Yessy Eria, S.Pd

Guru SMAS Muhammadiyah 2 Medan. Belajar adalah sebuah keharusan dan belajar adalah ibadah. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lima Pesan yang Terkandung Dalam Perayaan Idul Adha

Lima Pesan yang Terkandung Dalam Perayaan Idul Adha

#Tagur, hari ke 101

“ The Secret of Succes in life is for a man to be ready for his opportunity when it comes: Rahasia sukses bagi seseorang adalah siap menghadapi saat kesempatan datang padanya-

Benjamin Disraeli”

Baru beberapa hari kemarin umat Islam di penjuru dunia sedang bersuka cita merayakan Ibadah shalat Idul Adha. Euforianya belumlah hilang. Setelah ibadah shalat Ied dilaksanakan di mesjid-mesjid, mushalla dan ada juga yang di tanah lapang mereka yang memiliki rezeki melaksanakan penyembelihan hewan Qurban berupa sapi, kerbau kambing/domba, bahkan unta. Sehingga hari raya Idul Adha juga dikenal dengan hari raya Qurban.

Nama lain dari hari raya Idul Adha ini adalaha hari raya haji. Dikatakan sebagai hari raya haji karena di bulan Dzulhijjah umat Islam di dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji ke baitullah.

Ada lima pesan yang terkandung dalam hari raya Qurban atau hari raya Haji

1. Ikhlas

Apapun amalannya, Allah sangat menuntut kita untuk berbuat ikhlas. Allah tidak akan menerima setiap amalan yang tidak ditujukan kepada-Nya.

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’tan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus...(Al-Bayyinah/98:5)

2. Jangan suka menyalahkan ibadah orang lain

Pada hari raya haji, kita akan melihat wajah Islam dalam skala besar. Ada berbagai perbedaan cara mereka dalam melaksanakan tata cara shalat, pun di Indonesia demikian. Ada yang menggunakan qunut ketika shalat subuh dan ada juga yang tidak. Namun Islam menegaskan bahwa perbedaan menyangkut khilafiyah mestinya tidaklah menjadi persoalan yang nanti akan dapat memecah kesatuan umat. Bukankah Islam itu merangkul bukan memukul?, ia mengajak, bukan pula mengejek.

3. Kejujuran

Apapun ibadahnya kejujuran amatlah penting untuk ditegakan.

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama-sama orang yang benar. (Q.S At-Taubah/9: 119)

Mereka yang suka berdusta dan mengharapkan pujian dari selain Allah maka sungguh ia telah diperingatkan dalam Al-Quran surat Hud (11) ayat 15-16

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telam mereka kerjakan.

4. Kesabaran

Dalam perayaan hari raya Qurban sosok nabi Ibrahim akan selalu terlintas dalam pikiran umat Islam. Ia adalah sosok seorang ayah yang sangat mencintai anak (Ismail) dan istrinya (Siti Hajar). Namun kecintaa nabi Ibrahim ke pada mereka dapat ditepiskannnya ketika Allah memilihnya untuk diuji sebagai pembuktian atas kecintaanya pada yang Maha Cinta.

Ujian Allah padanya sungguh tak tanggung-tangung. Ujian itu bilamana ditimpakan kepada kita hari ini, mungkin tak ada yang menyanggupinya. Bagaimana mungkin seorang ayah mengurbankan (menyembelih) darah dagingnya sendiri. Namun nabi Ibrahin dan putranya Ismail meyakini itu adalah perintah Illahirrabbi yang mesti mereka taati. Mereka menjalan perintah itu dengan penuh kesabaran .

Kisah nabi Ibrahim ini diabadikan dalam Alquran

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahi berkata: “hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!. Putranya Ismail menjawab Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS Ash-Shafaat:102)

Mereka berhasil menunaikan perintah tuhan dan Allah langsung menggantikan putranya (Ismail) dengan seekor kibas. Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar.

Ini juga dapat kita lihat kisahnya dalam lanjutan surat Ash-Shafaat (37) ayat 103

“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).”

Demikianlah Allah menampakan kekuasaannya dan nabi Ibrahim mendapatkan gelar Khalilullah yaitu kekasih Allah. Yang mencintai diri-Nya melebihi apapun. Allah memujinya!

“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnay demianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS Ash-Shafaat:104, 107)

5. Senantiasa mempergunakan kesempatan

Kesempatan tidak akan datang untuk keduakalinya. Pergunakanlah kesempatan sebaik-baiknya untuk kita dapat berbuat yang terbaik di bumi Allah.

“Saya tidak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisahka waktu yang sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup dari Yamng Maha?”

Demikian kalimat sastrawan Indonesia Helvi Tiana Rossa saya kutipkan sebagai penutup tulisan ini

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa, bu Yessy. Terima kasih karena telah berbagi dan mengingatkan kembali. Sukses selalu.

02 Aug
Balas

Aamiin. Terimakasih bunda yang manis dan sholleha kr telah berkunjung

02 Aug



search

New Post