Yenni Salfianis

Lahir di Koto Baru kec.x koto tanggal 23 Januari 1962. Mulai bertugas menjadi guru sejak tahun 1981 sampai sekarang. Saat ini bertugas di Sdn 05 Baringin ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tanah Liek, batik khas Sumatera Barat

Tanah Liek, batik khas Sumatera Barat

Indonesia memang kaya dengan ragam budaya,baik kesenian, kuliner, ataupun kerajinan daerah masing-masing.

Salah satu kerajinan khas Sumatera Barat adalah batik Tanah Liek. Batik ini pernah hilang dari peredaran sejak Islam masuk ke Indonesia.

Menurut ahli sejarah dari Universitas Andalas prof Gusti Asnan menuturkan, bahwa batik di Sumatera Barat dipengaruhi oleh org Jawa yang datang ke wilayah Minangkabau sebelum Islam masuk.

Menurutnya, seni membatik sejalan dengan ekspedisi Pamalayu dari kerajaan Singosari.Ekspedisi ini berhasil membawa putri Minangkabau ke tanah Jawa dan melahirkan raja Adityawarman, salah satu raja Pagaruyung, yang dikenal sebagai pusat pemerintahan di Minangkabau.

Belakangan ini batik tanah Liek kembali bangun dari mati suri.ide kreatif dan inovatif bermunculan.

Batik tanah Liek dipakai untuk upacara-upacara adat oleh Bundo kandung.Menurut Wirda hakim, salah satu pengembang batik tanah Liek di kota Padang menyebutkan bahwa penamaan batik tanah Liek adalah karena menggunakan tanah Liek ( liat) dalam proses pewarnaan nya. Warnanya kuning kecoklatan, menjadi warna dasar kain sebelum diberi motif.

Motif-motif batik tanah Liek yang digunakan adalah ukuran rumah gadang seperti motif itiak pulang patang, kalian paku, pucuak rabuang dll.

Motif ini diambil dari fenomena alam yang terjadi di wilayah Minangkabau.

Itiak pulang patang diambil dari kebiasaan itik yang berbaris rapi waktu memasuki kandangnya, hal ini melambangkan hubungan mamak (paman) dengan kemenakan di Minangkabau .Induk itik sebagai mamak adalah panduan bagi anak itik yang dalam hal ini adalah kemenakan.Dalam kebudayaan Minangkabau mamak memiliki kewajiban untuk membimbing kemenakannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kearifan lokal yang bernilai unggul. Salam, Bun!

30 Nov
Balas

Salam kembali bpk wa Sutanto,terima kasih sdh berkunjung

15 Dec
Balas



search

New Post