Kita Rubuh Dibujuk Ragu yang Merayu
Tantangan menulis Gurusiana hari ke 125
Tak ada hari-hari yang tak kujalani dengan gagap
Sebab saban pagi aku selalu menaruh erat-erat sebuah harap
Meski lebih sering hingga senja tiba aku masih terperangkap dalam risau yang pengap
Lalu malam bersama kelam terasa lekas menyergap
Padahal igau pun belum sempat kusiasat
Menyisakan aku yang limbung bersama hati yang sekarat
Aku tak bisa lagi membayangkanmu yang tengah mendekapku erat dan menggenggam hatiku kuat
Sebab kita memang sudah tak lagi saling mengingat
Sekalipun telah terlalu banyak kenangan yang kita pahat menjadi maklumat
Mestinya tak lekang ia dihantam jarak
Tak musnah ia digoyahkan waktu
Tapi nyatanya kita tak sekuat itu
Kita rubuh di bujuk ragu yang terus merayu
Ah...pilu...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar