PEMBENCI HUJAN
Ahhh... aku teriak. Meratapi nasib. Kenapa hujan tak mau kompromi hari ini saja. Bibirku terus menggerutu. Ada saja hal yang kurasakan jika sudah hujan, gagal sudah semua planing yang ada. Namun kali ini kaki ini terus melangkah menembus hujan agar segera sampai di rumah. Aku takut hujan memperlambat semua langkahku.
Hujan juga yang membawa ibuku. Ibuku seorang pedagang yang selalu pulang sore. Ibu menjadi tulang punggung setelah ayah pergi meninggalkan kami empat tahun yang lalu. Ketika itu hujan begitu lebat. Ibu mau menyebrang jalan namun karena hujan begitu deras, ibu terjatuh dan tiba-tiba saja mobil melintas waktu itu. Dan tak dapat dicegah ibu meninggal di tempat.
Sekarang aku terpaku kembali mengingat semua itu. Hujan yang kucaci maki selalu saja mengajakku berbaur dengannya. Aku terus berjalan dalam mata yang sudah nanar, kuedarkan pandangan ke segala arah. Hujan tak lagi bersahabat denganku. Hingga arah dan pikiranku tak menentu. Tiba-tiba saja semua ratapan pilu karena hujan berubah menjadi gemercik yang selalu menemani hidupku. "Tanpa hujan hidupmu gersang Ran, lihatlah sekarang hujan membawa kemarahanmu dalam kondisi terapung dan berenang hingga rumah kitapun terendam ucap Rendi suami Rani.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sabar ya, Ran. Semoga segera berdamai dengan hujan dan rumah tak terendam lagi hehe.... Keren, Bunda
Semoga Rani bisa berdamai dengan hujan. Keren pentigrafnya, Bu Yessy. Salam sukses selalu.
Hujan selalu membawa pada kenangan itu ya...semoga sehat selalu...aamiin
Pasti sedih ingat hujan yang telah membawa serta kepergian Ibunda.
Duuhh...sedihnya hati Rani. Smga hjn kali ini membawa keberkahan
Hujan membawa kenangan. Baik yang manis atau yang bikin nyesak dada. Salam bahagia, Bu.
Kita dapat mengambil hikmah bahwa semua peristiwa sudah digariskan dan harus berlapang dada. Mantap uniku.salam sukses selalu
Semoga ibu kita selalu diberikan kesehatan