Yayuk Kurniawati

Ibu dua orang putra tinggal di sebuah desa nan sejuk, Sumberejo Kota Wisata Batu. Dan masih banyak yang harus diperbaiki maka belajar adalah kebutuhannya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tajamnya Lidah Ibu

Tajamnya Lidah Ibu

Lidah memang tak bertulang. Darinya bisa keluar kata-kata yang menyejukkan, yang bisa membangkitkan motivasi. Dan darinya pula bisa keluar kata-kata yang menyakitkan hati. Yang tidak bisa terlupakan sampai akhir hayat oleh siapapun yang mendengarnya. Bahkan bisa berakibat fatal.

Sering kali ketika seorang ibu kesal atau marah kepada anaknya, tanpa di sadari atau tidak, akan keluar kata-kata yang sangat kurang enak untuk didengar. Ada sebuah kisah, seorang ibu yang mencaci maki anaknya yang pemalas dengan kata-kata,"dasar babu.... pemalas." Ketika anak tersebut beranjak dewasa, apa yang terjadi, terwujudlah yang diucapkan oleh sang ibu. Anak tersebut menjadi seorang pembantu. Yang ada tinggallah penyesalan dari sang ibu. Sebaliknya ada sebuah kisah dari kemarahan seorang ibu, lahirlah anak yang luar biasa. Beliau adalah Imam Besar Masjidil Haram, Abdurrahman As Sudais. Inilah kisah beliau....Suatu ketika Ibunda beliau sedang sibuk menyiapkan hidangan untuk tamu. Tanpa Ibunda beliau sadari, Sudais kecil, dengan dua tangan mungilnya, asyik menaburkan debu pada hidangan tersebut. Sontak saja ibunda beliau marah besar dan berkata,"Pergi kamu....! Biar kamu jadi Imam di Haramain!"

Dari dua kisah tersebut kita bisa mengambil hikmah. Betapa tajamnya lidah ibu. Maka berhati-hatilah ibu, ketika sedang marah. Ingatlah ucapan kita bisa berakibat luar biasa buruk dan juga luar biasa baik pada anak kita. Ketika anak sedang melakukan kesalahan bukan caci makian yang mereka tunggu. Tetapi mereka menunggu untuk di betulkan. Mereka juga menunggu dorongan dan motivasi kita untuk menjadi lebih baik. tahukah ibu.....Kita adalah makhluk yang mulia. Dari kita terlahir generasi-generasi yang luar biasa. Ada satu pembiasaan yang cukup bagus untuk kita lakukan . Yaitu, ketika buah hati kita akan tidur, bisikkanlah harapan-harapan dan doa padanya sambil kita elus kepalanya. Insyaallah, kita akan bisa merasakan dampak yang luar biasa padanya.

Tetap semangat, tetap berjuang untuk menjadi ibu yang lebih baik di mata Allah Subhanallahu wa ta'ala tentunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post