yazid adiwiryo

Navigasi Web

Gadget sebagai Agama Baru

Dalam falsafah Jawa Agama Adalah Ageman (Pakaian). Ia bukanlah keyakinan, karwna keyakinan sudah ada sendiri yaitu keimanan yang di rangkum dalam rukun iman dalam perspektif ajaran Islam.

Agama disebut sebagai tuntunan dan tatanan hidup. Agar terarah dan tertata (mengetahui sangkan paraneng dumadi) mengetahui darimana ia berasal, untuk apa ia hidup, dan kemana tujuan Ahir dari kehidupan. Karena sebagai "ageman" atau pakaian, maka haruslah dipakai secara benar sesua dengan hakekat diciptakannya, jika tidak maka tidak akan mendapatkan manfaatnya, artinya ia tetap telanjang.

Haedar Nasir dalam “Islam dan Prilaku Umat di Tengah Perubahan,” menyatakan, bahwa agama adalah totalitas kehidupan yang sakral, mendalam dan memandu serta menentukan arah kehidupan.

Sementara Hamka menyebut agama adalah sesuatu yang mampu melahirkan efek bagi kehidupan pemeluknya, antara lain melahirkan perasaan malu yaitu enggan mendekati perbuatan tercela, melahirkan sifat amanah, yaitu dapat dipercaya dalam seluruh peraulan hidup, dan melahirkan sifat benar dan lurus.

Diera perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah lahir agama baru yang sebagian orang menyebut dengan "gadget". Saya sebut demikian karena "gadget" telah menjadi mahluk yang istimewa dan melekat dalam dirinya. Bahkan WA, Facebook, Twitter, massengger, menjadi bacaan setiap detik dan waktu mengalahkan kitab suci. YouTube pun demikian, menjadi dasar dalam berprilaku, hingga menjadi referensi atas nama kebenaran dan menyalahkan manusia lain.

Manusia seperti dibentuk keyakinannya ketika "gadget" tertinggal dan tidak bersamanya, hingga merasa ada yang kurang, melebihi kekuasaan Tuhan.

Keterpautannya dengan "gadget" melebihi segalanya. Ia menjadi Tuhan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, politik, kebahagiaan, bahkan menawarkan sekian kenikmatan layaknya "surga, nirwana" dan sebaliknya merusak dan melahirkan rasa permusuhan "hoak" layaknya neraka. Ia memberikan reward akan surga dan neraka, seperti halya agama. Maka praktis manusia modern telah memeluk agama baru yang bernama "gadget".

Kopi pagi Ledok kulon, 25 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post