Oleh : YDN

Ku hapus air mata yang keluar dari kedua kelopak mataku.Semua impian itu telah sirna,bayangan indah masa depan kini telah hilang ditelan kabut penyesalan." Bibi sudah tertipu,"hardik sepupuku keras." ini modus penipuan baru ,mereka mau memeras bibi."

Sejak awal aku sudah curiga,skenarionya betul-betul tertata dengan rapi."mengambil hati dan mulai mengungkapkan rasa suka". Ya aku sadar,jika aku telah terhipnotis dengan sikap baiknya."Jujur,aku sangat merindukan sosok laki-laki seperti dia.Semakin ke sini,hatiku mulai terpana akan sedikit jatuh cinta."

Haus kasih sayang dan kurang perhatian dari suami menyebabkanku terlena dan jatuh cinta dengan laki-laki lain di medsos. "Laki-laki paryh baya yang memiliki kharisma luar biasa". Namun setelah kejadian penipuan ini,aku baru sadar siapa dia sebenarnya.

Aku tak bisa menyalahkan dia seutuhnya,karena dia adalah impianku."Aku berharap memiliki laki-laki tajir seperti dirinya."

Mimpi tinggallah mimpi,tak ada lagi cerita masa depan,cerita santunan,cerita kuliah S3,cerita investasi dsb. Yang pasti aku harus melupakannya dan mengikhlaskan semua uang yang aku keluarkan kepada para penipu itu. Berat memang,namun itulah salah satu jalan agar aku tetap sehat dan kuat.Biarkan Tuhan yang akan membalasnya.Dan untuk kamu,aku hanya berharap agar kamu sadar diri,jangan melakukan hal buruk yang akan menyengsarakan orang lain.Apapun kesalahanmu,aku sudah memaafkannya.

Terima kasih atas semua rasa yang kau berikan padaku."Semua sangat indah dan manis,walau pada akhirnya terasa pahit".

Tak ada yang perlu disesali.Semoga ini menjadi ladang pahala buatku. "Bunda harus kuat ya,bunda jangan sedih,bunda harus waspada dengan orang yang bunda tidak kenal",isak anakku sambil memeluolk tubuhku.

Ada perasaan bersalah yang menghimpit dadaku.Apalah dayaku,semua telah terjadi.Meratapi musibah ini hanya akan membuatku lemah. Aku harus kuat dan tegar demi keluargaku.

Tambun,18/11/21

19.38 Wib