PENGALAMAN MENJENGKELKAN DI SEKOLAH

DERITA GURU MUDA

Guru muda dituntut untuk serba bisa di Sekolah. Guru Muda mampu menggunakan teknologi dengan baik. Guru Muda bisa menggunakan media pembelajaran seperti: laptop dan proyektor. Guru muda menjadi wajah baru bagi Sekolah. Guru muda menjadi andalan di Sekolah sehingga sering disuruh melakukan banyak hal. Salah satunya untuk mengerjakan kurikulum sekolah.

Keahlian yang dimiliki guru muda sering dijadikan alas an untuk menyuruh bagi guru senior. Meminta tolong dalam batas wajar masih bisa dimaklumi, tetapi minta tolong untuk membuatkan berbagai macam hal dengan alasan ibu tidak bisa menggunakan laptop. Jika minta tolong di waktu luang itu masih oke lah ya, tetapi ketika sedang mengajar masih meminta tolong itu sudah mengganggu prose belajar sehingga konsentrasi saat mengajar terganggu.

Guru muda mampu mengendarai sepeda motor. Hal ini sering menjadi alasan untuk meminta guru muda menjadi tukang ojek gratis. Tukang ojek disini adalah sebagai pengantar surat, pengantar soal, pergi fotocopy dan lainnya. Terkadang Kepala Sekolah meminta untuk mengantarkan rapat. Sungguh menderitanya menjadi guru muda.

Selain itu guru muda di amanahi menjadi guru kelas tinggi yaitu guru kelas VI. Dimana guru kelas VI merupakan guru yang dihindari oleh semua guru. Padahal apa bedanya kita semua guru, harus mampu memegang amanah dimanapun kita diletakkan. Yang paling membuat jengkel sekali disaat semua tugas belum selesai bertambah lagi tugas yang lainnya.

Disaat semua pekerjaan menumpuk dan tidak tau mana yang harus didahulukan rasanya ingin berteriak, arrrggggghhhhh. Tapi apalah daya guru muda harus patuh kepada atasan dan harus bisa membantu sesama guru. Akhirnya semuanya hanya bergejolak dalam hati saja tanpa bisa terungkapkan.