Oleh: Yesi Arisanti

Tak terasa dua tahun sudah kebersamaan kita. Tak terbayangkan sampai saat ini No Baper sudah sampai pada edisi 27, dengan 30 buku yang sudah dihasilkan. Banyak suka yang dirasakan.

Di No Baper, saya banyak belajar arti kehidupan. Banyak ilmu yang saya dapatkan. Tak saja ilmu dunia, tetapi juga bekal yang akan kita bawa, akhirat.

Tak semua yang dilakukan harus diukur dengan materi. Tak semua yang dilakukan diukur dengan popularitas. Saya bahagia, sangat bahagia bersama keluarga besar No Baper.

No Baper memang fokus ke genre sastra. Namun, ada edisi yang membuat kita terkagum-kagum. Nyeleneh menurut pemred. Menurut saya itu adalah edisi spesial. Seperti, Bolehkah Guru Menyambi Jualan?, Genderuwo hingga Kuntilanak, Surat untuk Guru Kami Tercinta, Pencurian Berjubah Plagiat, Ayo Ngedabrus Gawe Boso Makmu Dewe-Dewe, Haruskah Guru Memanipulasi Nilai Siswa?, Mudik dan Kue Lebaran, puisi perdamaian dalam bahasa daerah, Suara Kaum Pendidik Jika Menjadi Presiden, 1001 Cara Menghadapi Teman Toxic, Medsos Bukan Hanya sarana Pamer Swafoto, Sertifikat Diklat, dan Undangan Diklat, serta Maaak… Paaak Aku Pulaaaaang.

Tak terbayangkan melangkah sejauh ini. Banyak suka yang saya dapatkan. Dididik langsung oleh pemred MG. Tak hanya ilmu kepenulisan, tetapi juga ilmu kehidupan. Disiplin yang cukup tinggi mungkin hanya ada di antologi No Baper. Deadline paling nyeleneh yang diberikan pemred. Cukup satu hari saja menaklukkan tantangan yang diberikan.

Namun, bagi saya hal itu mengajarkan kepada penulis bahwa tak ada kata tidak untuk menangkap ide dan menuangkannnya ke dalam tulisan. Jika diberi tenggang waktu sebulan pun, pastinya kita menyelesaikan di ujung-ujung waktu. Intinya, pemred mengajarkan kepada kita bahwa disiplin itu di atas segalanya.

Penulis yang tergabung di No Baper itu sudah seperti saudara, sahabat, kakak, atau adik. Pokoknya satu keluarga. Berasal dari seluruh Indonesia. Namun, jika sudah menyatu di grup, jangan tanyakan lagi. Ngakak habis. Apalagi kalau jail pemred lagi kumat. Hadeehhhh.

Keluarga besar No Baper, makasih atas cinta yang diberikan. Semoga dengan bimbingan Mas Eko, kita bisa menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Aamiin yaa Rabb.

Padang, 10 April 2023