Yeny,SPd.I, C.STMI

Yeny lahir di Tangerang, 12 Mei 1975, Anak pertama dari 3 bersaudara, dikaruniai 2 Orang putra, Anak pertama bernama zayyan Alif Alfaizzi lahir pada tangg...

Selengkapnya
Navigasi Web
SUDAH SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI

SUDAH SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI

# Tantangan Gurusiana. Tantangan hari ke 3

Oleh: yeny

Depok, 30 Januari 2020

Apakah saya sudah selesai dengan diri sendiri?

Pertanyaan ini tidak tiba-tiba muncul, tetapi setelah mendengarkan cerita seorang teman lalu membaca beberapa artikel. Konon, orang-orang besar di negeri ini, seperti Soekarno, Hatta, atau orang-orang yang mau pergi ke pelosok untuk mengabdi tanpa dibayar adalah orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri biasanya sudah tidak lagi menjadikan hal-hal sepele tentang dirinya adalah hal besar. Mereka sudah tidak akan lagi memikirkan: aku bete, aku kesepian, malam ini makan apa ya? cucian numpuk! atau merengek-rengek minta perhatian orang lain.

Orang yang sudah selesai dengan diri sendiri akan menganggap bahwa kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaannya juga. Tetapi bukan berarti dia mendahulukan kepentingan orang lain di atas dirinya. Toh pada akhirnya jika bukan diri sendiri siapa lagi yang akan mengurus dan membahagiakan diri kita kan? Dulu sekali, ada yang pernah berpesan, “Cintailah orang yang mencintai dirinya. Jika dia belum bisa mencintai dirinya sendiri, bagaimana bisa dia mencintai orang lain.”

Orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, artinya sudah membereskan permasalahan hidupnya lalu mulai mengabdikan dirinya untuk orang lain. Dia mulai memikirkan kebahagiaan orang lain. Urusan rakyat banyak. Bukankah sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat untuk orang banyak?

Nah, saya? Jangankan untuk mengatasi permasalahan bangsa atau hal-hal yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Saya bahkan masih sering memikirkan diri sendiri dan melupakan orang sekitar. Keluarga, teman-teman, orang-orang terdekat juga seseorang yang saya cintai. Jadi goal saya saat ini, secepatnya menyelesaikan urusan dengan diri sendiri, lalu mulai memikirkan orang sekitar.

Sebuah pertanyaan lagi Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah?

Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?

Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?

Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.

Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan.

Tidak bangga saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.

Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.

Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.

Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris.

Kalau saya jawabannya Pernah, dan saya sedang dirangkul oleh beliau sudah tahun kedua, saya belajar dengan beliau.

MEREKA LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP

Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.

Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah "SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI"

Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di 'Langit'.

Ego atau ke 'aku' annya sudah ditaklukkannya. Buat mereka, kehidupan di atas bumi yang mereka jalani hanyalah sekedar peran-peran fana dari Sang Khalik yang Maha Agung.

Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini.

Yang belum menemukannya, carilah mereka., undang mereka untuk mensheringkan bagaimana bisa sampai dititik itu, teruslah berharap agar bisa bersamanya bergandeng tangan

DAN JADIKAN MEREKA SAHABAT SEJATI anda sampai Jannah.

Bila tak kau temukan mereka, maka jadilah mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, Terima kasih pak leck

30 Jan
Balas



search

New Post