#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe85

“Akhirnya Ikut Juga” ini adalah judul tulisan pertamaku di Gurusiana. Pengalaman belajar menulis setiap hari yang sangat berharga ku mulai disini. Berikut tulisan pertamaku saat mengenal gurusiana pertamakalinya.

“Padahal sejak Januari aku mengikuti postingan para gurusianer di MGI ini. Tapi aku kurang tertarik dengan tantangan yang harus ditulis setiap hari. Apalagi dengan persyaratan yang lumayan kejam (menurutku). Kadang kasihan juga lihat postingan teman-teman yang sudah menjelang 30 hari tapi harus terjun bebas ke hari ke-1. Beberapa kali kubaca tulisan dan komentar mereka yang kecewa dengan sinyal dan server yang tidak bisa di buka, ada juga yang terhenti karena sakit bahkan tertidur karena lelah dengan aktivitas seharian. Namun sebagian besar mereka memilih untuk bangkit dan terus maju, menulis dan terus menulis.

Bagaimana dengan diriku? Apakah aku bisa? Apakah aku sanggup? Terlalu banyak alasan yang ada dibenakku saat itu, kebetulan aku sedang disibukkan dengan beberapa tugas mulai dari tugas pokok dan tambahan di sekolah, belajar menulis buku di Kisah Inspiratif Finalis Inobel 2019, belajar menulis cerpen, dan susahnya membagi waktu sebagai Ibu Rumah Tangga yang memiliki balita. Padahal mereka yang mengikuti tantangan ini, entah berapa kali lipat kesibukannya dibanding aku. Toh, mereka bisa! Lantas, kenapa aku tidak mencoba? Ya sudah, akhirnya sekarang aku ikut juga. Esok, sempat atau tidak aku tidak tahu. Yang penting coba aja dulu. Mudah-mudahan bisa disempat-sempatkan”

Sejak 18 Maret 2020, aku mulai memutuskan mengikuti tantangan menulis di Gurusiana, aku bertekad untuk belajar dan terus belajar hingga bisa menghasilkan sebuah karya. Melalui tulisan ini aku belajar membuat opini, puisi, repostase, cerbung dan memoar. Tulisan yang paling berkesan pertama kali adalah ketika membuat cerbung tentang beberapa kisah nyata dari teman-teman sekitarku. Sungguh puas rasanya ketika mendapatkan komentar-komentar positif dari beberapa orang teman bahkan kepala sekolah di facebookku. Aku tidak menyangka ada beberapa orang teman yang mengikuti dan menunggu kelanjutan cerita cerbungku.

Teman-teman yang selalu setia mengelike apalagi mengomentari cerbungku, mereka adalah motivatorku dalam menulis. Tanpa disadari setiap aku membaca komentar dari mereka semangatku terasa terbakar untuk segera menulis melanjutkan cerita itu. Terima kasih teman-teman Fb-ku Fitria Gusnita, Mira Viesta, , Andri Azyan, Uni Naim Rusjdinurdin, Uni Mira Sukmawati, Uni Defrita, Uni Sri Seplazelni, Uni Yuki Fitria, Lilla Ramadona, Miftahul Melynda, Deslinaisra Lina, Ningsi Astuti, Jofi all (ipit) dan teman-teman lainnya yang sering menunggu kelanjutan ceritaku. Selain itu, ada juga beberapa kepala sekolah yang memberikan motivasiku saat menulis antara lain: Bu Maswita, Bu Elfia Lely, Bu Marjula Alita, Bu Elismaharti, Bapak Desriyondra dan Bu Inna Wahyuningsih selaku Sekretaris Dinas Pendidikan.

Bahagia rasanya dapat belajar menulis dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat terutama dukungan dari suami tercinta Slamat Jeki dan teman-teman lain yang tidak tersebut namanya. Hanya ucapan terima kasih yang dapat kuucapkan dan akan kuabadikan dalam kisahku ini. Selamanya nama-nama mereka akan menjadi sejarah yang tidak akan terlupakan.

Alhasil, tahun 2020 ini adalah tahun istimewa bagiku karena saat ini aku telah memiliki 1 buku solo dan 3 buku antologi yang sudah terbit maupun akan terbit. Saat ini aku juga sedang mempersiapkan 2 buku solo dan 2 buku antologi, mudah-mudahan akan segera terbit dalam waktu 3 bulan ini. Masih banyak lagi rencana dan target buku yang akan di tulis. Semoga semua berjalan lancar, amin.. amiin ya rabbal alamin. Semoga buku yang ku tulis akan bermanfaat bagiku dan bagi orang lain.

Solok, 10 Juni 2020