Vanda Douglas yang Berkelas

Oleh: Yayah Rokayah

Kota Tangerang Selatan termasuk ke dalam wilayah termuda di Provinsi Banten. Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Wilayah kami pada tahun 2021 ini telah memasuki tahun ketigabelas. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang. (sumber: https://biropemerintahan.bantenprov.go.id/profil-kota-tangerang-selatan )

Batas wilayah Kota Tangsel adalah sebagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.

Kota Tangerang Selatan atau yang selanjutnya disebut Kota Tangsel, memiliki icon yang unik, cantik dan berkelas. Ya, anggrek tanah “Vanda Douglas” menjadi ciri khas utama kota Tangerang Selatan. Saya telah tinggal di Kota ini sekitar sembilan tahun lalu, sejak 2012 hingga sekarang 2021, setelah mutasi dari Kota Baja Cilegon. Tempat tinggal saya berdekatan sekali dengan lokasi kebun anggrek Vanda Douglas. Membuat saya setiap hari bisa menikmati keindahan taman bunga disekitar rumah. Walaupun beberapa lahan kebun anggrek saat ini telah berubah menjadi komplek perumahan baru.

Suasana indah dan menyenangkan bisa melihat kebun anggrek setiap hari dan ikut membeli anggrek tanah ini untuk keperluan hiasan di rumah jika ada acara-acara keluarga dan lainnya. Terkadang saya ikut membeli sebagai parcel untuk keluarga di luar kota maupun karangan bunga untuk pengantin, sebagai oleh-oleh khas Tangerang Selatan. Selain itu khas wilayah Tangerang Selatan juga menawarkan jajanan kuliner yang enak dan menggugah selera seperti: singkong Thailand, dodol Cilenggang, laksa Ciater, gecom, tahu Serpong, kue apem, sagon bakar, kacang sangrai dan kue jorong menjadi alternatif oleh-oleh khas wilayah Tangerang Selatan.

Bunga anggrek vanda douglas ini berwarna ungu. Ditanam ditanah yang subur dengan “sentuhan” khusus para petani Anggrek. Vanda douglas yang berkelas ini sangatlah indah dan memikat hati. Disebut berkelas, karena anggrek ini telah dikenal luas di berbagai daerah khususnya Kota Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor juga wilayah lain di Jawa. Bunganya yang ungu dan keputihan, memikat hati siapa saja yang melihatnya. Apalagi jika kita melihat hamparan kebun anggrek “Vanda Douglas”, seperti kita sedang berada di taman bunga yang indah.

Pemilik yayasan Al-Mursyidiyyah tempat saya mengajar pun, sejarahnya beliau adalah petani Anggrek Vanda Douglas ini, yang konsen terhadap dunia pendidikan di wilayah Pamulang sehingga mendirikan Madrasah mulai dari RA,MI dan MTs dan telah berkembang hingga sekarang. Usaha menanam dan memasarkan anggrek Vanda Douglas dilanjutkan oleh putra dan keluarganya hingga kini. Jadi asal muasal menanam anggrek ini, telah turun temurun dari jaman dahulu. Namun tidak diketahui mulai kapan awal ditanamnya.

Tidak semua orang bisa menanam dan merawatnya dengan baik. Perlu perawatan yang ekstra untuk tanaman yang satu ini. Mulai dari pembibitan, pemupukan, penyiraman secara berkala serta cara penyetekan tangkai Vanda Douglas. Selain harus ditanam di area subur, juga harus cukup sinar matahari. Bunga ini memiliki ketahanan yang sangat kuat jika telah dipetik, mampu bertahan selama dua minggu jika disimpan didalam vas bunga berisi air secukupnya. Bunga anggrek ini memang tidak wangi namun keindahan bunganya mampu menarik minat hati siapa saja yang memiliki cita rasa yang tinggi terhadap bunga yang satu ini.

Kebun disekitar tempat saya tinggal, seluas kurang lebih 300 meter persegi, terdapat baris demi baris tanaman Anggrek yang berjajar rapi. Akar pohon Anggrek ini ditanam ke tanah. Ssupaya dapat berdiri tegak, barisan tanaman Anggrek ini diapit dengan belahan bambu dan diberi pupuk kompos serta sabut kelapa. Dalam satu barisan tanaman Anggrek yang diapit belahan bambu, terdapat puluhan batang pohon Anggrek. Penanamannya terbilang cukup rapat, meski tidak saling bertumpukan satu sama lain. Jadi, jika ada 16 baris pohon anggrek dan masing-masing barisan terdiri atas 60 batang, itu artinya terdapat 960 batang pohon Anggrek berjajar rapi, indah bukan?

Jika panen anggrek tiba setiap seminggu sekali terutama di hari Jumat, saya sering melihat bunga anggrek ini sedang dipanen. Biasanya jika akan dipanen, para petani anggrek di Pamulang telah menyiapkan beberapa ember dan tali untuk mengikat tangkai anggrek secara hati-hati, untuk kemudian diangkut menggunakan mobil bak terbuka ataupun sepeda motor. Selanjutnya akan dikirim ke pasar bunga Rawa Belong Jakarta Barat dan sekitarnya. Petani anggrek ini bisa meraup keuntungan Rp.5000,00 hingga Rp.10.000,00 untuk setiap tangkainya. Belum lagi ada anggrek jenis lain yang turut serta dipanen, ada jenis “Dendro Sonia” , “Jamestrory Spike”, “Megioey” dan “Gimstory” yang semuanya adalah jenis anggrek tanah nan cantik.

Sebagian besar dijual berupa anggrek potong, tapi ada juga berupa tanaman dalam polybag. Untuk harganya tergantung kepada jenis dan ukurannya. Anggrek potong ini biasanya dikemas dalam plastik pembungkus lengkap dengan klasifikasi ukuran. Bagian pangkal tangkainya, dikemas dalam kapsul berisi air untuk menjaga kesegarannya.

Budidaya anggrek Vanda Douglas ini tersebar luas di wilayah Pamulang dan Setu. Pembudidayaannya masih terus dipertahankan, karena demi memasok kebutuhan bunga anggrek untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Jika anda berkunjung ke Tangerang Selatan, jangan lupa untuk membeli langsung dari petani anggrek tanah Vanda Douglas yang berkelas ataupun dari kios bunga segar yang ada di tepi jalan raya Siliwangi Pamulang sebagai oleh-oleh, menyenangkan.

#AntologiPenulisBanten