Membaca judul di atas jangan berasosiasi yang tidak-tidak dulu. Melek yang dimaksud dari judul tersebut adalah Melek Aksara ( huruf) yang sekarang ini terkenal dengan istilah Literasi. Melek Aksara menurut PBB (UNESCO) kemampuan mengidentifikasi, mengerti,menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan- bahan cetak dan tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. Jadi tidak hanya sekedar mampu untuk merangkai huruf menjadi sebuah kata yang bermakna dan membacanya dengan benar, tetapi juga bisa memahami dan mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan dan lisan, yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Jadi bisa kita simpulkan hasil akhir dari Melek Aksara adalah menjadikan seseorang menjadi lebih arif dan bijak dalam menyikapi dan memaknai segala hal yang terjadi dalam kehidupannya, sehingga kehidupannya pun bisa meningkat dan menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Adalah tugas kita sebagai pendidik baik di rumah ataupun di sekolah, untuk selalu memotivasi anak-anak kita untuk selalu Melek jangan sampai mereka Merem ( mata terpejam), buat mereka selalu Melek. Sekali mereka Merem...Oops maka mereka akan tertidur pulas menjadi generasi yang terlena pada dunia mimpi bukan dunia impian.

Seperti halnya gebrakan-gebrakan kegiatan Literasi yang dilakukan oleh Media Guru yang bertujuan agar kita para pendidik selalu Melek, apabila Sang Guru Melek maka Sang Murid akan sungkan untuk Merem.

Agar anak-anak kita tetap Melek maka tugas kita sebagai pendidik untuk merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang bermakna "meaningful teaching", dan selalu mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari, karena hal tersebut adalah bekal mereka ketika mereka melangkah kan kaki keluar ,baik dari rumah ataupun lingkungan sekolah. Maka pastikan kita tetap istiqamah untuk Melek agar anak-anak kita tidak Merem.

Semoga kita selalu tetap istiqamah dalam kebaikan.

#Sumberejo, surrounded by fresh air of Gebyar Literasi, 5 May 2017#