inti guru lebih memperjelas lagi langkah-langkah membuat karangan deskripsi, kemudian guru membagikan contoh karangan deskripsi lalu siswa mengamatinya. Kemudian siswa menyimak penjelasan dan contoh tentang karangan deskripsi, selanjutnya guru membimbing siswa dalam membuat karangan deskripsi, kemudian masing-masing kelompok diberikan LKS untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing. Lalu siswa bekerja sama dalam kelompok beranggotakan 4 orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk berkunjung ke kelompok lain, dua orang bahkan ada tiga orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. Setelah selesai berkunjung tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Masing-masing kelompok membacakan hasil karangannya didepan kelas.

Pada kegiatan penutup siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami, lalu guru melakukan penilaian/evaluasi setelah itu guru menutup pelajaran dengan salam.

Dapat disimpulkan secara individual Banyaknya siswa kelas V berjumlah 28 siswa, kemudian siswa yang tuntas belajar ada 26 siswa dengan Persentase siswa yang telah tuntas mencapai 92.85% dan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentase siswa yang belum tuntas 7.14%.

Pada siklus II terdapat peningkatan dari ketuntasan belajar pada siklus I yaitu niali rata-rata skor siklus I 66.07 kemudian meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata skor setelah perbaikan yaitu 72.50. kemudian gain/range skor (perolehan nilai) rata-rata 6.43.

Dari data tersebut, diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan pencapaian hasil belajar oleh siswa, dan sudah mencapai tingkat ketuntasan sebagaimana telah ditetapkan.

KESIMPULAN

Penerapan metode two stay two stray untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi adalah penulis membagi kelompok siswa kedalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari siswa. Kelompok yang dibentuk merupakan kelompk heterogen yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan dan saling mendukung, guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing, siswa bekerjasam dengan dalam kelompok beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu dikelompok lain, dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ketamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali kekelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain, kelompok mencocokan dan membahas hasil- hasil kerja mereka, kemudian masing-masing kelomppk mempresentasikan hasil kerja mereka.

Setelah diterapkannya metode two stay two stray keterampilan menulis karangan deskripsi siswa meningkat terbukti dari presentasi yang dihasilkan yang awal hanya 17.85% meningkat menjadi 39.28% kemudian meningkat kembali menjadi 92.85%.

SARAN

Mengacu pada kesimpulan di atas. Penerapan metode two stay two stray dapat diandalkan sebagai salah satu alternative model pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan menulis karanagn deskripsi. Oleh karena itu berikut ini penulis mengajuka beberapa saran sebai berikut :

1. Jika siswa menemui banyak kesulitan dalam menulis karanagn dalam pembelajaran Bahasa Indonesia harus disikapi oleh semua kalangan pendidikan untuk berusaha mencari solusinya dengan maksud memperbaiki prestasi dan meningkatka kualitas pendidikan. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan metode two stay two stray.

2. Bagi semua kalangan pendidikan, meningkatkan kompetensi dan profesionalisme adalah salah saru tuntutan yang tidak bisa dihindari dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia( SDM ). Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan multi metode, strategi, pendekatan dan kelengkapan media dalampembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penerapan metode two stay two stary dalam pembelajaran Meningkatkan Keterampilan Menulis Karanagn Deskripsi Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN Kalangsari IV. Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang Ternyata hasilnya dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran serta pengalaman siswa kearah yang lebih baik.

3. Bagi peneliti sendiri dalam melakukan penelitian selanjutnya, data akan lebih akurat jika data dan hasil penelitian mempunyai tingkat validitas dan realibilitas yang tinggi serta dapat dijamin akuntabilitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Any (2012). Model-pembelajaran-two-stay-two-stray. Jakarta. [online]

http://www.asikbelajar.com/2012/11/model-pembelajaran-two-stay-two

stray.html [15 November 2014]

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Rosdakarya

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta

Asma, Nur. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: DEPDIKNAS.

Asrori, M. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.

Cahyani, Isah (2002). Optimalisasi MKDU Bahasa Indonesia untuk Pengembangan

Keterampilan Menulis. Makalah dalam Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra,

dan pengajarannya. Bandung: FPBS UPI.

Depdiknas (2004). Pembelajaran Bahasa Indonesia . Pangandaran. [online]

http://sdn4mangunjaya.blogspot.com/2013/09/pembelajaran-bahasa-indonesia-d.html?m=1.

Djuanda, D. (2008). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di Sekolah

Dasar. Bandung: PustakaLatifah

Finoza, Lamuddi (2004). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insanmulia.

IbowoWahyu (2001). Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Keraff, G (1981). Eksposisi dan Deskripsi. Nusa Indah: Ende –Flores

M. Atar Semi (1996). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa

Penyayat Harid (2000). PEMBAHASAN_METODE_TWO_STAY_TWO_STRAY.

Bandung. [online]

http://www.academia.edu/8266320/PEMBAHASAN_METODE_TWO_STA

Y_TWO_STRAY [12 November 2014]

Resmini, Novi (2002). Pembelajaran Menulis Cerita Berdasarkan Pengembangan

Guided Writing Procedure. Makalah dalam Jurnal Pendidikan Bahasa, Sas-

tra, dan Pengajarannya. Bandung: FPBS UPI.

Resmini. Novi (2004). Model Pembelajaran Terpadu. Bandung. [online]

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN._SASTRA._

IDONESIA/196711031993032- [10 november 2014]

Ridwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Semi, M. Atar (2003). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya

Slamet, St.Y. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret Press

Suharsimi (2009). ManajemenPenelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta

Tarigan. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa: Bandung.

The Liang Gie. (2002).Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

The Liang Gie.(1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat menginspirasi. Salam kenal.Sukses selalu

21 Jul
Balas

Sangat menginspirasi. Salam kenal.Sukses selalu

21 Jul
Balas

Alhamdulillah... Salam kenal juga, bu Anik drmn?

09 Aug
Balas

Saya dari Jombang Jawa Timur

04 Nov



search

New Post