Yelvia Septi Mayenti, M.Pd

saya Yelvia Septi Mayenti,M.Pd guru Sosiologi Aktif di SMA N 1 Seberida Kabupaten Indra giri Hulu Propinsi Riau. memiliki impian meninggalkan Jejak...

Selengkapnya
Navigasi Web
SIFAT PENYELAMAT DUNIA DAN AKHIRAT
Al Qur'an

SIFAT PENYELAMAT DUNIA DAN AKHIRAT

Sifat Penyelamat di Dunia dan Akhirat

Allah telah menurunkan ayat dalam Surat Al ’Ashr :

وَالْعَصْرِ‌ , إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ‌ , إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ‌

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al’Ashr : 1-3)

Surat ini pendek, namun makna yang dikandung mencukupi bagi seluruh umat manusia. Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Seandainya dari langit tidak diturunkan selain surat Al ‘Ashr, tentu surat tersebut cukup untuk manusia.”

Rabbul ‘Izzati bersumpah dengan masa. Masa yang bermakna zaman atau waktu antara ‘Ashr dan Maghrib. Karena kemuliaan-Nya, maka Allah bersumpah, tidak akan selamat dari kerugian dan kesia-siaan kecuali orang yang mempunyai Tiga sifat:

1.Iman

2.Beramal shalih

3.Saling menasehati untuk menetapi kebenaran

4.Saling menasehati untuk kesabaran

Yang dimaksud Al Insan adalah seluruh manusia. Rabbul ‘Izzati bersumpah bahwa siapapun yang belum meraih keempat sifat ini, maka dia berada dalam kerugian dan kesia-siaan yang nyata. Dan yang bersumpah adalah Allah Subahanahu wa Taala yang tidak akan ingkar, tidak pernah salah dan tidak bodoh dan Firman-Nya pasti benar. Tak seorangpun yang dapat mengubah hukum-Nya dan menolak ketetapan serta kalimat-kalimat-Nya. Keempat sifat tersebut adalah;

1. Al Iman

Iman adalah modal utama dari keselematan. Seseorang tidak akan diterima amalannya jika tidak terpatri keimanan di hatinya. Meskipun ia bersedekah gunung emas atau bahkan lautan mutiara, amalan itu tidak akan pernah diterima di akhirat nanti.

Juga merupakan sebuah kenikmatan yang paling agung adalah kenikmatan iman dan Islam. Karena kenikmatan inilah yang akan mengantarkan kita kepada jannah-Nya yang abadi. Semoga Allah menetapkan keimanan dalam hati kita hingga menghadap-Nya nanti.

2. Amal shalih

Apa korelasi antara iman kepada Allah dan amal shalih? Iman tanpa amal tidak akan bermanfaat, sebaliknya amal tanpa didasari iman bagaikan debu yang beterbangan. Allah Ta’ala beriman :

وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَّنثُورً‌ا

“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan”. (QS. Al Furqan : 23)

3. Saling menasehati untuk senantiasa komitmen di atas kebenaran dan kesabaran

Ayat-ayat tersebut menunjukkan pentingnya Jama’ah Islam. Kata perintah khabar (pemberitaan) dalam ayat tersebut menggunakan wawu jama’ah (huruf wawu yang menyatakan bentuk jama’). Artinya, saling menasehati tidak mungkin dapat dilaksanakan kecuali dengan berjamaah.

Taushiyah bil haq dan taushiyah bis shabr menuntut adanya kebersamaan untuk tetap komitmen di atas kebaikan, melangkah di jalan yang benar dan bersabar di jalan tersebut. Terus menjaga semangat dan kesungguhan meski menghadapi berbagai problem dan rintangan.

Ayat –ayat di atas menunjukkan bahwa saling menasehati dalam kebenaran akan diiringi sesuatu yang menyakitkan, kesulitan, kesedihan dan kepedihan. Karena itu, usaha untuk saling menasehati dalam kebenaran senantiasa diiringi nasihat untuk bersabar . Setiap kali ada yang datang membawa kebenaran, hendak menyebarkan dan menegakkannya di muka bumi, pasti akan ada manusia yang berdiri menghalangi.

وَلَقَدْ أَرْ‌سَلْنَا إِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ فَإِذَا هُمْ فَرِ‌يقَانِ يَخْتَصِمُونَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): “Sembahlah Allah”. Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan”. (QS. An Naml :45)

Akan terjadi permusuhan dan akan terjadi perlawanan. Sebab, Kebatilan tidak akan mungkin mau memuluskan jalan bagi al haq dan pasti akan menghalangi kebenaran dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya. Oleh karena itu, harus ada taushiyah bis shabr, saling menasehati untuk selalu bersabar. Wallahu a’lam bi shawab

YSM, Belilas Rabu, 25 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih sudah diingatkan melalui tulisan ini. Keren.

25 Jan
Balas

Ulasan yang keren bunda

25 Jan
Balas



search

New Post