Melepasmu
Oleh: Yesi Arisanti
Hujan seolah merestui hati untuk mengingat kesedihan dan kepedihan. Bagian terbesar dari hujan bukan air, tapi kenangan.
(saur imay)
***
Rintik hujan kembali membasahi kotaku. Begitu awetnya dari malam hingga pagi menjelang, hujan masih setia dengan syahdunya menyapa bumi. Kutarik selimut yang membuatku nyaman berada dalam kehangatannya.
Kupandangi rintik hujan yang turun. Lamunanku kembali mengingat dirimu. Kamu tahu jika aku tak bisa hidup tanpamu. Dulu aku berpikir, kalau kita berjodoh. Kalau aku memang tulang rusukmu.
Walaupun kita sering berselisih, mencari pembenaran dari perdebatan ini. Tapi, itu semua hanya bentuk kerinduan untuk segera berjumpa. Meluapkan rindu yang tertahan. Aku mencintaimu tanpa syarat. Aku mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku. Hari ini saja hatiku masih bergetar mengingat namamu dan kenangan kita.
Rasa kehilangan membuat otakku tak bisa lagi berfungsi dengan baik. Lima tahun kita menjaga hubungan ini dari semua badai yang menerjang. Namun, pada akhirnya perempuan lain yang mendampingimu.
Aku masih mengingat ucapanmu saat itu.
āUki, aku minta maaf. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi. Aku ingin kita berpisah,ā ucapmu kepadaku.Ā
Sejak perpisahan itu tak ada yang berbeda dengan hari-hariku. Hatiku masih saja dipenuhi oleh namamu. Laki-laki yang bernama Reyhan. Laki-lakiĀ yang telah mematahkan hatiku berkeping-keping.Ā Laki-laki yang telah membuat duniaku serasa runtuh.Ā
Aku sudah berusaha melupakanmu, membuka hati untuk laki-laki lain. Tetap tak bisa. Kalau aku mampu, aku ingin melupakan rasa cinta dan keinginan untuk hidup bersamamu. Sungguh pedih mengetahui bahwa kita tak bisa lagi bersama. Harapanku pupus sudah. Kau sudah milik orang lain. Perempuan yang dijodohkan oleh orang tuamu. Seperti zaman Siti Nurbaya saja.
Tak adakah cara lain untuk menyatukan jalinan kekeluargaan. Mengapa harus memisahkan dua hati yang sudah terpaut. Salahku hanya satu, keinginan untuk memilikimu. Kamulah satu-satunya laki-laki yang memahamiku tanpa harus mengatakannya. Tapi, itu tak mungkin lagi. Kita tak bisa untuk bersatu.Ā
Ah, beginikah rasanya patah hati. Perjuanganku untuk mendapatkanmu sia-sia. Siang dan malam kupanjatkan doa kepada Sang Pemilik Cinta, agar melabuhkan rindu ini di dermaga cinta. Nyatanya takdir tak berpihak kepada kita.
SPH, 10 Oktober 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kenapa Reyhan muutusin Uki? Apa reyhan punya perempuan lain?
Kayaknya iya Mbak. Heeheee
Selalu keren
Mokasih Bu Mul. Belajar nulis cerpen
Keren cerpennya Bunda.....
Makasih kunjungannya, Pak Thomas. Sehat dan sukses selalu ya, Pak
Sama sama Bunda
Wau.... Uki... Pasti ada yang lain yg lebih baik. Good. Keren sayku salam sehat selalu dan salam literasi
Aamiin yaa Rabb. Sehat dan sukses selalu untuk ibu ya
Sabat Uki, masih ada jodoh laun. Percayalah kekuatan cinta
Siap Bu Chalidah. Sehat dan sukses selalu ya, Bu
Mantap sekali Bu cantik cerpennya. Salam sukses selalu.
Makasih Bu Khatijah. Saya banyak belajar dari tulisan ibu juga
Keren sekali. Mudahnya merangkai kata, itu yang belum bisa saya lakukan. Nyimak dulu. Moga selalu sehat, salam literasi.
Tetap semangat belajar Bu Umi Zahroh. Saya yakin ibu pasti bisa
Keren,,, isi dan diksinya kuat saling mengikat
Makasih Bu Rumanti. Sehat selalu ya, Bu
Aamiiin.. Mbak Yesi juga selalu sehat walafiat ya.. Yuuk berkarya bersama ya Mbak Yesi di No Baper berikutnya. Mas Eko, Mbak Yesi, dan Mbak Uki harus tetap menggawangi NoBaper.. Bismillah, NoBaper tetap eksis selamanya, termasuk Gurusiana. Aamiiin.
Ikut terbenam dalam kesedihannya ambruk dan pupusnya cinta, keren bunda
Makasih Bu Indaryati. Sehat dan sukses selalu ya, Bu
Ikut terbenam dalam kesedihannya ambruk dan pupusnya cinta, keren bunda
Ikut terbenam dalam kesedihannya ambruk dan pupusnya cinta, keren bunda
Ikut terbenam dalam kesedihannya ambruk dan pupusnya cinta, keren bunda
Ikut terbenam dalam kesedihannya ambruk dan pupusnya cinta, keren bunda
Ikut terbenam dalam kesedihannya ambruk dan pupusnya cinta, keren bunda
Ikut terbenam dalam kesedihannya ambruk dan pupusnya cinta, keren bunda
Hmm....
Heeheee. Makasih Bu Sri Siti Rasida. Sehat dan sukses selalu ya, Bu
Kereeen, mbak Yessy... Mudahnya kau ucapkan berpisah ... .
Makasih Bu Cicik. Sehat selalu ya, Bu
Semoga sukses cerpennya Bu. Salam SKSS
Ayo bangkit lagi uni, hehe... Cerpen keren..
Heehee, tetap semangat Mbak
Wah keren abis nih ceritanya... kayanya sama dech dengan kenyataan heheee (maksudnya kenyataan aku drngan dia)
Heehee. Imajinasi saja kok Pak. Sukses selalu ya, Pak
Cerpennya cantik banget Bunda Yesi, melepasmu. Salam sehat dan sukses selalu
Aamiin yaa Rabb. Sehat dan sukses juga untuk ibu ya
Wooow... mantap diksinya. Cerpen keren. Salam sukses Uniku cantik yang baik hati.
Oiya, sy sudah follow yaa.
Makasih Mbak. Lagi belajar nulis cerpen patah hati nih. Heeheee