" Kakak...kakak ayo kita ke halaman belakang yo". ,terdengar suara ajakan Mentari kepada kakaknya yang sedang asyik menonton televisi pada pagi itu.

" Mau ngapain sih adikku yang cantik.", jawab Anggrek sambil mencium pipi Mentari yang bulat seperti bakpau.

" Waduh kakakku sudah lupa ya, kan beberapa hari yang lalu kita menanam bunga matahari bersama ayah di belakang." Mentari mengingatkan kakaknya .

" Oh iya ...ya ." , angguk Anggrek sambil tersenyum manis dan menggandeng tangan adiknya.

mereka berjalan berdua sambil bergandengan tangan. Aduh indahnya memandang kakak dan adik yang begitu hangat.

" Kak coba lihat.....oh indahnya....", suara Mentari berteriak , dia terpaku melihat pohon bunga matahari yang ditanamnya sudah mulai berbunga.

" cakep sekali .....".,

" Ayah ...ayah pohon bunga matahari sudah muncul bunganya....", sambil berlari kecil Mentari memberitahu ayah yang sedang mencuci motor.

" Ada apa cantik ayah....", tanya ayah kebingungan melihat Mentari berlari.

" Ayah bunga yang kemarin kita tanam berbunga sangat indah...he he", jawab Mentari sambil mengajak ayah ke taman belakang.

Mentari sangat senang hatinya melihat pohon bunga yang ditanamnya berbunga. Ya hati Mentari dan anggrek b Anggrek indah seindah bunga yang ditanamnya. Bunga Matahari., Anggrek