Yelvia Septi Mayenti, M.Pd

saya Yelvia Septi Mayenti,M.Pd guru Sosiologi Aktif di SMA N 1 Seberida Kabupaten Indra giri Hulu Propinsi Riau. memiliki impian meninggalkan Jejak...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENJADI JIWA YANG TENANG
Pascasarjana UPI

MENJADI JIWA YANG TENANG

Menjadi Jiwa yang Tenang

Ketika hidup dipahami sebagai kompetisi, maka siapapun dianggap sebagai rival (saingan) akibatnya hubungan antar sesama jadi hambar alih alih bisa menjadi musuh.

Hidup harmonis dengan sesama dimulai dari jiwa kita yang damai. Inilah beberapa pesan dan nasehat dari Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani rahimahullah agar hidup tenang dengan senantiasa bersangka baik terhadap sesama.

1. Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu; “Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”

2. Jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”

3. Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”

4. Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”

5. Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah dalam hatimu; “Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepadaNya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak.”

“Jika kita menyangka kita adalah orang yang paling bertaqwa karena kita adalah orang bertaqwa, maka di saat itu juga, kita bukanlah orang yang bertaqwa sebenarnya.”

Bandung, Minggu 18 September 2022.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

18 Sep
Balas



search

New Post