yazid adiwiryo

Navigasi Web
Romadhan, yang Membakar

Romadhan, yang Membakar

Secara epistimologi Romadhan bermakna panas yang membakar. Dinamakan demikian merujuk sejarah saat puasa ditunaikan waktu itu kondisi matahari sangat terik panas menyengat. Bagi yang berpuasa tentu perut yang kosong menjadikan suhu tubuh naik. Dengan demikian memberikan pelajaran langsung untuk mampu merasakan bagaimana jika saudaranya tidak makan dalam seharian. Rasa inilah yang kemudian melahirkan empati untuk dapat berbuat baik menolong saudaranya.

Bisa saja dimaknai dengan membakar kerak dosa yang menempel pada dirinya dalam kurun waktu perjalanan satu tahun. Atau dalam arti lain mengembalikan pada posisi awal manusia "fitrah" atau suci.

Qur'an Surat Ar Ruum ayat 30 menyebutkan yang artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Ayat ini mempertegas bahwa manusia diciptakan dalam posisi suci, namun dengan berjalannya waktu, manusia dengan sengaja, tanpa sengaja bersinggungan dengan manusia lain, dengan kondisi lain menyebabkan terjadinya pergeseran fitrahnya.

Disinilah puasa hakekatnya adalah sebagai sesuatu yang di skenario Tuhan untuk mengembalikan fitrahnya sebagaimana awal ia diciptakan. Maka Nabi menyebut bahwa puasa tidaklah sekedar mempuasakan perut untuk tidak makan dan minum, melainkan mempuasakan lisannya dari ucapan yang dapat mengurangi pahala puasa, juga mempuasakan nafsunya untuk tidak memperturutkan ajakan mahlukNya yang laknat, hingga dapat mempuasakan perbuatannya dari sesuatu yang menjadikan Allah Murka.

Pendek kata, puasa hakekatnya proses pembakaran diri "kawah candra dimuka" yang mampu menjadikan terbakarnya segala dosa yang dilakukannya selama satu tahun berjalan.

Bojonegoro, 7 Romadhan 1441 H/30 April 2020 M.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post