Banyak orang-orang di daerah pedesaan yang sukses bukan karena pendidikan tinggi. Walau mereka lulusan SD hidup mereka bisa lebih layak daripada lulusan perguruan tinggi. Mereka sukses karena mereka tekun perjuangkan nasibnya.

Dalam persaingan ketat di perkotaan mereka berani ambil resiko. Mengelola sebuah proyek dengan spekulasi yang bagus. Kepercayaan yang tinggi dari rekan kerja menjadi jembatan yang mengantarkan mereka untuk sukses. Sebagai PNS saya kalah jika dihitung nominal angka penghasilan. Salah satu yang membuat saya kagum, sebagai orang tua anak-anaknya dikuliahkan di Perguruan Tinggi agar nasibnya tidak seperti mereka yang hanya lulusan SD.

Kehidupan itu akan berubah terus mengikuti zaman. Siapa yang akan jadi pemenang dalam bertarung dengan perubahan zaman? Mereka yang tekun, bisa beradaptasi dan pantang menyerah. Satu sikap yang harus dimiliki dan paling utama tekun.

IP tinggi lulusan perguruan tinggi bonafit tidak menjamin seseorang sukses. Mereka banyak yang jadi buruh pabrik atau mini market demi mencari nafkah. Seorang sarjana kadang hanya menjadi office boy dengan ijazah SMAnya. Apa yang salah dengan keadaan? Inilah realita yang sebenarnya dari perubahan zaman.

Perguruan Tinggi setiap tahun mencetak lulusan baru yang sangat banyak. Peluang kerja tidak sesuai dengan jumlah alumni. Akhirnya ijazah bukan jaminan sebuah pekerjaan. Apapun sekarang bisa hasilkan uang tanpa terpaku oleh ijazah yang dipunyai.

Keterampilan dan pendidikan hanya pendukung saja untuk membentuk sikap. Orang yang berpendidikan tinggi sikapnya berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah. Namun pola pikirlah yang menentukan kesuksesan seseorang. Pintar mencari peluang yang bagus untuk diambil.

Kesempatan tidak datang berulang kali dalam kehidupan. Jika ada kesempatan gunakan sebaik mungkin. Lakukan yang terbaik untuk mengambil dan menggunakan kesempatan itu. Kita tak bisa kembali ke masa lalu untuk perbaiki keadaan. Berikan energi maksimal buat saat ini agar hasilnya luar biasa.