Yayah Rokayah

Menulis adalah ibadah. Kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan. Membudayakan literasi diantara kita. Saya guru matematika yang senang menulis, s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahasa Sunda Unik dengan Undak Usuk Basa
dok.MGI

Bahasa Sunda Unik dengan Undak Usuk Basa

Bahasa Sunda Unik dengan Undak Usuk Basa

Oleh: Yayah Rokayah

Setiap wilayah di Indonesia memiliki bahasa daerah yang unik dengan dialek yang beragam. Indonesiabaik.id - Pemerintah mencatat jumlah pulau di Indonesia hingga 2021 menjadi 17.000. Menurut data sensus BPS tahun 2010, terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air dan itu tersebar dari Sabang sampai Merauke. (https://www.tribunnews.com)

Bahasa sebagai alat komunikasi manusia dengan manusia yang lainnya. Bahasa merupakan simbol kebangsaan dan alat komunikasi yang paling dibutuhkan dalam bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita di seluruh dunia.

Sebagai manusia yang berakhlak dan berperadaban, tentu kita akan menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam keseharian kita terhadap lawan bicara. Dalam mengagas suatu ide, pemikiran dan pendapat baik melalui forum terbuka maupun melalui tulisan, kemampuan berbahasa akan terlihat sehingga apa yang disampaikan oleh seseorang akan dipahami oleh orang lain.

Dalam keluarga besar, kebanyakan kami biasa menggunakan bahasa kebanggaan yaitu bahasa Ibu. Asli suku saya adalah Sunda campur Banten. Jadilah bahasa ibu saya adalah bahasa sunda. Dalam bahasa sunda mengenal “undak usuk basa”. Artinya tingkatan bahasa yang berbeda-beda untuk sesama, untuk mereka yang usianya diatas kita dan untuk mereka yang usia dibawah kita. Hal ini terkadang membuat bingung bila tidak belajar terlebih dahulu akan bahasa sunda yang baik sesuai dengan adat dan kebiasaan masing-masing daerah. Itulah uniknya bahasa sunda, dibeberapa wilayah tatar sunda, bahasa dan dialeknya bisa saja berbeda.

Saya mengutip dari sebuah media online sundapedia.com menjelaskan bahwa: Orang Sunda punya pepatah yang mengatakan “basa mah teu meuli”, artinya berbicaralah secara sopan karena berbicara sopan itu gratis. Sopan santun berbicara, di tatar Sunda khususnya wilayah priangan tidak hanya dinilai dari diksi yang diucapkan. Tetapi ditambah dengan nada bicara atau istilah Sunda-nya disebut lentong dan gerak tubuh atau rengkuh.

Kebalikan dari lentong adalah teugeug, artinya bicara dengan nada ketus. Jadi meskipun kata yang digunakannya halus tapi kalau nada bicaranya teugeug tidak termasuk sopan.Rengkuh adalah gerak tubuh menarik kepala dan dada ke bawah sebagai tanda hormat kepada lawan bicara.

Bagi yang belum tahu, arti undak usuk basa Sunda nyaeta aturan atawa tatakrama nyarita basa Sunda supaya merenah jeung ngeunah kanu ngadéngé. Atau, arti dalam bahasa Indonesianya, undak usuk basa adalah aturan atau tatakrama dalam berucap, sehingga nyaman dan aman bagi kita dan pendengar.

Menggunakan undak usuk basa Sunda ini penting agar lawan bicara tidak merasa tersinggung dengan kata yang kita ucapkan. Contoh dalam keseharian kita di wilayah tatar sunda yang memiliki arti sama, seperti dalam kalimat:

1. Pun biang nganggo raksukan sae pisan (bahasa halus/lemes)

2. Ibu ngangge acuk sae pisan (bahasa loma atau bahasa akrab)

3. Indung make baju alus pisan (bahasa kasar)

Kata “Pun biang”, “Ibu” dan “Indung” memilki arti yang sama yaitu ibu, dan kata “raksukan”, “acuk”, “baju” memiliki arti sama pula yaitu baju. Banyak sekali undak usuk basa dalam bahasa Sunda yang harus dimengerti dan dipahami dengan baik, agar ketika memakai bahasa sunda tidak salah dalam menempatkan.

Alhamdulillah kami tidak canggung ketika harus berbahasa sunda yang halus kepada lawan bicara yang lebih tua dari kita. Kami bangga berbahasa ibu, bahasa sunda yang Ibu ajarkan sejak kecil hingga dewasa. Kini bahasa sunda tersebut juga saya ajarkan kepada anak-anak saya dirumah. Mereka mengerti sedikit-sedikit bahasa ibunya. Walaupun hanya dengan kalimat sederhana. Contohnya: “Atos sholat teu acan?enggal geura sholat !” (“Sudah salat atau belum? Cepatlah untuk salat !”). Jawaban mereka: “Atos!” (sudah).

Demi menjaga bahasa ibu, kami siap mengajarkan anak-anak kami untuk belajar menggunakan bahasa sunda dengan membiasakan mereka belajar bercakap-cakap dalam bahasa sunda. Bahasa sunda itu unik dengan undak usuk basa yang perlu kita ketahui sebagai urang sunda. Tentu, kami juga bangga berbahasa Indonesia, sebagai bahasa pemersatu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tangerang Selatan, 07 Februari 2022.

Profil Penulis

Yayah Rokayah. Lebih akrab dipanggil Bu Yay. Lahir di Ciamis, 18 November 1981. Ia adalah Guru matematika di MTs swasta Al-Mursyidiyyah Pamulang. ASN DPK Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan. Karya buku solo dan antologi telah ditulisnya, diterbitkan oleh Pustaka Media Guru. Telah bergabung dalam klub elit 365 Media Guru Indonesia. Berfikir positif dan beramal saleh adalah moto hidupnya. Ia tinggal di Vila Dago Pamulang Tangerang Selatan. Ia bisa dihubungi melalui nomor WA 081312550084 atau surel [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bu Hj.Sukses selalu. Salam literasi

07 Feb
Balas

Trmksh pak dede. Slm literasi

07 Feb

Alhamdulillah, geuning aya rencang .... Leres pisan urang kedah nganggo undak usuk basa nu genah tur merenah. Sae pisan. Wilujeng. Mugia pinunjul aamiin.

07 Feb
Balas

Haturnuhun ibu. Aamiin yra

07 Feb

Keren bu ulasannya...semoga menang..

08 Feb
Balas

aamiin Ya Allah, terimakasih doanya Pak, salm sukses untuk pak Sofwan.

10 Feb



search

New Post