Yesi Arisanti

Guru di Yayasan Igasar Semen Padang, Kota Padang, Sumatra Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekolah Aman dan Nyaman tanpa Perundungan

Sekolah Aman dan Nyaman tanpa Perundungan

Oleh: Yesi Arisanti

Banyaknya kasus perundungan yang terjadi akhir-akhir ini membuat kita miris. Pasalnya, kasus ini tidak saja menimpa orang dewasa, tapi juga anak-anak. Seperti kasus yang menimpa seorang siswa yang masih duduk di bangku SD di Tasikmalaya, Jawa barat, meninggal dunia karena depresi. Diduga anak itu mengalami perundungan dari teman-temannya dengan cara dipaksa menyetubuhi kucing. Parahnya, adegan itu direkam di gadget teman-temannya, lalu disebarkan hingga viral. Suara.com.

Perundungan atau bully bisa diibaratkan sebagai benih dari banyaknya kekerasan berikutnya. Seperti, tawuran, pengeroyokan, pembunuhan, kekerasan seksual, dll. Jika perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yang lebih parah bisa dicegah. 

Perundungan bisa terjadi di semua jenjang pendidikan. Hal ini menjadi tantangan bagi guru, sekolah, orang tua, dan pemerintah. Banyak faktor murid untuk melakukannya. Bisa jadi guru yang tidak menjadi topik hangat bagi murid sehingga perilaku mengganggu siswa muncul. Ada juga perilaku buruk yang didapat siswa di lingkungan keluarga atau masyarakat.

Lalu, apa yang dapat dilakukan seorang guru dengan kasus yang seperti ini? Hal yang utama adalah memberikan pemahaman tentang perundungan atau bully kepada siswa. Pihak sekolah memberikan pemahaman dan efek yang ditimbulkan dari perundungan. Pemahaman ini diberikan kepada seluruh warga sekolah. 

Biasanya untuk ditingkat sekolah dasar, perundungan atau bully dilakukan secara verbal. Seperti, menyebut nama orang tua atau menghina secara fisik (gemuk, pendek, hitam, dll).

Di sekolah dasar, guru mengajarkan semua mata pelajaran, kecuali agama dan olahraga. Guru kelas langsung menjabat sebagai wali kelas. Tidak hanya memberikan ilmu saja, wali kelas juga berperan sebagai guru bimbingan konseling (BK). Di sekolah dasar tidak ada guru BK. Jika ada anak yang mempunyai masalah, seperti sering tidak mengerjakan PR, sering mengganggu temannya, atau tidak masuk sekolah, wali kelas langsung menyelesaikannya. 

Banyak peran yang dimainkan. Wali kelas memerankan tiga tokoh sekaligus, sebagai guru, orang tua, dan teman bagi murid-muridnya. Ketika menerangkan pelajaran, itulah peran saya sebagai guru. Memberikan ilmu yang dimiliki. Pada peran ini, saya harus melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Juga memberi kesempatan mereka bagaimana melakukan sesuatu. Artinya, mereka dilibatkan secara aktif.

Peran sebagai orang tua saya mainkan untuk mengetahui keadaan dan persiapan mereka setiap harinya. Bisa saja mengetahui apa bekal yang dibawa hari itu, kelengkapan pakaiannya, atau kesiapan mereka belajar. Pokoknya peran orang tua ketika di rumah. Saya selalu mengatakan kepada murid-murid, guru adalah orang tuamu di sekolah. 

Sebagai teman, ini juga penting saya terapkan. Mungkin selama ini saya hanya mengajar di kelas tinggi. Istilah yang dipakai untuk kelas 4, 5, dan 6. Apalagi mengajar di kelas 5 dan 6, siswa yang sudah memasuki masa pubertas. Kita harus berpandai-pandai menghadapi mereka.

Guru harus menjalin komunikasi yang baik dengan siswa. Komunikasi yang terjalin baik menjadi dasar sebuah hubungan. Hal ini berguna agar guru dapat membantu siswa mencarikan solusi terhadap masalah yang sedang dihadapinya. Siswa tidak canggung untuk menceritakan permasalahannya kepada guru.

Langkah lainnya yang perlu dilakukan seorang guru adalah membentuk jalinan persahabatan antarsiswa. Hal ini perlu dilakukan sejak dini agar rasa simpati dan empati antarsiswa terjalin erat. Juga memunculkan semangat saling menghargai. Kegiatan ini akan menjauhkan mereka dari tindak kekerasan. Jika menemukan hal-hal yang menjadi pemicu perundungan, guru perlu memberikan pemahaman atas akibat perilaku mengganggu atau perundungan yang mereka lakukan. 

Sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif. Penguatan profil Pancasila yang telah dilakukan di sekolah saya adalah membiasakan siswa salat Zuhur berjamaah, mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, panggung literasi, muhadarah, camp Qur’an, pramuka, tahfiz, dll.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah dukungan guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Kerja sama ini menjadi kunci kesuksesan perubahan tingkah laku siswa. Mari bergandengan tangan memberantas perundungan agar siswa merasa aman dan nyaman di sekolah.

Padang, 14 Agustus 2022

Profil Penulis

Perempuan bernama lengkap Yesi Arisanti ini lahir di Padang. Kini dia mengabdi di SD Semen Padang, Yayasan Igasar Semen Padang, Kota Padang, Sumatra Barat. Dia menamatkan pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.

Buku solo maupun antologi sudah ditulisnya. Artikel yang ditulisnya juga sudah dimuat di Majalah Literasi Indonesia, majalah Elipsis, majalah EduLiterasi, dan harian Singgalang. Menulis sudah dianggapnya sebagai kebutuhan. Rasanya ada yang kurang jika dia belum menulis. Dia berharap, semoga apa yang ditulisnya bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Penulis dapat dihubungi di e-mail [email protected] dan nomor  WhatsApp  08126637637.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, Sayang. Semoga lolos. Baarakallaahu fiik.

16 Aug
Balas

Aamiin yaa Rabb. Mokasih Uni

18 Aug

Mantap, Sayang. Semoga lolos. Baarakallaahu fiik.

16 Aug
Balas

Insha Allah lolos Mb Esi. Aamiiin. Doakan juga tulisanku lolos juga ya biar kita bisa sebuku di MGI.. Semangat dan semoga sehat selalu.

16 Aug
Balas

Aamiin yaa Rabb. Semoga tulisan kita sama-sama lolos, Bunda Rum

18 Aug

Semoga lolos. Salam sukses bun.

14 Aug
Balas

Luar biasanya ulasannya, Bu Yesi. Salam sukses selalu?

14 Aug
Balas

Luar biasanya ulasannya, Bu Yesi. Salam sukses selalu!

14 Aug
Balas

Makasih Bu Kharirotus. Sehat dan sukses selalu ibu bersama keluarga ya

18 Aug

Mantap. Semoga lolos ya Bun.

14 Aug
Balas

Aamiin yaa Rabb. Makasih Bu Nanik. Sehat dan sukses selalu ibu ya

18 Aug



search

New Post