. Januari 2018. Setelah tiga hari digembleng di kawah candradimuka dimuka MWC , terasa yang selama ini sudah sekali untuk mewujudkan hasrat dihari tercapai sudah. Menulis adalah bagian kecil kehidupan yang sangat penting, namun sedikit orang yang dapat melakukannya.Awal jari-jari mulai menari di atas keyboardnya laptop terasa mudah, namun setelah dicoba ternyata sulit juga.

Begitulah yang terjadi pada penulis, sebelumnya tidak bisa merampungkan tulisan walau hanya tiga halaman, namun setelah ketemu jodoh dengan MWC, apa yang menjadi kesulitan selama ini selesai.

MWC adalah jodoh penulis untuk menyalurkan bakat terpendam, meskipun kata mas Eko(Pemred) nya media guru mengatakan di tengah-tengah guyonan nyelenehnya, bahwa tulisan guru ini benar-benar amburadul.Hal itu bukan menjadikan semangat kami mundur, malahan bagi kami itu semua adalah cambuk cinta yang menggelora, semakin sering diucapkan, semakin berkembang cinta ini untuk tetap menulis.

Begitulah pertemuan penulis dengan jodoh yang tepat, kemudian penulis juga melihat ada seberkas sinar lilin kecil yang ikut menyala.

Cucu penulis, ternyata mempunyai juga keinginan untuk itu, dengan ilmu super kilat yang diterima, penulis mencoba membimbing cucu untuk ikut menulis, dan akhirnya sang cucu juga dapat melahirkan tulisannya.

Saat ini Natasya, begitu dia dipanggil sehari-hari mulai menuliskan diarynya.Setiap hari dia menulis dan minta dikoreksi selalu. Melebihi gayanya Pemred Eko Prasetyo, atau CEO M.Ikhsan ,penulis membimbing dengan kesabaran tingkat dewa.

Begitulah sejarah perjuangan kehidupan penulis bertemu dengan kegiatan media guru.Hidup guru, guru berjaya, guru berkarya.