Secuil kisah pagi ini.

Rutinitas biasa membangunkan nak gadis untuk mendirikan shalat Subuh, dan begitu bangun ianya meminta sang ibu untuk mendekat dan berbisik "Selamat Hari Ibu, ibu" dengan wajah sumringah dianya mengatakan itu. Membuat diri ini seakan terbang melayang hanya dengan sekelumit kalimat yang diucapkan.

Dan si nak gadis mulai menceritakan hal-hal yang ada di kepalanya yang membuat si ibu terharu. Memang hal kecil namun berarti bagi ibu nak bukan masalah ingat atau tidaknya hari ibunya, namun caramu mengutarakan idemu dan menceritakan dengan gayamu bagaimana seorang ibu di matamu itulah yang membuat ibu terperangah dengan gaya pikirmu sekaligus terharu. Terima kasih banyak nak, untuk semua kasih sayangmu.

Ya, itu juga yang ibu rasakan nak, merasakan menjadi seorang anak yang menyayangi ibu, ibu yang telah jauh di ujung sana. Hanya doa nak, yang dapat ibu mantrakan dengan tulus seperti kamu mendoakan ibu.

Buat semua ibu, "Selamat hari ibu". Perjuangan seorang ibu takkan putus dan tak lekang oleh masa. Jangan pernah lelah menjadi ibu yang dilanda berbagai masalah berbagai cobaan dan berbagai himpitan. Teruslah berusaha memberikan kasih sayangmu kepada sang anak dan keluarga sesempit apapun waktu yang dirimu punya.

Dan jangan lupa buat sang ibu untuk bahagia, bahagia itu tak harus sama dengan orang lain, tapi ciptakan bahagia itu dengan versi kita sehingga kita mampu menghadirkan rasa bahagia juga buat sekeliling kita.

PELANGIKU YANG PULANG

By. Chie

Hari ini kering tanpa tinta di kertas

Namun jemari ini terus menari di lembaran

Menyelimuti bingkisan hati yang takkan pudar

Ada sebening tetes yang jatuh tuk nun juah di sana

.

.

Rinduku terlontar dalam sepucuk doa

Doa yang berujung tuk meminta

Dalam angin lebam enggan tuk terluka

Mendambakan peluk yang tak lagi terasa

.

.

Bukan semesta yang salah

Semua tercipta sesuai takaran

Berjuta makna bagi yang paham

Ingin sekali kurawat kecupan suara yang terngiang

.

Tentang hijabku yang menjuntai

Dalam rapalan cita-cita yang belum tuntas

Teruslah bahagia di alammu separuh napaskuK

Kita kan terus bercerita dalam rapalan jampi tanpa batas.

.

.

Kamdal, 22 Desember 2023