Yesi Arisanti

Guru di Yayasan Igasar Semen Padang, Kota Padang, Sumatra Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tamu Istimewa

Tamu Istimewa

Oleh: Yesi Arisanti

Hari ini, Kamis, adalah jadwal piket saya di sekolah. Seperti biasanya guru-guru yang piket menanti kedatangan murid-murid di gerbang sekolah. Saya dan teman-teman menanti mereka dengan senyuman sambil memeriksa kelengkapannya. Kami, warga SD Semen Padang, tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Pukul 07.00 WIB bel tanda masuk berbunyi. Anak-anak berbaris di aula sekolah. Mereka dipandu untuk membaca Asmaul Husna dan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Kegiatan yang selalu kami lakukan setiap harinya. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an bergema di Aula SD Semen Padang. Mereka dengan khusyuk melantunkan asma Allah. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan agar kami dapat mengantarkan mereka menjadi insan yang berakhlakul karimah dan berprestasi.

Saya dan beberapa teman masih berdiri di gerbang sekolah. Tiba-tiba ada seorang ibu yang memanggil saya. Di balik masker yang dipakainya, saya masih mengenal wajah itu. Dia adalah mantan wali murid saya. Anaknya sudah tamat beberapa tahun yang lalu.

Ketika saya mendekat, dia langsung berkata, “Bu Yesi, tolong bantu saya, bagaimana cara menulis dan menerbitkan buku. Saya mau menulis buku tentang guru penggerak. Saya sering membaca postingan Bu Yesi di Facebook.”

Masyaallah, kaget bercampur bahagia saya mendengar perkataan ibu tersebut. Saya menjawab setiap pertanyaannya. Saya menyambut ide tentang guru penggerak yang akan ditulisnya. Saya membantu apa saja yang bisa dituliskan dari ide yang sudah didapatkannya. Saya menyarankannya untuk mengikuti pelatihan menulis. Dia menyambut baik untuk bisa mengikuti pelatihan menulis karena ingin juga memiliki karya seperti saya. Dia pun pamit karena akan mengajar. Mungkin pembicaraan kami tadi hanya sekitar 10 menit.

Pukul 10.00 wali murid saya ini datang lagi. Dia masih penasaran dengan apa yang saya sampaikan. Kemudian, dia menyuruh saya mencatat apa yang saya sampaikan tadi. Dari mana dia akan memulainya. Bagaimana cara menulis itu. Begitu besar keingintahuannya tentang dunia tulis-menulis. Saya pun menuliskan hal-hal apa saja yang bisa dituangkannya melalui tulisan.

Dengan wajah bahagia, dia berkata, “Tolong bantu saya. Jika ada pelatihan menulis satu guru satu buku (sagusabu), tolong beri tahu saya ya, Bu.”

Saya menyambut bahagia keinginannya. Saya pun menceritakan bagaimana bisa terjerumus dalam dunia tulis-menulis ini. Hehehe. Keterpaksaan yang indah, yang membawa saya mengenal banyak teman dan guru dari seluruh Indonesia.

Untuk tamu istimewa saya tadi, jujur saja, saya kaget dengan kedatangan ibu. Mencari saya hanya untuk keinginan menulis buku. Saat ini mungkin ibu membaca tulisan saya. Saya bahagia dengan pertemuan kita tadi. Semoga keinginan ibu untuk berkarya dipermudah Allah. Ibu akan bertemu dengan seseorang yang bisa mewujudkan keinginan ibu. Tunggu saja takdir indah itu.

Bapak dan ibu yang mau bertemu dengan saya, ditunggu di SD Semen Padang ya. Apalagi yang mau menyekolahkan anaknya di SD Semen Padang, saya tunggu dengan senang hati.

Padang, 20 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ibu ulasannya.

20 Jan
Balas



search

New Post