Yesmawati

Yesmawati lahir di sebuah desa yang bernama Saok Laweh tepatnya 20 Januari 1983 dari ayah yang bernama Tamri dan Ibu Eniarlis. Saok Laweh adalah sebuah de...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sebuah Asa Tentangnya

“Sebuah Asa Tentangnya”

Lunglai tungkai ini. Mulut terkunci tuk bicara. Batin berkecamuk tiada tara. Hanya hati yang berkata. Mengapa.....??? Dosa itu.... Hatiku membatin. Tidak kenalkah dia siapa diriku? Banjir.. Banjir air mata malam itu. Satu padu dalam rasa.

Selalu menjadi perdebatan. Tak ada solusi. Tak ada jalan keluar. Ingin ku ambil keputusan. Agar semuanya tak diragukan. Aku hanya manusia biasa. Punya hati punya rasa. Empatilah padaku lalu cobalah sepatuku. Apa yang kau rasakan? Pas kah? Sempitkah? Lapangkah?

Itu sepatuku. Hanya cocok untukku. Kau takkan pernah tau. Dibalik rasa itu. Cobalah mengerti aku. Sedikit saja. Bagaimana perjuanganku. Allah Maha Tahu, bahwa tanganku hanya dua

Allah Maha Penolong. Karena Dia lah yang menolongku.

Sayangku....Berterimakasihlah padaNya. Dia telah menitipkan rasa. Rasa yang begitu dalam.

Rasa yang tak akan pernah hilang. Rasa yang akan aku jaga selamanya.

Sayangku.... Sayangkah kau pada buah cinta kita? Mereka lucu-lucu dan pintar. Mereka telah mewarnai hari kita. Terus menggoreskan keceriaan di benak kita.

Aku bahagia menjalankan peranku. Tapi Mengapa kau bermuram durja. Aku kan selesaikan semuanya. Aku ikhlas. Semua salah ku. Konsekuensinya pun kuterima. Mengapa kau masih tak paham?

Ternyata warna kita selalu berbeda. Dua belas tahun bersama. Tak saling mewarna. Warna itu masih terlihat nyata. Oh Tuhan... Bantu aku. Pahamkan dia akan diriku. Diri yang tak berakal ini.

Tuhan... Mungkinkah ini cobaan. Atau juga teguran. Maafkan aku. Sungguh banyak dosaku. sorgaMu hanya bayangan semu.

Tatapan kosong. Pemandangan bolong. Hati tak dapat berbohong. Asa itu. Telah membawa aku jauh. Jauh dari yang kau harapkan. Jauh dari yang kau impikan. Bimbinglah tangan ini. Marilah melangkah bersama. Selalu seirama. Mengahsilkan sebuah nada.

Sayangku... Perjalanan kita masih jauh. Waktu kita masih panjang. Kesempatan kita masiih terbentang. Mari sayangku. Kita perbaiki lagi. Kita susun lagi. Selagi cita masih membara. Kuingin kita bersama. Meraih surganya. Menciptakan sakinah, mawaddah, warahmah.

Aku bahagia. Karna kau mengingatkanku. Terima kasih sayangku. Ini adalah bentuk perhatianmu. Ternyata aku tak menyadarinya selama ini. Oh Tuhan... Betapa sayangnya Engkau padaku. Engkau utus orang – orang baik di sampingku.

Terima kasih tuhan. Pikiran cerah. Senyum indah merekah. Melenyapkan hati gundah. Ketenangan. Ketenangan itulah yang aku harapkan. Telah lama kudambakan. Tak ingin kulepaskan.

Hari ini....Kujalani episode baru dalam kehidupan. Semoga akan menjadi episode panjang yang berending bahagia. Lega rasanya. Hilang semua beban. Pikiranpun tenang. Terima kasih Rabb.

Ini benar-benar mukjizatMu.

Saok Laweh, 22 Maret 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren...uni... bahasanya bagus... mantap..

28 Mar
Balas



search

New Post