Oleh: Yesi Arisanti

Kemampuan membaca merupakan faktor penting dalam mengembangkan wawasan, pola pikir, dan pemahaman terhadap beragam konteks kehidupan manusia. Upaya membudayakan kegemaran membaca bisa dilakukan di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat.

Kegemaran membaca perlu ditanamkan dan dilatih sedini mungkin. Dukungan kegemaran membaca diperlukan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bagi seorang anak, buku lebih dari sekadar bacaan, tetapi merupakan impian, pengetahuan untuk masa depan sekaligus masa silam.

Benar menurut kata bijak, bahwa buku adalah jendela dunia. Kejadian ini saya alami beberapa waktu yang lalu. Tepatnya saat saya mengajar secara daring. Saya duduk di perpustakaan. Tiba-tiba datang beberapa siswa yang duduk di kelas rendah (kelas 3) langsung berbicara dengan petugas perpustakaan di sekolah tempat saya mengajar.

“Bu, ini bukunya. Boleh dipinjam buku yang lain, Bu?”

Saya terdiam, terpaku mendengar ucapannya. Saya perhatikan mereka langsung menuju rak buku cerita anak. Memilih buku yang mau mereka pinjam. Mata saya tak lepas memandang mereka sambil tersenyum.

Saya mendekati mereka sambil bertanya, “Lagi membaca buku apa, Nak, asyik sekali Ibu lihat. Buku yang dipinjam kemarin tentang apa?”

“Itu buku misteri, Bu, petualangan ayah bersama anaknya ketika mendaki gunung,” ucapnya dengan wajah yang berbinar.

Saya pancing agar mereka menceritakan buku yang dipinjamnya. Dengan mimik yang membuat saya tersenyum, mereka bergantian menceritakan buku yang sudah dibacanya.

Bahkan mereka menceritakan legenda Malin Kundang dengan baik karena mengetahui dari wali kelasnya. Mereka juga tahu bahwa Batu Malin Kundang juga ada di Pantai Air Manis, Padang, Sumatra Barat.

Saya memuji mereka. Saya pura-pura tidak tahu cerita yang disampaikannya. Mengucapkan terima kasih karena sudah berbagi cerita yang sudah diketahuinya.

Ternyata buku yang dipinjam anak-anak ini berbeda-beda, tergantung kesukaannya. Ada yang menyukai buku petualangan, misteri, sains, dan, dongeng.

Inilah yang kita harapkan, menumbuhkan minat baca anak sedini mungkin. Walaupun di lapangan kita banyak melihat, kegemaran membaca ini masih kurang diminati oleh anak-anak. Apalagi saat pandemi ini, anak-anak lebih banyak memegang gadget daripada buku. Hal ini disebabkan karena gadget memang salah satu alat yang dibutuhkan meraka saat belajar daring.

Sebagai guru sekolah dasar, saya tetap berpikir positif untuk menumbuhkan minat baca anak-anak. Mungkin bisa dengan cara menceritakan kepada mereka terlebih dulu, tapi tidak tuntas agar mereka penasaran dan ingin mengetahui kelanjutan cerita tersebut dengan mengunjungi perpustakaan. Seperti yang telah dilakukan teman-teman saya yang mengajar di kelas rendah. Insyaallah ini adalah salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca mereka. Semoga.

Padang, 11 Maret 2021