Pagi itu seperti biasa kami melanjutkan materi listening monolog untuk persiapan UNBK. Lima menit sebelum kegiatan pembelajaran berakhir saya menawarkan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan terakhir dengan kelas XII IPA sebelum mereka menghadapi UNBK.

Pertimbangan saya memberikan tawaran kegiatan pembelajaran adalah saya melihat siswa-siswi saya yang sepertinya butuh sesuatu yang bisa mendinginkan otak mereka. Ditambah lagi kegiatan intensif UNBK selama dua Minggu yang benar-benar menguras otak mereka yang tiap harinya bergulat dengan soal,soal dan soal. Untuk mata pelajaran Bahasa Inggris saja tersedia waktu tujuh jam pembelajaran. Dan kegiatan kami selalu membahas soal reading dan listening begitu seterusnya.

Dan merekapun menyambut tawaran saya dengan meminta saya untuk membacakan sebuah puisi. Mereka ingin saya membaca puisi khusus untuk mereka. Mendengar hal ini saya merasa kaget dan juga agak tertantang. Kelihatannya mereka sudah jenuh bertemu dengan soal tiap hari. Padahal masih harus ada satu materi lagi yang harus saya sampaikan. Kemudian saya menyetujui dengan harapan agar mereka masih bisa menerima satu materi lagi dengan baik.

Mereka benar-benar ingin saya membacakan puisi khusus untuk mereka. Hal ini terbukti ketika berpapasan di lingkungan sekolah salah satu dari mereka berkata,"Bu, besok baca puisi ya, jangan lupa." Saya meresponnya dengan senyum. Di malam harinyapun grup WA ( WhatsApp) kelas mereka ramai mengingatkan saya untuk membaca puisi. Dan sayapun meresponnya dengan mengirimkan pesan bahwa saya akan membawakan sebuah puisi berjudul I Love You. Seperti ini pesan saya kepada mereka,"Judul puisinya I Love You...ayo sekarang semuanya mulai membuat." Mengetahui pesan saya seperti itu banyak reaksi muncul dari mereka.

Keesokan harinya saya masuk ke kelas mereka dan mulai membahas satu materi yang harus kami selesaikan. Menjelang sepuluh menit terakhir,salah satu dari mereka berkata,"Ayo Bu kapan baca puisinya." Saya pun menjawab ,"setelah membahas satu soal ini ya." Wajah-wajah sumringahpun mulai terlihat Senang banget melihat senyum mereka.

Kemudian saya sampaikan kepada mereka bahwa mereka juga harus membaca puisi secara bergiliran satu anak satu baris dengan judul I Love You. Merekapun merespon dengan mengatakan ,"Oke Bu siap." Dan akhirnya secara bergantian dengan suara yang lantang mereka membacakan satu baris puisi secara bergiliran. Ternyata kegiatan seperti ini sangat menarik ,baris demi baris puisi yang mereka baca menjadi sebuah puisi yang lumayan bagus meskipun ada satu dua siswa yang hanya mengatakan ,"I'm sorry." Hal ini mengundang tawa seluruh isi kelas. Tawa ceria mereka menunjukkan lepas nya mereka dari segala beban ujian yang akan mereka hadapi.

Sampailah pada giliran saya untuk membacakan puisi. Saya sampaikan kepada mereka bahwa puisi tersebut khusus untuk mereka. Dan mulailah saya membacanya

I Love You

I love to see the smile on your face. I love the way you greet me. And I love to see your childish. But sometimes you make me gloomy. Then I realize that you are My motivation and My dedication. And I also realize that you are special and unique. There's only words to say that I love You.

Suasana kelas begitu hening ketika saya membacakan puisi tersebut dan keheningan itu akhirnya pecah dengan riuh tepuk tangan mereka dan bahkan ada yang menangis. Dan akhirnya mereka maju satu persatu untuk berjabat tangan dan mohon doa restu.

Hari itu adalah hari yang akan saya kenang sepanjang perjalanan hidup saya menjadi guru,dimana kami bisa saling mengungkapkan perasaan kami. Dan kegiatan ini memberikan inspirasi kepada saya pribadi yaitu memberi sebuah nasehat melalui puisi, kelihatannya lebih mengena .

#Sumberejo, KWB, 9 April 2017.