Tantangan Gurusiana hari ke 28

Oleh: Yetradevi, S.Pd

SMPN 5 Buittinggi

Hari Ujian Nasional tiba. Malamnya Wawan sudah mempersiapkan segala keperluan untuk ujian. Teman-temannya membeli papan khusus untuk ujian. Wawan hanya membawa kaca dari pigura foto yang tergantung didinding. Di bersihkan dan dimasukkan dalam tas. Paginya dengan doa dan langkah berangkat ke sekolah. Dilihat lokal ujian dan meja nomor ujiannya. Jam 7.15 Wib bel berbunyi. Seluruh siswa berkumpul di lapangan mendengar pengarahan dari wakil kepala tentang teknik Ujian Nasional. Selesai pengarahan semua siswa masuk ruangan. Pengawas masuk dan menbacakan peraturan selama ujian. Kemudian membagikan soal ujian. Bel berbunyi tanda ujian di mulai. Semua siswa mulai mengerjakan soal-soal ujian. Wawan membaca soal dengan hati-hati dan menjawab dengan tenang. Dia yakin akan jawabannya.

Empat hari lamanya Ujian Nasional Senin sampai Kamis. Tiga hari kemudian dilanjutkan dengan Ujian Akhir Sekolah. Wawan juga sudah siap untuk menghadapi. Selesai semua Ujian, siswa sudah mulai libur sampai kelulusan di umumkan. Memanfaatkan liburan menjelang kelulusan, sebagian siswa pergi liburan keluar daerah. Wawan hanya di rumah saja, membantu ibunya berjualan. Kepala rasanya sudah tenang. Wawan ingat akan gadgetnya. Dicoba buka- buka gadget dengan mencari berita sekolah SMK karena Wawan ingin masuk ke SMK. Tetapi sesekali sebagi penghibur diri di coba juga membuka permainan. Wawan senyum-senyum sendiri sambil berkata,” untung kamu sabar tidak ku temani selam ini, kalau tidak sudah terperangkap aku dengan permainanmu.

Pengumuman kelulusan SMP sudah tiba. Surat keterangan kelulusan di jemput oleh orang tua ke sekolah. Siswa tidak diperbolehkan datang ke sekolah untuk mengindari acara coret-coretan baju oleh siswa. Wawan menggantikan ibunya untuk menemani kakaknya berjualan. Bu Sumi bersama wali siswa lain sudah berkumpul di halaman sekolah. Bapak wakil kepala sekolah memulai acara, kemudian dilanjutkan penjelasan oleh bapak kepala sekolah cara penilaian kelulusan.

Acara dilanjutkan oleh bapak wakil kepala sekolah dengan menyebutkan peringkat 10 besar sekolah. Satu persatu peringkat di umumkan dan meminta orang tua siswa yang terpanggil kedepan lapangan. No 1,2,3, dan seterunya sudah kedepan. No 9 tersebut nama Wawan. Bu Sumi kaget dan tidak percaya Wawan termasuk peringkat 9 dari 152 peserta ujian di sekolah dan ranking 22 dari 2678 peserta ujian di tingkat kota. Entah bagaimana langkah bu Sumi menuju kedepan lapangan. Pelupuk matanya memanas menerima kenyataan ini. “Kamu hebat Nak,” gumannya dalam hati.

Selesai pembacaan sampai ranking 10, Bapak kepala sekolah diiringi olehpara wali kelas dan guru-guru bersalam mengucapkan selamat. Bu Mirna terhenti langkahnya pada bu Sumi. “ Ini Ibu Wawan.” Tanya bu Mirna. ‘Iya bu, jawab bu Sumi. “Ibu yang bu Mirna?’’ tanya bu Sumi. Bu Mirna mengangguk dan berkata,”Iya bu”. Bu Sumi melanjutkan perkataannya, “Terima kasih bu, Wawan ada bercerita sama saya, sejak Ibu nasehati Wawan sudah banyak perubahan. Wawan rajin belajar dan membantu saya di rumah. Hpnya pun jarang kelihatan dia pakai. Memakai Hp pun sudah jarang.” Ibu Mirna mengucap syukur kembali ucapkan selamat sama Ibu Sumi.

Semboyan yang kita pakai

Rajin pangkal pandai

Malas Pangkal bodoh

Di mana ada kemauan di situ ada jalan.

Sampai jumpa di cerita Wawan selanjutnya.

Bukittinggi, 2 Juni 2020