Yeti Prihantini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KISAHKU DI HARI SABTU

KISAHKU DI HARI SABTU

KISAHKU DI HARI SABTU

Oleh: Yeti Prihantini

Sabtu pagi 16 Januari 2021 menjadi hari yang istimewa bagi diriku. Hari itu aku harus berangkat lebih awal untuk menghadiri RAT Koperasi Winaya Mukti Kabupaten Semarang. Pukul 06.10’ wib aku diantar Khrisna ke depan POM bensin depan Kensaras. Aku akan naik bus jurusan Semarang Solo menuju Korwilcam Tengaran. Baru mau menyeberang jalan tiba-tiba bus yang akan aku naiki lewat. “Ibu kita uing-uing sebentar ya!”, kata Khrisna. “Ya tapi hati-hati ya dik”, jawabku tanda setuju dengan pendapatnya. Dia memacu sepeda motornya agak lebih kencang agar bisa menyusul bus yang sudah lewat tadi. Alhamdulillah Khrisna bisa mendahului bus Safari itu. Dengan melambaikan tangan aku stop bus itu, pengemudi menghentikan busnya di belakang kami. Setelah melepas helm yang aku kenakan, aku segera bergegas memasuki bus dan mencari tempat duduk.

Pengalaman naik bus besar, aku menikmati kursi paling depan dekat pintu. Hal yang luar biasa, aku tidak pernah merasakan lajo (berangkat kerja dengan transportasi) selama ini karena aku mengajar di dusun sendiri lima menit dengan jalan kaki sudah sampai tujuan. Sesekali aku melihat HP karena petunjuk arah yang akan aku tuju dikirim Bu Nike melalui pesan Watsapp. Sampai di terminal Tingkir bus ngetem lumayan lama, aku menikmatinya sambil wa dengan Bu Nike apakah tempat tujuan masih jauh apa tidak. Ternyata maju sedikit lagi, setelah pasar Mbangsari ada POM bensin Karang Duren aku harus turun. Benar saja, tidak lama kemudian aku sudah sampai pasar Mbangsari. “Saya turun POM bensin Karang ngawen ya pak”, kataku pada kernet. “Loh,,,kami tidak lewat situ bu, jenengan salah jurusan”, jawab kernet bus. Aku sempat panik .... waduh gimana ini ya???

“Mungkin yang dimaksud POM karang Duren”, celetuk penumpang dari belakang. “Silahkan turun di depan sini bu”, jawab pak kernet dengan santun. “Iya benar pak, maaf saya salah sebut”, kataku lega. Dalam hati aku bangga, berani naik bus sendiri mencari alamat yang aku tidak mengenalnya dengan baik.

Aku turun bus dan tengak-tengok lokasi sambil mencari tanda yang diberikan Bu Nike. Iyes, hatiku lega setelah melihat tulisan Samsat Tengaran. Dari POM bensin Karang Duren hanya butuh waktu lima menit aku sudah sampai Korwilcam Tengaran. Di depan kantor aku melihat pak Gik (panggilan akrab pak Sugiyanto) dan satu orang lagi yang tidak aku kenal. “Sugeng enjang pak”, sapaku sambil menangkupkan kedua telapak tanganku pengganti berjabat tangan di musim pandemi covid-19 ini. Aku ngobrol bersama beliau bapak berdua yang sudah hadir terlebih dahulu. Tak berapa lama hadir mbak Tutik bersama rombongan. Aku membantu menyiapkan perlengkapan (menata absen dan buku panduan yang akan dibagi). Tak berapa lama tamu undangan yang lainpun berdatangan. Tak lupa kami mengabadikan momen temu kangen bersama teman sejawat dan para senior kami.

Sebelum acara dimulai panitia membagi petugas yang akan memimpin jalannya rapat. Panitia bingung, mencari siapa yang akan memimpin lagu Indonesia Raya. Mbak Ester (pegawai koperasi) berteriak, “Bu Yeti dirigen”. “Nggih sendika dhawuh”, jawabku. Kita dalam situasi seperti apapun harus selalu siap melaksanakan tugas yang di amanahkan. Selalu siap sedia dan bisa bertanggung jawab pada amanah yang di berikan kepada kita.

Rentetan acara yang dipimpin oleh Bapak Sugiyanto berjalan dengan lancar. Tak terasa pukul 11.30 wib acara sudah selesai dan kami akan segera pulang. Saya pulang bersama Bu Rini Sejati dan Bu Nurwati yang satu jurusan. Rencana kami mau naik bus Safari. Agak lama kami menunggu, bus belum kelihatan juga. Tiba-tiba ada tawaran mobil yang akan mengajak kami semua walaupun hanya sampai Bawen lumayan agar cepat sampai rumah.

Namun harapan bisa pulang gasik pupus karena ada kecelakaan di dekat Apac Inti. Menurut kabar korban tewas ada tiga orang. Kamipun harus sabar di depan tempat wisata Semilir karena perjalanan macet total. Yang lebih menyedihkan lagi salah satu korbannya adalah temanku. Semoga Husnul Khotimah kawan.

Itulah kisahku di hari sabtu. Suka dan duka memang selalu datang menghampiri kita. Kita tidak bisa merubah suasana, namun kitalah yang harus pandai mengambil sikap dalam setiap peristiwa yang kita terima. Aamin.

#30hariberceritagbm#hari16

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post