Mentari berlahan mulai tenggelam. Suara anak-anak yang ayik bermainpun kembali senyap tergantikan lantunan merdu suara azan. Setiap insan kembali ke singgasananya masing-masing. Bersiap untuk bersujud kapada Sang Illahi Rabby. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan pada hari ini.

Berkumpul dengan keluarga tercinta merupakan anugrah terindah yang diberikan oleh Allah SWT. Berbagi dalam suka dan duka, saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Namun tidak semua orang dapat merasakannya.

Kutatap langit malam ini begitu indah. Bulan purnama bersinar terang ditemani hembusan angin yang terasa menyejukkan jiwa yang terbalut sepi. Terbayang sosok wajah yang selalu menemani malam panjangku dengan doa-doanya. Wajah yang selalu tersenyum indah saat aku merasakan keterpurukan. Wajah yang selalu memberikan kehangatan dengan sentuhan tangan lembutnya yang kini sudah mulai nampak urat-uratnya.

Oh ibu, wajah mu takkan bisa tergantikan dengan indahnya rembulan di atas sana. Dirimu lebih terang sinarnya dari rembulan itu. Tak ada untaian kata indah yang bisa menandingi keindahan mu ibu. Jasa mu takkan pernah terbalas oleh diriku yang selalu menyusahkan mu. Engkau wanita yang paling mulia yang telah memberikan diriku kehidupan ini.

Ibu, aku ingin senyum indah selalu menghiasi wajahmu, tak rela hati ini jika ada yang menyakiti dirimu hingga membuat dirimu meneteskan air mata. Aku akan selalu berusaha membahagiakan dirimu sekuat tenagaku. Di dalam setiap sujudku kulafazkan doa agar kita selalu bersama dunia dan akhirat. Engkau akan selalu menjadi ibu yang terbaik dalam hidupku. Semoga kita dipertumakan lagi di Jannah-Nya.

Salam literasi dan Salam hangat untuk semua yang bergelar ibu