Yessy Eria, S.Pd

Guru SMAS Muhammadiyah 2 Medan. Belajar adalah sebuah keharusan dan belajar adalah ibadah. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
ZAHRA

ZAHRA

#Tagur hari ke 108

Bagian 40

Sabtu 25 Agustus akhirnya datang juga. Aku berangkat bersama anak-anak ke USU. Kami berkumpul di Mesjid Taqwa. Aku bersyukur anak-anak yang kuajak meski jadwalnya padat karena sudah kelas tiga mereka tetap bersemangat dan sangat antusias. Apalagi ketika aku memberikan titipan uang akomodasi dari sekolah untuk mereka.

“Nah ini nich buk, yang kami tunggu!” Lano bekomentar

“Ach kau ini, liat duit ijo mata kau?” Zahra menjawab.

“Normal berarti aku!”

Aku tertawa saja melihat celotehan mereka. Apalagi setelah mereka tahu isinya berapa.

“Wuidiiiih...kalau begini terus saya mau lah buk ikut lomba terus!” giliran Faroch yang berkomentar.

“Iyaa...tapi kalau ga menang gimana? Deg-degan nich Indah!”

“Akh...Indah, tak usah dipikirkan. Lomba aja belum!” jawab Lano pada Indah

“Gimana tak dipikirkan. Namanya tanding. Aneh kau?”

“Iya...iya nanti aku kasih jurusnya biar gampang jawab!”

“Apa?”

“Allahuma yatsir walatuandzir!”

“Aamiin!” hampir serempak mereka menjawab doa yang disampaikan Lano. Kemudian tak berapa lama suamiku datang untuk mengantarkan ke USU. Aku, Shafa, Indah, dan Zahra naik ke mobil. Sedangkan siswaku yang laki-laki mereka bawa motor sendiri. Kami bertemu di auditorium USU. Di sana kami di sambut oleh panitia dan memberikan nomor peserta.

Ada banyak pelajar yang ikut. Menurut perkiraanku mencapai angka ribuan. Jam delapan tepat ujian segera di mulai. Sedangkan aku sebagi guru pembimbing mengikuti seminar sosiologi di Fakultas FISIP. Kebanyakan diantara mereka adalah eks mahasiswa USU dan UNIMED. Tak heran selain menambah ilmu seminar ini tak ubahnya bagiku sebagai temu kangen. Aku sendiri yang mungkin agak beda sebab aku bukanlah berasal dari ke dua kampus itu dan juga baru pindah tiga tahun berada di kota Medan.

“Ooo, jadi ibu kampusnya dulu bukan USU?”

“Bukan Bu, saya kampusnya di Padang dulunya!”

“UNP ya?”

“Iya”

“Kalau begitu ibuk kenal dengan Bu Nora?”

“Kenallah Bu. Ia itu dulunya dosen pembimbing skripsi saya!”

Mendengar jawabanku, guru-guru yang mendapat jatah PLPGnya di Padang menceritakan bagaimana pengalaman mereka selama berada di kota bengkuang itu dan merasakan kepuasan yang teramat sangat karena para dosenku membimbing mereka sangat baik.

“Untuk Sumatra saya benar-benar salut dan terbukti bahwa Padang dari dulu memang kota pendidikan. Mereka dalam membimbing kami sangat baik buk. Makanya kami yang di Medan ini bila dapat PLPG atau ga ke Jawa sekalian sangat bersemangat sekali Bu. Kehausan kami akan ilmu benar-benar terpuaskan”

Olymsos berakhir menjelang Zuhur. Kami tidak langsung pulang, melainkan setelah makan siang kami shalat di muhsallah yang ada di di fakultas FMIPA USU. Air dari kran mushalla sedikit keluarnya. Sebenarnya kami juga singgah di mushalla lainnya yang dekat dari lokasi lomba, namun masalahnya tetap sama. Air ditoiletnya tidak hampir dikatakan tidak ada. Sementara yang akan menununaikan shalat atau sekedar pengen buang air kecil lumayan banyak. Jadi terpaksa aku dan siswaku ngantri untuk berwudhu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang enak dibaca.

10 Aug
Balas



search

New Post