Reunian seangkatan sekolah dizaman sekarang sudah menjadi Trend. Tidak ketinggalan kami reunian SMP angkatan 85 sudah terjalin sejak 7 tahun lalu. Pertemuan hampir setiap bulan dilaksanakan dengan berbeda acara. Agar tidak membosankan anggota reuni, sekali-kali reuni dengan melaksanakan pariwisata. Gunanya lebih mempererat silaturahmi antar teman-teman SMP.

        Lokasi reunian kami pilih tidak jauh dari daerah kami Bukittinggi yaitu Kapalo Banda daerah Payakumbuh. Tepatnya di desa Taram Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota. Perjalanan dari kota Bukittinggi menuju lokasi sekitar 1,5 jam dengan Bus Pariwisata. Jarak dari pusat kota payakumbuh ke lokasi 11 km ke arah utara. Masuk kelokasi dikenkan masing-masing baya berkisar Rp 10.000,.              Menjelang sampai ke lokasi Kapalo Banda, kurang lebih 1 km, objek yang perlu di kunjungi adalah sebuah masjid lama bernama Surau Tuo. Adalah masjid yang dulunya sebagai pusat peradapan agama Islam yang tertua di kabupaten Lima Puluh Kota. Terletak di jorong Balai cubadak nagari Taram. Bangunan Suaru Tuo Masih bangunan  lama, belum pernah dipugar. Dibangun semasa Syek Ibrahim Mufti. Masih bertahan dengan cirikhas bangunan dengan gaya atapnya punden berundak-undak atau bertingkat. Surau Tuo oleh Masyarakat sekitar dijadikan museum tempat menyimpan Al Qur’an tulisan tangan.  

Kapalo Banda dalam bahasa Indonesia berarti Kepala kali( sungai). Merupakan sebuah bendungan irigasi hasil pertemuan aliran air dari bukit barisan yang mengelilinya. Bendungan pada mulanya berfungsi untuk perkebunan dan sawah masyarakat. Sekarang sudah mejadi objek wisata dan akhirnya dapat menjadi sumber mata pencarian dengan berjualan untuk menambah income masyarakat di sekitar lokasi

 Bukit ditanami oleh hutan pohon Pinus yang asri dan hijau sehingga membuat lokasi terasa sejuk dan nyaman. Alunan gemercik air yang mengalir melintasi bendungan membuat pengunjung betah berlama–lama. Wahana permainan tradisional yang langsung dicobakan adalah rakit yang terbuat dari bambu dan pelampung bagi anak-anak yang suka berenang.

Bendungan irgasi Kapalo banda menghubungkan dua bukit dan dapat di seberangi karena aliran air tidak begitu deras. Ketiggian air hanya mencapai betis orang dewasa. Permukaan bendungan tersusun dari batuan kecil. Untuk menuju bukit di depannya dengan melintasi bendungan tanpa alas kaki, telapak kaki terasa seperti terapi refleksi.

Di bukit seberangnya juga terdapat bermacam objek wisata seperti: Hutan pinus yang dulunnya digunakan tempat shoting film Buya Hamka, air mancur tiga tingkat. Ada lagi miniatur kincir air menambah ketertarikan bagi pengunjung. Ayunan yang diikat antara pohon pinus dan wahana bot untuk orang dewasa. Lokasi Kapalo Banda sangat memperhatikan kebersihan dan keindahan lokasi. Masyarakatnya juga ramah melayani para pengunjung

Ciri khas jajanan cemilan di Kapalo Banda adalah kerupuk yang beri kuah sate dan diatasnya di kasih mihun enak dimakan suasana sejuk . Juga aroma jagung bakar menarik pengunjung untuk memakannya.  Dan lebih enaknya Oleh-oleh yang dapat dibawa pulang berupa kalamai dan Batiah dan beras randang.             Dengan melaksanakan pariwisataa secara tidak langsung dapat mempromosikan objek wisata di daerah sendiri memalui media sosial. Kebiasaan para pengunjung mengsahre hasil jepretan kamera anggota reuni ke media sosial. Sehingga orang dari lain bahkan dunia  melihatnya sehingga dapat menarik wisata untuk datang kesana  

 Marilah kunjungi objek wisata Kapalo Banda desa Taram kabupaten Lima Puluh kota.

PROFIL PENULIS

Yetradevi, S.Pd

Guru SMP Negeri 5 Bukitinggi

Lahir 22 Februari 1969 di Agam. Profesi sebagai guru di SMP Negeri 5 Bukittinggi Sumatera Barat. Penulis dapat di hubungi melalui. Pernah pelatihan MWC 3, 6 dan 9. Sudah menghasilkan karya buku tunggal maupun Antologi. Bergabung di FB Mediaguru Indonesia dan gurusiana

HP/WA : 0812 6692 527

Gmail : [email protected]

FB/ IG : Yetradevi Khairani